I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<<


Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang.


"Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon.

"Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon.

"Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon.

"Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi.

"Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon.

"Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi.
Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk menjalani pengobatan diam2 di rumah sakit, adiknya tidak akan celaka seperti itu.

"Mengapa kau menyemangati anak itu? Aku lebih membencimu ketimbang Cheon Nyeon Farmasi!" teriak kakak Tae Joon.


Ibu Tae Joon bahkan menampar Hae Gang. Tak lama kemudian, Jin Eon datang dan kaget melihat Hae Gang yang disalahkan seperti itu. Jin Eon pun langsung melindungi Hae Gang. Ia memeluk Hae Gang dan membiarkan tubuhnya dipukuli oleh ibu Tae Joon.


Sementara itu, Seol Ri dan Nyonya Hong sedang menyiapkan bekal makanan untuk Jin Eon. Jin Ri pun datang, meminta mereka juga menyiapkan bekal untuk Tae Seok. Nyonya Hong pun terkejut mengetahui Tae Seok yang masih di kantor.

"Mengapa dia melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukannya? Kurasa dia takut pada Jin Eon." ujar Nyonya Hong.

"Yang dia takuti bukan Jin Eon, tapi Do Hae Gang! Do Hae Gang yang masih berkeliaran di sekitar kita." jawab Jin Ri.

Wajah Seol Ri pun langsung berubah kesal mendengar nama Do Hae Gang.

"Apa yang kau bicarakan?" tanya Nyonya Hong.

"Aku bertemu Do Hae Gang palsu tadi pagi. Aku terkejut, mengiranya hantu." jawab Jin Ri.


Seol Ri pun terkejut mendengarnya.

"Kalau begitu, dia itu pacar kakaknya Seol Ri?" tanya Nyonya Hong.

"Bagiku dia terlihat seperti pacarnya Jin Eon. Kau yakin dia pacar kakakmu? Dia melekat pada Jin Eon sepanjang hari." jawab Jin Ri, tentunya sambil menatap Seol Ri.

"Apa maksudmu?" tanya Seol Ri.

"Dia berunjuk rasa di depan kantor." jawab Jin Ri.

"Apa? Melakukan unjuk rasa di depan perusahaan?" tanya Seol Ri kaget.

"Bukan hanya berunjuk rasa, tapi dia juga berkencan. Jin Eon terus mencari dirinya. Jin Eon sangat menyayanginya." jawab Jin Ri.


Seol Ri mulai panas. Jin Ri pun semakin memanasi Seol Ri dengan berkata Jin Eon menganggap Yong Gi sebagai Hae Gang. Jin Eon memperlakukan Yong Gi sebagai Hae Gang. Jin Eon juga memandang Yong Gi sebagai Hae Gang.

Nyonya Hong kaget, apa? Jadi mereka begitu mirip?

"Tentu saja, tapi Do Hae Gang tidak punya saudara kembar kan?" tanya Jin Ri.

"Kembar apa? Saat bertemu dengannya di pertemuan mempelai keluarga pria dan wanita, aku akan memperingatkannya." jawab Nyonya Hong.

Jin Ri pun kembali menyindir Seol Ri.

"Jika semudah itu memperingatkan orang, perempuan ini tidak akan duduk di sini ibu tiri. Kau yang menanam, kau yang menuai. Apa yang kau tebar, itulah yang akan kau dapatkan. Keadilan akan menang. Kembali pada tempat kau memulainya."

Seol Ri pun terdiam mendengar kata2 Jin Ri. Mungkin dia merasa kata2 Jin Ri itu benar.


Hae Gang dan Jin Eon masih di rumah sakit. Jin Eon mengajak Hae Gang pulang, namun ditolak oleh Hae Gang. Hae Gang berkata dia akan pulang setelah Tae Joon sadar. Jin Eon lalu mau membersihkan luka di wajah Hae Gang, namun dengan kasar Hae Gang menepis tangan Jin Eon yang hendak membersihkan lukanya.

"Kau pikir siapa dirimu? Memegang lenganku, tanganku dan melindungiku dari pukulan! Bagiku, ada orang yang tak boleh kukhianati. Seseorang yang hanya terus menerus menatapku saja. Hanya mencintaiku saja, bersabar menungguku. Ada lelaki bodoh yang tidak mempersalahkan masa laluku. Selama aku menjalani masa2 yang sulit, dialah orang yang berharga bagiku. Yang selalu berada di sisiku.Seseorang yang bagai mercusuar. Meskipun aku tersesat, meskipun aku salah arah, agar tidak terkatung2 dan agar aku tidak berkecil hati, dialah orang yang selalu melindungiku." ucap Hae Gang.


Mata2 Hae Gang pun mulai berkaca2. Sementara Jin Eon tertegun dengan jawaban Hae Gang.
Hae Gang lantas melanjutkan kata2nya.

"Seperti katamu, meskipun aku istrimu, sudah terlambat..."

Butiran bening itu mulai menyeruak keluar dari matanya. Hae Gang lalu menatap Jin Eon dan berkata Jin Eon datang terlambat. Jin Eon pun termangu mendengar penuturan Hae Gang. Hae Gang mengalihkan pandangannya dari Jin Eon.


Sementara Seol Ri menunggu Jin Eon, di ruangan Jin Eon. Wajahnya juga sedih. Seol Ri lalu menelpon Baek Seok. Seol Ri menelpon Baek Seok untuk mengecek keberadaan Hae Gang. Ia terkejut mengetahui Hae Gang yang belum pulang ke rumah.

"Kau dimana?" tanya Baek Seok.

Seol Ri pun berbohong, mengatakan dirinya ada di rumah. Namun Baek Seok tidak percaya. Akhirnya Seol Ri mengaku ia ada di kantor Jin Eon. Baek Seok pun menebak, kalau Jin Eon tidak ada di kantor saat Seol Ri datang. Seol Ri pun kembali menanyakan Hae Gang. Baek Seok menenangkan Seol Ri dengan berkata Hae Gang tidak bersama Jin Eon.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Seol Ri.

"Aku mengenal Yong Gi." jawab Baek Seok.

"Kau benar. Mungkin aku yang terlalu sensitif." ucap Seol Ri.


Seol Ri lalu menutup teleponnya. Begitu pembicaraan mereka berakhir, wajah Baek Seok langsung berubah cemas. Seol Ri akhirnya memutuskan pergi. Namun saat hendak keluar, ia mendengar seseorang sedang berbicara.

"Apa? Dia koma? Bagaimana kalau dia sadar? Jika dia sadar besok, kau akan menabraknya lagi?"



Seol Ri pun terkejut mendengarnya. Suara itu, milik Tae Seok. Tae Seok sedang mengomeli Produser Kim. Tanpa mereka sadari, seseorang mendengar pembicaraan mereka. Orang itu, Seol Ri.

"Kalau begini, apa yang akan kau lakukan jika ingatan Dokgo Yong Gi kembali? Memalsukan hasil uji klinis Pudoxin, kematian Kim Sun Young. Perempuan itu tahu soal video yang kau buat! Orang yang terakhir bertemu Do Hae Gang sebelum dia meninggal, juga wanita itu!" teriak Tae Seok.

Seol Ri terhenyak mendengarnya.

"Jin Eon sedang menyelidiki Pudoxin dan Do Hae Gang. Dia sedang mencurigaiku saat ini. Bisa kacau kalau dia tahu aku yang membunuh Do Hae Gang. Kita tidak boleh membiarkan Moon Tae Joon dan Dokgo Yong Gi hidup. Jika kita membiarkan mereka hidup, aku yang akan mati!" teriak Tae Seok lagi.

Seol Ri semakin terhenyak. Kamera lalu melirik ponsel di genggaman Seol Ri. Mungkinkah Seol Ri merekam semuanya?


Sementara itu, Baek Seok berdiri di kamar Hae Gang dengan wajah cemas. Hae Gang masih belum pulang. Baek Seok lalu menyiapkan tempat tidur untuk Hae Gang. Setelah itu, Baek Seok keluar dari Hae Gang dengan wajah sedih. Bersamaan dengan itu, Tuan Baek keluar dari kamarnya.

"Kenapa kau belum tidur?" tanya Tuan Baek.

"Yong Gi belum pulang." jawab Baek Seok.

"Dia tidak akan pulang hari ini. Tadi dia telepon, dia bilang dia ada di Rumah Sakit Universitas Hanguk. Orang yang berunjuk rasa dengannya mengalami kecelakaan mobil. Jadi kau tidak usah menunggu lagi dan pergilah tidur." ucap Tuan Baek.


Hae Gang berbaring di kursi tunggu.





 Dan Jin Eon, di mobilnya. Ia bersiap pergi. Namun beberapa detik kemudian, ia kembali turun dari mobilnya dan masuk ke rumah sakit. Jin Eon berjalan dengan terburu2 sambil melepaskan jaketnya. Namun langkahnya terhenti begitu melihat seseorang disamping Hae Gang.



Baek Seok mengobati luka di pipi Hae Gang. Hae Gang pun terbangun. Tangis keduanya pun pecah. Hae Gang lalu memeluk Baek Seok. Tanpa ia sadari, Jin Eon melihat mereka dengan wajah terluka.

"Aku akan berada di tempat yang bisa kau lihat. Aku tidak akan menghilang lagi." janji Hae Gang.


Jin Eon menangis menatap mereka. Hae Gang lalu menatap Jin Eon. Namun ia tak melepaskan pelukannya pada Baek Seok. Ia malah semakin mengencangkan pelukannya. Jin Eon semakin terluka.


Keesokan harinya, Hae Gang meninggalkan rumah sakit setelah mendengar penjelasan dokter kalau operasi Tae Joon berjalan baik. Ia pun berpapasan dengan Nyonya Kim. Tanpa menyadari apapun, ia berjalan begitu saja melewati Nyonya Kim. Sedangkan Nyonya Kim menyadari sesuatu.


Nyonya Kim langsung menatap Hae Gang yang berjalan pergi begitu saja. Ia mencoba bersuara, namun tidak bisa, Sampai tubuh Hae Gang akhirnya menghilang dari pandangannya. Nyonya Kim pun mengejar Hae Gang. Namun ia tak berhasil menemukan Hae Gang.

"H... Hae Gang-ah! Hae Gang-ah!" teriak Nyonya Kim akhirnya.

Bersamaan dengan itu, langkah Hae Gang pun terhenti. Nyonya Kim terus berteriak memanggil Hae Gang, sampai dirinya terjatuh. Gyu Seok yang memperhatikan Nyonya Kim sejak tadi, mendekati Nyonya Kim.


"Aku melihatnya. Aku benar2 melihatnya." ucap Nyonya Kim.

"Kau salah lihat. Dia bukan putrimu." jawab Gyu Seok.


Gyu Seok lalu membawa Nyonya Kim pergi. Tepat setelah kepergian Nyonya Kim, Hae Gang datang dan mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang sama sekali tidak dia ketahui.

Hae Gang lalu dikejutkan dengan bunyi teleponnya. Telepon dari Seol Ri.


Seol Ri dan Hae Gang bertemu di sebuah taman. Seol Ri meminta bantuan Hae Gang. Ia pun berkata, akan ada pertemuan keluarga jam tujuh nanti tapi Jin Eon masih belum tahu.

"Ada pertemuan keluarga tapi mempelai pria tidak tahu?" tanya Hae Gang heran.

"Jika kuberitahu, dia takkan datang." jawab Seol Ri.

"Kalau begitu batalkan saja." ucap Hae Gang.

"Demi kebaikan siapa? Apa kau senang jika dibatalkan? Itu membuatmu bahagia?" tuduh Seol Ri.

"Kenapa kau bicara begitu? Aku hanya ingin bilang..."

"Sudah cukup yang kau katakan! Hari ini tolong dengar baik2 perkataanku. Sunbae, aku dan eonni. Oppa, eonni dan sunbae. Kita berempat tidak boleh terus begini kan? Kita harus meluruskannya."


"Jadi kau ingin melakukan apa?"

"Buat Jin Eon Sunbae datang ke pertemuan nanti malam."

"Apa?"

"Eonni, jika kau yang minta dia akan datang. Dia akan lebih mengutamakan dirimu. Di depan keluarga, kami akan mengumumkan pernikahan secara resmi. Dan kau bisa mempertegas posisimu pada Jin Eon Sunbae. Bukankah kau yang menyuruhku untuk melindungi cintaku baik2. Bukan darimu, tapi dari Do Hae Gang."
Hae Gang pun terhenyak. Seol Ri terus memohon agar Hae Gang membantunya. Hae Gang pun bersedia membantu Seol Ri, namun matanya terlihat berkaca2. Hae Gang lalu beranjak pergi.


Hae Gang berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan wajah sedih. Langkahnya pun terhenti begitu melihat Jin Eon. Wajah Jin Eon juga terlihat sedih. Jin Eon pun melihat Hae Gang. Jin Eon lalu menghampiri Hae Gang.


"Jangan khawatir. Aku datang bukan untuk menemuimu. Aku ingin menemui Moon Tae Joon." ucap Jin Eon.
Jin Eon lalu beranjak pergi. Namun kata2 Hae Gang menghentikan langkahnya. Hae Gang mengajak Jin Eon makan malam. Jin Eon pun terkejut. Hae Gang berkata dia akan menentukan tempat dan waktunya. Jin Eon pun meminta Hae Gang tidak membuatnya menunggu terlalu lama. Hae Gang mengangguk.


Jin Eon pun beranjak pergi. Ia tersenyum.

Bersambung ke episode 18

4 Comments:

  1. Unknown said...:

    Kok nggak ada lanjutannya, padahal seru ceritanya

  1. Iya, sy juga nunggu kelanjutannya, dari sore sampe pagi ini blm berenti baca sinopsisnya, keren...

  1. Anonymous said...:

    semakin seru

  1. Prima Yogi said...:

    Thank you recap nya

Post a Comment