Temptation Of An Angel Ep 16

Sebelumnya <<<


Ah Ran tidak bisa berkutik saat polisi menunjukkan surat penyataan yang ditulis oleh Hyun Woo. Tanpa disadarinya, Jae Sung melihatnya dibawa masuk ke mobil polisi dengan tatapan dingin. Begitu Ah Ran pergi, Jae Sung langsung mencari taksi dan mengikuti Ah Ran. Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Ah Ran menghubungi Joo Seung. Joo Seung yang saat itu tengah berada di rumah sakit, mencoba menenangkan Ah Ran. Ia meminta Ah Ran tidak mengatakan apapun sampai dirinya datang.


Setibanya di kantor polisi, Ah Ran menerima panggilan dari Jae Sung. Ia tak menyadari Jae Sung tengah menatapnya dengan wajah puas. Ah Ran mengaku sedang melakukan perjalanan, ia berjanji akan kembali setelah urusannya selesai.


Pada polisi, Ah Ran memberikan pernyataan kalau ada seseorang yang mencoba mempermainkan mereka dengan mencatut nama suaminya yang sudah meninggal. Polisi tidak semudah itu percaya. Polisi menunjukkan surat pernyataan itu dan berkata jika surat itu memang ditulis oleh Hyun Woo. Ah Ran terkejut. Joo Seung meminta polisi juga memanggil Hyun Woo. Ah Ran setuju. Ah Ran bilang jika malam itu, saat Hyun Woo mengalami kecelakaan, dirinya tidak berada di sana. Ia berjanji akan menerima hukumannya jika polisi mengkonfrontirnya dengan Hyun Woo.


Polisi akhirnya melepaskan Ah Ran. Sekarang, Ah Ran duduk di sebuah kafe bersama Joo Seung. Ah Ran gemetaran, ia cemas karena Hyun Woo masih hidup. Joo Seung minta Ah Ran tenang. Ia berkata, mereka tidak perlu cemas karena mereka sudah tahu rencana Hyun Woo. Ia meyakinkan Ah Ran kalau mereka tidak akan jatuh semudah itu.

“Lalu bagaimana dengan catatan operasi plastic dari perusahaan asuransi kesehatan?” tanya Ah Ran.

“Kita harus pergi ke sana sekarang.” jawab Joo Seung.


Ah Ran dan Joo Seung mendatangi perusahaan asuransi kesehatan. Tapi mereka harus menelan pil pahit karena petugas tidak mau menginformasikan catatan medis pasien dengan alasan kode etik.


Ah Ran lantas mengajak Joo Seung melihat catatan transaksi perbankan Hyun Woo setelah kebakaran itu. Joo Seung tampak ragu. Ah Ran berkata mereka bisa meminta bantuan kepolisian untuk membuktikan Hyun Woo menghilang dalam keadaan koma.


Ah Ran dan Joo Seung pun pergi mengecek catatan transaksi perbankan Hyun Woo. Betapa terkejutnya mereka saat melihat sosok Jae Sung muncul dalam kamera CCTV. Ah Ran yang paling syok, ia tidak menyangka Jae Sung yang dicintainya selama ini ternyata adalah Shin Hyun Woo, mantan suaminya.


Ah Ran dan Joo Seung kembali ke rumah sakit. Ah Ran masih syok dengan kenyataan Jae Sung adalah Hyun Woo. Joo Seung berkata, tidak akan ada yang berubah. Mereka akan tetap dengan rencana semula, meninggalkan Seoul. Joo Seung yakin, Jae Sung akan segera kembali menjadi Shin Hyun Woo, jadi sebelum semua itu terungkap mereka harus kabur terlebih dulu.


Ah Ran diam saja, tangis mulai tampak di pelupuk matanya. Joo Seung bertanya, apa Ah Ran kecewa karena Jae Sung ternyata adalah Hyun Woo. Apa Ah Ran benar2 jatuh cinta pada Jae Sung. Ah Ran menyangkal, ia berkata kalau ia hanya kecewa saja dengan apa yang sudah terjadi pada dirinya.

“Jangan pikirkan apapun. Dia akan segera kembali. Aku akan mengurus rumah sakit dan apartemen. Kau juga harus melakukan hal yang sama.” Ucap Joo Seung.

“Aku mengerti.” Jawab Ah Ran.

“Dia menutupi identitasnya dengan begitu sempurna. Tapi dia masih bisa berlagak setelah wajahnya tertangkap kamera CCTV? Ini pembalasan dendam, dia sengaja merubah wajahnya untuk membalas dendam.” Ucap Joo Seung kesal.


Tanpa mereka sadari, Jae Hee menguping pembicaraan mereka dari balik pintu. Jae Hee cemas. Ia berkata rencana balas dendam Hyun Woo akan gagal jika Ah Ran dan Joo Seung melarikan diri. Sementara itu, Jae Sung sedang mengatur gedung pernikahannya. Saat sedang sibuk memberikan arahan kepada panitia, Jae Sung ditelpon Ah Ran. Ah Ran mengajak Jae Sung bertemu. Ia mengaku ada yang ingin dibicarakannya pada Jae Sung.


Jae Hee masih berdiri diluar rumah sakit dengan wajah cemas. Tak lama kemudian, Ah Ran keluar. Begitu melihat Jae Hee, emosi Ah Ran langsung meledak. Ia mencengkram lengan Jae Hee dan berkata jika ia memiliki catatan criminal, maka Tuhan pasti sudah menghukumnya. Ia juga berkata, siapa Jae Hee yang berani2nya mencampuri urusan antara suami dan istri.


Jae Hee marah, suami dan istri?  Sejak kapan kalian menjadi suami dan istri? Jika kalian memang suami istri, apakah kau akan mengunci suamimu di villa tanpa seorang dokter? Jika kalian memang suami istri, apakah kau akan berselingkuh dengan pria lain disaat suamimu berjuang mendapatkan hidupnya?

Ah Ran marah, jadi karena itu kau membantu Shin Hyun Woo? Kau membantu mengembalikan kesadarannya dan menjalani operasi plastic? Lalu setelah itu, dia menjadi priamu sekarang?”

“Kudengar kau akan menikah dengan Presdir Ahn. Tapi mulutmu sangat kasar. Karena itulah, mulai detik ini jangan ganggu Presdir Ahn lagi.” Ucap Jae Hee, lalu pergi.


Hyun Min mengaku pada Yeon Jae ingin merubah semua furniture di rumahnya. Ia bilang melakukan itu agar Hyun Woo bisa segera melupakan Ah Ran. Yeon Jae lantas bertanya, apakah ada tempat yang dituju Ah Ran setelah Ah Ran keluar dari rumah besar itu. Hyun Min bilang Ah Ran pasti pergi ke rumah Joo Seung.

Hyun Min lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Yeon Jae. Yeon Jae mengaku dirinya hanya mencoba mendekorasi kasur untuk pengantin. Tapi Yeon Jae merasa dekorasinya terlalu kekanak2an. Hyun Min memuji dekorasi Yeon Jae. Ia berkata dekorasi Yeon Jae sangatlah menyentuh dan hangat, sama seperti si pendekorasinya. Yeon Jae tersipu malu dan memukul2 dada Hyun Min.


Yeon Jae lantas mengajak Hyun Min mencoba kasur itu sebelum diperkenalkan pada customer. Semula Hyun Min menolak karena malu, tapi Yeon Jae langsung mendorong Hyun Min ke kasur tanpa ba bi bu. Hyun Min ingin turun dari kasur, ia cemas kalau customer melihat apa yang mereka lakukan. Tapi Yeon Jae menahannya. Yeon Jae lantas membuat humor yang membuat Hyun Min tertawa. Hyun Min pun mencubit gemas pipi Yeon Jae. Ia memuji Yeon Jae, ia berkata Yeon Jae orang yang menarik, manis dan juga humoris. Hyun Min lantas menarik Yeon Jae ke dalam pelukannya.


Tak lama kemudian, ponsel Hyun Min berdering membuat keduanya kaget. Yeon Jae langsung menarik dirinya dari pelukan Hyun Min. Keduanya salah tingkah. Hahah… Hyun Min menerima panggilan dari ayahnya.

Setelah menerima panggilan dari ayahnya, Hyun Min pun bergegas ke kantor pusat. Sang ayah langsung menunjukkan fax yang baru saja diterimanya dari Myeongsung Electronis. Dalam surat itu, Myeongsung mengaku tidak pernah berinvestasi dengan Soul. Hyun Min kaget, itu artinya investasi Myeongsung adalah palsu.

Hyun Min kesal. Ia berkata, setelah mereka mengetahui pekerjaan Ah Ran sebagai wanita panggilan, sekarang Ah Ran berusaha menjatuhkan mereka. Hyun Min tidak tahu lagi apa yang akan Ah Ran lakukan pada mereka. Presdir Shin lantas melihat laporan penjualan Soul Furniture yang dikelola Ah Ran. Ternyata, semua itu juga palsu. Presdir Shin lalu membisikkan sesuatu pada Seketaris Kang.


Ah Ran menemui Jae Sung di kantor dengan wajah marah. Jae Sung mengajak Ah Ran makan siang, tapi Ah Ran menolak dan meminta passport Jae Sung. Jae Sung berkata dia sudah mengurus semuanya. Penolakan Jae Sung itu pun membuat Ah Ran semakin yakin kalau Jae Sung adalah Hyun Woo. Ah Ran kemudian memutuskan hubungannya dengan Jae Sung. Ia berkata, Jae Sung lah yang sudah menghancurkan hubungan mereka. Ah Ran juga mengembalikan cincin lamarannya.


Ah Ran berlari menuruni tangga dengan wajah kecewa. Ia tidak menyangka orang yang selalu berada di sisinya adalah Hyun Woo. Dengan tubuh gemetar, Ah Ran menelpon Joo Seung. Ia mengajak Joo Seung segera meninggalkan Seoul.


Sementara itu, Nyonya Jo ada di kantor polisi. Ia ingin polisi membantunya mencari Hyun Woo. Ia yakin Hyun Woo bersembunyi di suatu tempat. Polisi pun berkata, mereka juga sedang mencari Hyun Woo. Polisi lantas menunjukkan surat pernyataan Hyun Woo pada Nyonya Jo. Nyonya Jo terkejut. Nyonya Jo lalu meminta pihak kepolisan membantunya mencari Hyun Woo.

Ah Ran yang baru tiba di Soul menerima panggilan. Sepertinya dari pihak kepolisan. Ah Ran terkejut saat mengetahui kalau Hyun Woo akan datang ke kantor polisi dan bersedia dikonfrontir dengannya.


Nyonya dan Ah Ran sama2 menunggu kehadiran Hyun Woo di kantor polisi. Namun Hyun Woo tak kunjung datang. Ah Ran tak bisa menyembunyikan kecemasannya, saking cemasnya tubuhnya sampai gemetaran. Nyonya Jo menatap tajam Ah Ran.


Joo Seung yang menunggu diluar juga terlihat cemas. Ah Ran lantas menghubungi Joo Seung. Joo Seung meminta Ah Ran untuk tetap tenang. Ia meyakinkan Ah Ran polisi tidak akan bisa melakukan apapun pada mereka.


Jae Sung menemui Julie. Julie terkejut mengetahui Ah Ran memutuskan hubungan dengan Jae Sung. Jae Seung yakin Ah Ran melakukan itu karena sudah mengetahui identitas aslinya. Jae Sung cemas, ia berkata permainan akan berakhir kalau Ah Ran dan Joo Seung kabur keluar negeri malam ini.

“Kita tidak boleh menyerah! Di depan makam Sang Mo, aku berjanji akan membalas dendam ini. Aku melakukan ini karena aku percaya padamu. Kau tidak boleh mengecewakanku.” Jawab Julie.


Sementara itu, Hyun Woo masih belum datang. Ah Ran merasa diatas angin, ketidakhadiran Hyun Woo dia jadikan sebagai alasan kalau seseorang sedang berusaha menipu mereka. Nyonya Jo berkeras kalau surat itu memang ditulis oleh Hyun Woo. Ah Ran menatap tajam Nyonya Jo. Ia berkata, hanya ada dua alasan kenapa Hyun Woo tidak hadir. Pertama, karena surat itu memang palsu. Kedua, karena Hyun Woo sudah meninggal.


Ah Ran keluar dari ruang konfrontir. Nyonya Jo mengejar Ah Ran. Ia menuduh Ah Ran yang sudah menyembunyikan Hyun Woo. Ia memaksa Ah Ran mengakui semuanya. Ah Ran membalas kata2 Nyonya Jo. Ia ingin Nyonya Jo memberitahunya dimana Kyeong Ran. Nyonya Jo terkejut, tapi ia berkata masalah Kyeong Ran tidak ada hubungannya dengan Ah Ran. Ah Ran semakin tak terkendali. Ia bertanya apa yang sudah dilakukan Nyonya Jo pada Kyeong Ran.


Nyonya Jo yang ketakutan terus melangkah mundur ke tangga. Ah Ran meminta Nyonya Jo mengembalikan Kyeong Ran padanya. Ia mengaku tidak akan memaafkan Nyonya Jo jika sesuatu terjadi pada Kyeong Ran. Nyonya Jo yang ketakutan terus melangkah mundur, hingga akhirnya ia terjatuh. Ah Ran terkejut melihat Nyonya Jo yang hendak jatuh, tapi beruntung ada Joo Seung dibelakang Nyonya Jo. Joo Seung langsung menahan tubuh Nyonya Jo sebelum Nyonya Jo jatuh


Setelah menolong Nyonya Jo, Joo Seung mengajak Ah Ran pergi. Selepas kepergian mereka, Nyonya Jo terduduk lemas di tangga. Ia bertanya2, bagaimana bisa Ah Ran tahu soal Kyeong Ran. Tak lama berselang, Nyonya Jo pun menyadari siapa Ah Ran lantaran nama belakang Ah Ran dan Kyeong Ran yang sama.

Seketaris Kang memberitahu Presdir Shin kalau ia sudah mengetahui keberadaan paman dan bibi Ah Ran. Presdir Shin pun bergegas ke sana, ia juga menyuruh Seketaris Kang menelpon ke restoran tempat paman dan bibi Ah Ran berada untuk menahan mereka.


Paman dan bibi Ah Ran ada di sebuah restoran. Mereka langsung bersembunyi di bawah meja begitu melihat kedatangan Presdir Shin. Paman dan bibi Ah Ran berusaha kabur, tapi sayangnya Presdir Shin memergoki mereka. Presdir Shin menyuruh Seketaris Kang menelpon polisi. Mengetahui akan dilaporkan ke polisi, bibi Ah Ran kesal dan bertanya kejahatan apa yang sudah mereka lalukan. Bibi Ah Ran lantas memberitahu Presdir Shin bahwa Nyonya Jo sudah menculik Kyeong Ran.


Presdir Shin tidak percaya. Ia mengancam akan melaporkan paman dan bibi Ah Ran dengan tuduhan pemerasan dan pencemaran nama baik. Paman Ah Ran angkat bicara. Ia meyakinkan Presdir Shin kalau Nyonya Jo memang sudah menculik Kyeong Ran.


Sementara itu, Nyonya Jo pergi menemui Joo Seung. Ia menanyakan orang tua Ah Ran. Joo Seung berkata bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan orang tua Ah Ran. Yang ia ketahui, orang tua Ah Ran sudah meninggal saat Ah Ran masih kecil. Nyonya Jo terkejut. Joo Seung lantas bertanya apa Nyonya Jo mengetahui sesuatu. Nyonya Jo menyangkal, tapi jelas ia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Joo Seung lalu menyuruh Nyonya Jo pergi.


Setibanya di rumah, Nyonya Jo didamprat Presdir Shin. Presdir Shin marah mengetahui istrinya menolong Kyeong Ran. Presdir Shin lantas menanyakan keberadaan Kyeong Ran, tapi Nyonya Jo tetap tidak mau memberitahu. Ia mengaku tidak mendengar apapun lagi tentang Kyeong Ran setelah kecelakaan itu terjadi. Presdir Shin pun menyuruh istrinya melapor pada polisi jika paman dan bibi Ah Ran masih datang mengancam mereka. Nyonya Jo mengerti.


Jae Sung berada sendirian di lapangan yang luas dan gelap. Ia lantas menghubungi Ah Ran, tapi Ah Ran sudah tidak mau bertemu dengannya lagi. Jae Sung kemudian ingat kata2 Ah Ran bahwa takdir mereka sudah berakhir. Ah Ran mengaku tidak ingin bertemu lagi dengan Jae Sung sampai mereka mati. Jae Sung juga ingat kata2 Julie, bahwa Julie mempercayainya.


Jae Sung yang sudah tidak tahan lagi akhirnya berteriak sekeras2nya, ia meluapkan seluruh emosinya. Tanpa disadarinya, Jae Hee menatapnya dari jauh. Dengan mata berkaca2 Jae Hee berkata, dirinya tidak ingin Jae Sung menikahi Ah Ran. Tapi melihat kesedihan Jae Sung, hatinya serasa akan meledak.


Jae Sung kembali ke apartemennya. Sekembalinya ia, ia menemukan bingkisan yang isinya gaun pengantin dan kalung berlian Ah Ran di atas meja. Melihat itu, emosinya kembali meluap. Karena itulah, penyakitnya kembali kambuh. Ia merasakan rasa sakit yang teramat sangat di dadanya. Jae Sung lantas merangkak, mengambil obatnya. Tak lama kemudian, Jae Hee datang dan panic menemukan Jae Sung yang tergeletak di lantai.

“Paman, mana yang sakit?” tanyanya sambil memegangi Jae Sung.

“Jangan melihatku seperti ini!” bentak Jae Sung, lalu menghempaskan tangan Jae Hee.

“Aku tidak mau kau melihatku seperti ini. Pergilah!”

“Paman, kau harus menyelesaikan balas dendammu. Menikahlah dengan Joo Ah Ran, bahkan jika kau tidak akan pernah kembali lagi ke sisiku, aku ikhlas.”

Jae Hee pergi ke apartemen Joo Seung.


Di apartemen Joo Seung, Ah Ran termenung sendirian memikirkan Jae Sung. Ia ingat kenangan indahnya bersama Jae Sung. Dan terakhir, ia ingat ketika Jae Sung melamarnya. Tak lama berselang, Joo Seung datang. Joo Seung memberitahu Ah Ran kalau mereka bisa menyuruh orang menemukan Kyeong Ran.


Tapi Ah Ran tidak ingin pergi sebelum ia bertemu dengan Kyeong Ran. Ia meyakinkan Joo Seung kalau dirinya akan baik2 saja sepanjang ia bisa menemukan Kyeong Ran. Joo Seung kemudian memegang tangan Ah Ran. Ah Ran yang merasa canggung pun beranjak pergi dengan alasan harus mengambil dokumen yang tertinggal di Soul.


Begitu keluar, Ah Ran terkejut melihat Jae Hee sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Ah Ran menguping pembicaraan Jae Hee. Jae Hee berkata, kalau ia sudah berada di apartemen Joo Seung, tapi lampu apartemen Joo Seung masih menyala. Ia berkata, Ah Ran masih berada di sana. Jae Hee lantas bertanya apa dia sudah menyelesaikan terapinya. Jae Hee tampak seperti sedang berbicara dengan Hyun Woo.

Ah Ran pun bergegas mengikuti Jae Hee. Jae Hee yang berada di taksi, melihat mobil Ah Ran yang mengikutinya dengan wajah tegang. Taksi yang ditumpangi Jae Hee memasuki pelataran rumah sakit. Ah Ran turun dari mobilnya dan celingukan mencari Jae Hee. Tepat saat itu, ia melihat Hyun Woo berada di dalam taksi bersama Jae Hee. Tampak bekas luka bakar di wajah Hyun Woo.


Ah Ran syok, Itu jelas Shin Hyun Woo. Ada luka bakar di wajahnya. Itu Shin Hyun Woo, bukan Ahn Jae Sung.


Tapi Ah Ran tidak semudah itu percaya. Ia takut kalau itu hanya boneka tiruan Shin Hyun Woo. Ah Ran akhirnya mengecek ke rumah sakit yang didatangi Jae Hee. Ia terkejut saat petugas mengatakan jika Hyun Woo baru saja selesai melakukan terapi.


Ah Ran yang masih belum percaya, berlari ke apartemen Jae Sung. Setibanya di sana, ia mencari luka bakar di wajah Jae Sung. Ia juga bertanya, apa Jae Sung habis pergi ke suatu tempat. Jae Sung berkata kalau sejak tadi dirinya berada di rumah. Ah Ran masih tidak percaya, ia memeriksa catatan doorbell Jae Sung. Disana tertulis jam saat Jae Sung kembali ke apartemennya. Ah Ran terlihat bingung. Jae Sung lantas menawari Ah Ran secangkir teh.


Saat menunggu Jae Sung yang masih membuat teh, Ah Ran melihat dompet dan passport Jae Sung di atas meja. Ah Ran memeriksanya, barulah ia percaya kalau Jae Sung bukanlah Hyun Woo. Ah Ran kemudian memeluk erat Jae Sung dan meminta maaf. Jae Sung kemudian berbalik dan menatap Ah Ran. Ah Ran pun langsung mengecup bibir Jae Sung. Jae Sung membalas kecupan Ah Ran itu.


Sekarang, Ah Ran dan Jae Sung duduk berdua di sofa. Jae Sung tersenyum saat Ah Ran mengaku mencurigai Jae Sung adalah Hyun Woo karena wajah Jae Sung yang tertangkap kamera CCTV di bank. Jae Sung pun berkata, jika bank itu dan perusahaannya memiliki hubungan yang sangat dekat jadi ia merupakan pelanggan VIP di sana. Ah Ran pun kembali meminta maaf. Jae Sung kemudian mengaku, kalau hatinya terluka karena Ah Ran tidak mempercayainya. Ah Ran lantas berkata kalau mereka akan menikah dan pindah ke Amerika sesuai rencana. Jae Sung kemudian menanyakan alasan dibalik kematian Hyun Woo.

“Pria itu… dia tidak akan melepaskanku. Aku ingin hidup bahagia bersama satu pria. Seperti orang lain, bertengkar dengan pasanganku karena hal kecil, melahirkan anak yang mirip denganmu dan mendengarmu memanggilku ibu. Aku ingin hidup seperti itu.” jawab Ah Ran.

Jae Sung lalu memeluk Ah Ran. Ia berkata, jika mimpi Ah Ran akan segera terwujud.


Jae Hee berdiri di depan apartemen Jae Sung. Ia melihat ke jendela apartemen Jae Sung berkata, ia akan bahagia melihat Hyun Woo bahagia. Ia tidak peduli dengan siapa akhirnya Hyun Woo bersama.


Joo Seung menunggu Ah Ran di apartemennya. Tak lama berselang, Ah Ran mengiriminya pesan. Dalam pesannya, Ah Ran menyuruh Joo Seung tidur duluan. Ia mengaku akan menginap di Soul karena masih banyak yang harus diselesaikannya. Joo Seung tampak curiga membaca pesan Ah Ran.


Sementara Ah Ran sudah tertidur di kamar Jae Sung.  Ia tampak gelisah dalam tidurnya. Ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat Hyun Woo bersama Jae Hee di dalam taksi. Hyun Woo yang tadinya duduk sembari memejamkan mata, tiba2 saja membuka matanya dan menatap tajam Ah Ran. Taksi yang ditumpangi Hyun Woo berlalu begitu saja, tapi tak lama taksi itu kembali dengan Hyun Woo yang duduk di kursi kemudi. Hyun Woo melajukan taksinya dengan kencang ke arah Ah Ran.


Tepat saat itu, Ah Ran terbangun. Ah Ran kemudian menerima pesan dari Hyun Woo. Dalam pesannya, Hyun Woo berkata kalau mereka sudah lama tidak bertemu. Hyun Woo menanyakan kabar Ah Ran. Hyun Woo lantas berkata bahwa dirinya kembali untuk melihat Ah Ran. Ia akan datang menuntut Ah Ran. Ah Ran ketakutan, ia langsung membuang ponselnya. Tanpa disadarinya, Jae Sung menatapnya dengan tatapan emosi.


Keesokan harinya, Jae Hee sedang merias dirinya ketika dua preman datang dan mengacak2 rumahnya. Tak lama, Ah Ran datang. Dua pria itu melapor kalau mereka menemukan beberapa pakaian pria dan obat2an untuk luka bakar. Kedua pria itu pun pergi. Ah Ran kemudian menginterogasi Jae Hee. Jae Hee tidak mau meladeni Ah Ran dan beranjak pergi, namun Ah Ran menjambak rambutnya.


“Aku melihatmu menjemput Shin Hyun Woo di rumah sakit!” ucap Ah Ran sambil memelototi Jae Hee.

“Itu benar, aku mencintai Shin Hyun Woo. Pria yang aku cintai bukan Ahn Jae Sung, tapi Shin Hyun Woo.” Balas Jae Hee.

“Benarkah? Lalu kau menyembunyikannya dan menggoda Ahn Jae Sung?” tanya Ah Ran.

“Dia bukan lagi milikmu, lalu apa salahnya kalau aku mencintainya? Kau sudah menghancurkannya. Kecelakaan mobil dan sebuah kebakaran, kau sudah menancapkan peluru pada tubuh dan pikirannya. Jika aku mencintainya dan peduli padanya, apa salahnya?” balas Jae Hee.

“Jika kau mencintainya, seharusnya kalian pergi dan hidup sebagai orang mati! Lalu kenapa kembali!”

“Apa kau takut? Sekarang berlututlah di hadapan orang itu. Akui kesalahanmu dan terimalah hukumanmu sebagai akibat dari dosa2mu.”


Ah Ran yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya mendorong Jae Hee ke kasur. Ah Ran mengaku tidak akan pernah meminta maaf pada Hyun Woo. Setelah mengatakan itu, Ah Ran pergi. Jae Hee menangis. Dalam tangisnya, ia mengaku hatinya lega karena sudah mengakui pada Ah Ran kalau ia mencintai Hyun Woo.


Sekembalinya ke Soul, Ah Ran diberitahu seketarisnya kalau Presdir Shin meminta auditor mengecek laporan penjualan 6 bulan yang lalu. Ah Ran terkejut, ia bertanya apakah ada seseorang yang menghembuskan omong kosong itu. Seketaris Ah Ran menggeleng. Ah Ran pun yakin jika Presdir Shin sudah mencurigai sesuatu.

“Jika tidak ketahuan, aku bisa mentransfer seluruh asetku atas nama Jae Sung. Sebelum melakukannya, aku harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.” Ucap Ah Ran.


Sementara itu, Jae Sung menemui Jae Hee di sebuah kafe. Jae Sung berterima kasih pada Jae Hee. Ia berkata, berkat Jae Hee semua rencananya berjalan lancar. Jae Hee pun memberitahu Jae Sung bahwa Ah Ran mengecek ke rumah sakit untuk memastikan semuanya. Jae Hee bilang untung saja dia punya kenalan di rumah sakit itu, kalau tidak rencana mereka sudah hancur.

“Terima kasih karena kau sudah mau memahami diriku meskipun itu sangat sulit untuk dilakukan.” Ucap Jae Sung.

“Jangan bilang begitu. Aku yang harusnya minta maaf. Meskipun aku tahu apa saja yang telah kau lalui untuk sampai ke sini, tapi aku tetap bersikap seperti anak kecil. Aku hanya ingin kau melihat padaku.” Jawab Jae Hee.

“Apa yang aku inginkan bukanlah Soul Furniture, rumah ataupun kekayaanku. Walaupun aku sadar, hidupku tidak akan sama lagi meski aku menyulitkan Joo Ah Ran. Aku hanya ingin menghibur diriku yang sudah hancur. Untuk mengatakan bahwa diriku sudah melakukan hal yang benar. Bahwa itu bukan kesalahanku. Jika bukan, aku takut aku tidak akan memiliki harapan untuk bertahan.” Ucap Jae Sung.


“Bersabarlah, hari dimana kau akan membuka perban yang menutupi luka di hatimu akan segera datang. Tapi bagaimana dengan wajahmu yang tertangkap kamera CCTV?”


Ah Ran kembali melihat CCTV itu. Ia terkejut melihat sosok Hyun Woo. Hyun Woo datang tak lama setelah Jae Sung membuka loker itu. Setelah melihat CCTV itu, Ah Ran percaya jika Hyun Woo dan Jae Sung adalah orang yang berbeda.


Jae Sung menemui Hyun Woo. Mereka saling berjabat tangan dan berpelukan. Lah kok bisa? Tak lama kemudian, sosok yang diduga Hyun Woo itu melepas topengnya. Sosok itu kemudian tersenyum sembari menatap Jae Sung. Sosok itu, adalah suruhan Jae Sung. Jae Sung sengaja menyuruh orang itu berpura2 menjadi Hyun Woo untuk mengelabui Ah Ran.


Di ruangannya, Jae Sung merasa di atas angin karena sukses mengelabui Ah Ran. Ia menyeringai sambil menatap topengnya. Jae Sung lantas menerima panggilan dari Ah Ran.


Jae Sung, Ah Ran dan Julie menemui pengacara. Ah Ran ingin mentransfer asetnya menjadi atas nama Jae Sung. Jae Sung pura2 menolak dengan alasan mereka belum menikah. Tapi Ah Ran tetap pada keputusannya. Ia khawatir jika Presdir Shin akan merebut kembali asetnya. Jae Sung pun setuju menerimanya. Julie bahkan juga mengembalikan saham yang diberikan Ah Ran padanya menjadi atas nama Jae Sung. Ah Ran pun berterima kasih pada Julie.


Di rumah, Nyonya Jo cemas memikirkan kenyataan kalau Ah Ran adalah putri Joo Chul Ming. Ia bertanya2, seberapa banyak yang diketahui Ah Ran. Apa tujuan Ah Ran menikahi Hyun Woo. Nyonya Jo lantas memeriksa kamar Ah Ran untuk mencari jawabannya. Tak lama, ia menemukan foto keluarga Ah Ran. Ia terkejut mengetahui Ah Ran adalah putri Joo Chul Ming.


“Bukankah itu foto keluarga yang benar2 bahagia? Kebahagiaan itu, siapa yang merusaknya? Siapa yang membunuh ayah dan ibuku? Apa ayah mertua? Tentu saja ibu mertua tidak akan pernah tahu.” sindir Ah Ran sambil menatap tajam Nyonya Jo.

“Kau mengetahui semuanya? Itulah kenapa kau mendekati Hyun Woo kami?” tanya Nyonya Jo.

“Itu benar.” Jawab Ah Ran.


“Lalu untuk membalas kematian orang tuamu, kau membunuh Hyun Woo kami?” tanya Nyonya Jo.

“Pertama, aku tidak pernah berniat membunuh Hyun Woo. Tapi aku tidak mau mati karena Hyun Woo. Hyun Woo menggali kuburannya sendiri.” Jawab Ah Ran.

“Jika kau membenci kami, seharusnya yang kau bunuh itu kami. Kenapa kau menyentuh putraku?!” teriak Nyonya Jo.

“Karena aku ingin mengambil sesuatu yang berharga dari keluargamu.” Jawab Ah Ran.

PLAAAK! Nyonya Jo yang sudah tidak tahan lagi akhirnya menampar Ah Ran.

“Kau ingin menemukan adikmu, kan? Kalau begitu baiklah, tapi kau harus membawa kembali putraku terlebih dahulu!” ucap Nyonya Jo.

“Jangan libatkan adikku! Dia gadis kecil yang malang yang tidak tahu apa2.Dimana adikku? Jika ibu masih punya hati nurani, kembalikan adikku!” jawab Ah Ran.

“Sebelum kau mengembalikan Hyun Woo, jangan harap kau akan mendapatkan adikmu. Sekarang aku akan pergi ke kantor polisi. Aku akan menceritakan kau yang mengatur kecelakaan itu! Setelah itu, aku akan menemukan Hyun Woo kami.” Ucap Nyonya Jo.


Nyonya Jo pun pergi. Ah Ran yang tidak mau dilaporkan ke polisi, menyusul Nyonya Jo. Tapi sayang, Nyonya Jo keburu pergi dengan taksi. Ah Ran panic, ia langsung menghubungi Joo Seung. Joo Seung terkejut mengetahui Nyonya Jo dalam perjalanan ke kantor polisi. Ah Ran merengek, minta Joo Seung mencegah Nyonya Jo. Pada Joo Seung, Ah Ran mengaku ingin hidup bahagia bersama Joo Seung. Joo Seung pun berjanji akan melindungi Ah Ran sampai akhir. Usai bicara dengan Ah Ran, Joo Seung langsung menyusul Nyonya Jo. Sedangkan Ah Ran beranjak pergi entah mau kemana.


Tepat setelah Ah Ran pergi, Jae Sung muncul dan menatap kepergian Ah Ran dengan wajah dingin.


Nyonya Jo sudah tiba di depan kantor polisi. Tepat saat itu, Joo Seung muncul. Nyonya Jo menyuruh Joo Seung pulang jika Joo Seung datang hanya untuk membujuknya. Tiba2 saja, Joo Seung berlutut di hadapan Nyonya Jo. Nyonya Jo terkejut dan menyuruh Joo Seung berdiri. Tapi Joo Seung menolak.

“Meskipun anda tidak pernah memperlakukanku sebagai putra anda, ini kali pertama dan kali terakhir aku memohon pada anda sebagai seorang anak. Biarkan aku yang membayar semua kejahatan yang dilakukan Ah Ran.” Ucap Joo Seung.

“Aku tidak bisa melakukannya.” Jawab Nyonya Jo.

“Ini bukan karena Ah Ran. Setidaknya, sekali dalam hidupku. Aku dapat menjadi anak anda. Untuk diriku…. keluhan Hyun Woo selalu kau dengarkan. Untuk anak yang dilahirkan secara tidak sah, apakah ini permintaan yang terlalu berlebihan juga?” ucap Joo Seung.

“Hyun Woo tidak akan pernah muncul jika kami tidak mengusut kejahatan Ah Ran.” Jawab Nyonya Jo.


Joo Seung tidak patah arang. Ia membujuk Nyonya Jo dengan memperlihatkan foto lama ayah dan ibunya. Dengan wajah terluka, Joo Seung berkata hanya foto itulah yang ia miliki. Meskipun Nyonya Jo menyangkalnya, tapi baginya Nyonya Jo tetaplah ibunya. Joo Seung juga mengaku bahwa dirinya sangat mencintai Ah Ran. Joo Seung lantas berjanji akan mempertemukan Hyun Woo dengan Nyonya Jo. Mendengar itu, Nyonya Jo pun terkejut. Nyonya Jo lantas menanyakan dimana Hyun Woo.

(Kesel sama Nyonya Jo, gak heran lah Joo Seung bisa seterluka itu. Poor Joo Seung. Makin ke sini, aku makin bisa memahami apa yang dirasakan oleh Joo Seung).


Hyun Woo akhirnya pulang! Ia terharu begitu memasuki rumahnya. Saat melihat foto keluarganya yang terpajang di dinding, tangis harunya semakin tak terbendung lagi.


Di apartemennya, Joo Seung meyakinkan Ah Ran jika Nyonya Jo tidak akan pernah bisa menyulitkan Ah Ran lagi. Tapi Ah Ran tetap gelisah. Ah Ran berkata walau bagaimana pun Nyonya Jo tetaplah ibu kandung Joo Seung. Joo Seung lantas mengajak Ah Ran memulai hidup mereka yang baru. Ah Ran memeluk Joo Seung.

“Joo Seung-ssi, aku tidak punya banyak waktu yang bisa kuhabiskan bersama denganmu. Terima kasih karena kau sudah mencintai wanita seperti diriku. Aku tidak akan melupakan dirimu.” Batin Ah Ran.


Nyonya Jo yang baru kembali ke rumah terkejut melihat pohon natal yang menghiasi ruang tamunya. Tak lama berselang, Hyun Ji dan Presdir Shin datang. Hyun Ji mengira ibunya lah yang telah membuat pohon natal itu. Nyonya Jo lantas melihat paper doll yang diletakkan di bawah pohon natal itu.

“Yeobo, Hyun Woo kita sudah pulang. Lihat paper doll itu, Hyun Woo kita yang membuatnya.” Ucap Nyonya Jo.

“Jadi kakak yang membuat pohon natal ini sebelum pergi?” tanya Hyun Ji terharu.

“Hyun Woo masih hidup dan memikirkan kita. Dia pulang diam2. Dia tidak melupakan kita.” jawab Nyonya Jo.

“Anak itu, dia jelas ada di sekitar kita tapi dia tidak kembali. Ini pasti sesuatu yang serius.” Ucap Presdir Shin.

Di apartemennya, Jae Sung sedang melihat surat2 berharga yang kini sudah menjadi atas namanya.


Seketaris Kang buru2 menemui Presdir Shin untuk menyerahkan beberapa surat. Presdir Shin tentu saja kaget melihat surat2 berharga mereka sudah menjadi atas nama Jae Sung.


Sementara Ah Ran yang masih berada di apartemen Jae Sung terlihat pucat sehabis menerima panggilan dari seseorang. Ah Ran memberitahu Jae Sung kalau ayah mertuanya sudah mengetahui bahwa ia mentransfer seluruh asetnya pada Jae Sung. Ah Ran pun meminta Jae Sung mengizinkannya menginap di sana. Jae Sung pun membiarkan Ah Ran stay di apartemennya sampai hari pernikahan tiba. Ah Ran senang, Ah Ran kemudian bertanya kapan orang tua dan saudara Jae Sung akan datang.

“Aku rasa mereka akan langsung datang ke pernikahan kita. Mereka orang yang sangat sibuk karena pekerjaan mereka jadi mereka akan menemuimu di hari pernikahan.” Jawab Jae Sung.

Ah Ran tersenyum lebar dan memeluk Jae Sung. Ia terlihat sangat bahagia menyambut hari pernikahannya dengan Jae Sung. Berbeda dengan Jae Sung yang justru terlihat dingin.


Ah Ran masuk ke mobilnya dengan wajah gembira. Kegembiraannya pun semakin bertambah saat ia menemukan sebuah kado di mobilnya. Namun senyumnya seketika lenyap saat membuka kado itu yang isinya adalah foto pernikahannya dengan Hyun Woo dan foto hasil USGnya. Ada sebuah surat juga. Dengan tangan gemetar, Ah Ran mengambil surat itu dan membacanya.

Kau ingin pergi tanpa melihatku? Tunggulah sebentar lagi. Kita akan segera bertemu. Aku benar2 ingin melihatmu memakai gaun pengantin.

Ah Ran marah dan langsung meremuk surat itu. Bersamaan dengan itu, Presdir Shin datang bersama Hyun Min menuju apartemen Jae Sung.  Presdir Shin menatap geram Ah Ran.


Mereka pun bicara di apartemen Jae Sung. Ah Ran mengaku satu2nya kesalahan yang ia miliki adalah berusaha keras lari dari perusahaan. Ah Ran pun meminta maaf karena melakukan itu. Presdir Shin yang sudah muak langsung menuduh Ah Ran dan Jae Sung ingin merebut Soul. Jae Sung lantas menunjukkan bukti bahwa ia memiliki saham di Soul. Presdir Shin tidak percaya dan langsung mencampakkan surat2 itu. Ia meminta Jae Sung mengembalikan perusahaannya.

Tiba2 saja, penyakit Presdir Shin kambuh. Hyun Min pun langsung memegangi ayahnya. Jae Sung ingin menangis, tapi ia menahan dirinya sekuat mungkin. Jae Sung lantas menyuruh Hyun Min membawa Presdir Shin ke rumah sakit. Ponsel Ah Ran berdering. Telepon dari Nyonya Jo.


Nyonya Jo mengizinkan Ah Ran pergi keluar negeri bersama Joo Seung tapi dengan syarat Ah Ran harus mengembalikan harta mereka. Ah Ran menolaknya. Ah Ran ingin Keluarga Shin membayar mahal setelah menginjak2 keluarganya. Ah Ran beranjak pergi, namun baru beberapa langkah ia kembali menoleh pada Nyonya Jo. Ia berkata pada Nyonya Jo, akan mengembalikan harta mereka jika Nyonya Jo mengembalikan Kyeong Ran.


Nyonya Jo yang baru saja tiba di rumahnya, menatap sekeliling rumahnya dengan wajah sedih. Kata2 Presdir Shin terngiang di telinganya. Presdir Shin berkata, dirinya yang hanya lulusan sekolah dasar berjuang mendapatkan uang untuk membeli rumah itu. Nyonya Jo juga teringat kata2 Hyun Woo. Hyun Woo berkata, dirinya ingin tinggal di rumah itu setelah menikah.. Presdir Shin berkata, tidak mungkin mereka semua tinggal di rumah itu. Mereka harus membangun lantai yang lain.

Nyonya Jo pun akhirnya menghubungi ibu panti. Ia setuju mempertemukan Ah Ran dengan Kyeong Ran.


Nyonya Jo masuk ke rumah. Telepon rumah berdering. Nyonya Jo terkejut saat menjawab telepon itu. Telepon itu dari Hyun Woo!! Di apartemennya, tangis Hyun Woo pecah ketika berbicara dengan ibunya.

BERSAMBUNG

0 Comments:

Post a Comment