Defendant Ep 10 Part 2

Sebelumnya...


Tae Soo mendekati Jung Woo. Ia penasaran kenapa dan bagaimana Jung Woo bisa kembali. Ia tidak percaya kalau ada kesalahan pada data Jung Woo.Jung Woo bertanya balik, apa Tae Soo akan percaya kalau ia mengatakan yang sebenarnya. 

Ha Yeon masih hidup.” ucap Jung Woo.


Tae Soo marah mendengarnya dan langsung mencengkram kerah Jung Woo. Ia ingin tahu apa yang Jung Woo rencanakan. Jung Woo mendorong Tae Soo ke pagar dan berusaha meyakinkan Tae Soo kalau Ha Yeon memang masih hidup.

“Lalu bagaimana dengan Kak Ji Soo? Apa kau juga mau bilang Kak Ji Soo masih hidup?” tanya Tae Soo.

Tae Soo-ya, Ji Soo-ya


Belum selesai Jung Woo bicara, petugas Moon datang memisahkan mereka. Petugas Moon lalu membawa Tae Soo pergi. Setelah mereka pergi, Cheol Sik mendekati Jung Woo.

“Darimana saja kau?” tanya Cheol Sik.

Aku menemukan cara.” Jawab Jung Woo.

Apa? Benarkah?” tanya Cheol Sik kaget.

Aku akan melintasi 7 pintu yang kau sebutkan itu.” jawab Jung Woo.

Bagaimana caramu melakukannya? Satu-satunya cara adalah.. Maksudku, menembus satu pintu saja susah.” Ucap Cheol Sik.

Jung Woo pun memperlihatkan pecahan kaca cermin yang tadi diasahnya.


Keduanya lalu duduk tepi lapangan. Sambil mengasah pecahan kaca itu, Cheol Sik bertanya haruskah mereka melakukannya sampai sejauh itu. Cheol Sik mengkhawatirkan keselamatan Jung Woo.

Untuk melintasi 7 pintu sekaligus, hanya ada satu cara.” Jawab Jung Woo.

Hanya itu yang kau butuhkan, kan?” tanya Cheol Sik.

Aku butuh sesuatu yang lain.” Jawab Jung Woo.

Apa?” tanya Cheol Sik.

Kau punya uang?” tanya Jung Woo.

Harusnya aku tidak bertanya.” Sesal Cheol Sik. Tapi kemudian Cheol Sik bertanya berapa banyak yang dibutuhkan Jung Woo. Jung Woo bilang sangat banyak, membuat Cheol Sik lagi2 protes.

Jung Woo mendekati Rakun and the gank. Begitu Jung Woo datang, anak buah Rakun langsung bersikap waspada. Rakun pun menenangkan anak buahnya dan menyuruh anak buahnya pergi.

Aku sudah dengar. Kau langsung kembali padahal kau baru saja mau dipindahkan. Beruntung sekali kau, Tahanan 3866. Kau punya lebih banyak orang yang merindukanmu ketimbang aku.” ucap Rakun.

Ada sesuatu yang ingin kudapatkan darimu.” Jawab Jung Woo.

Astaga. Beberapa orang mungkin menduga kita ini sangat dekat satu sama lain.” Ucap Rakun.

Jung Woo diam saja dan duduk di depan Rakun.

Menurutmu aku akan mengatakannya? Yang diminta semua orang di sini.. hanyalah masalah saja.” Ucap Rakun lagi.

Aku butuh kunci.” Jawab Jung Woo.

Kunci? Kenapa? Kau mau mencoba membuka pintu?” tanya Rakun.

Kunci untuk borgol yang mereka gunakan di penjara ini.” jawab Jung Woo.


Rakun pun berdecak kagum atas permintaan Jung Woo itu. Ia berkata, itu adalah permintaan yang menarik.

Kenapa tidak? Apa ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Rakun-nya Rutan Woljeong?” ucap Jung Woo.

Apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Rakun.

Apa kau harus tahu itu?” tanya Jung Woo balik.

Tidak. Tidak juga. Itu kan bukan urusanku. Tapi ini sangat mahal. Kau tidak akan bisa membayarnya dengan tenagamu. Kau bahkan tidak akan bisa membayarnya meskipun aku memukulimu sampai mati.” Jawab Rakun.

Diam dan sebutkan saja berapa harganya.” Ucap Jung Woo.

Sama dengan yang waktu itu. Kau harus membayar dua kali lipat.” Jawab Rakun.


Tiba2 Cheol Sik lewat di depan mereka sambil pura2 melakukan peregangan.

Potonglah. Potong harga.. Potonglah. Astaga, aku sepertinya harus potong rambut. Potonglah harganya. Beri diskon.” Ucapnya.

Saat semua sudah tidur, Cheol Sik dan Jung Woo saling berbisik. Cheol Sik mengaku pernah menggunakan alat yang mirip sebelumnya tapi itu sudah lama. Tapi punya Jung Woo lama sekali dan itu membuatnya heran.

Aku mempercayaimu. Kau harus melakukan semuanya  dengan benar.” jawab Jung Woo.

Astaga. Hei, kita bisa melakukan ini. Berikan saja apa yang diinginkan oleh Kepala Sipir. Setidaknya, dia akan memindahkanmu.” Ucap Cheol Sik.

Wooruk pun terbangun dan menyuruh mereka berhenti bicara karena ia mau tidur. Wooruk kemudian menatap Cheol Sik dan mengaku kalau ia sudah memikirkannya sejak lama.

Tahanan 3866 lah yang memasukkanmu ke penjara dengan tuduhan pembunuhan. Tapi kalian berdua jadi sangat dekat. Aku penasaran kenapa bisa begitu.” ucap Wooruk.

"Cintailah musuhmu." Sesuatu macam itulah.” Jawab Cheol Sik.

"Cintailah musuhmu"? Dia yang memasukkanmu ke sini.” Jawab Wooruk.

Aku mau ke gereja besok. Tidur sajalah kau sana.” Suruh Cheol Sik.

Jangan coba melakukan hal bodoh, ya.” ucap Wooruk, lalu kembali berbaring. Begitu berbaring, tampak tangan Moongchi yang memeluk Wooruk. LOL LOL…

Di kamarnya, Eun Hye memutar rekaman Jung Woo di laptopnya.

Dengar, Park Jung Woo. Kalau kau melihat ini, kau mungkin akan merasa bingung.” Ucap Jung Woo dalam video itu.

Flashback!


Jung Woo sengaja merekam dirinya sendiri menggunakan laptop Eun Hye saat Eun Hye mengunjunginya untuk berjaga2 kalau ia kehilangan ingatannya lagi.

Kau baru saja bangun setelah malam ulang tahun Ha Yeon semalam. Tapi kau sekarang berseragam biru, dengan emblem merah di dadamu. Mungkin akan sulit bagimu menerima ini. Sama sepertiku. Bagaimanapun, ini adalah kenyataannya. Aku akan mempersingkatnya. Ji Soo sudah meninggal. Orang yang membunuh Ji Soo dan memasukkanmu ke dalam penjara  adalah Cha Min Ho. Dia hidup dengan menggunakan nama Cha Seon Ho sekarang. Dia adalah presdir Chamyung Grup. Kau harus menangkapnya. Namun, ini bukan waktu yang tepat. Ha Yeon masih hidup. Keluarlah dari sini. Dan fokuslah untuk menemukan Ha Yeon. Dan kau harus mempercayai Pengacara Publik Seo Eun Hye yang menunjukkanmu video ini. Dia akan menolongmu.” Ucap Jung Woo.

Flashback end!

Jung Woo kembali memimpikan saat ia dan Ji Soo merayakan ulang tahun Ha Yeon. Tak lama, Jung Woo bangun dengan nafas terengah. Ternyata oh ternyata, semua rekannya sudah menunggunya bangun sejak tadi karena mereka cemas.

Tahanan 3866, apa itu terjadi lagi? Apa ingatanmu hilang lagi?” tanya Bangjang.

Dia sepertinya tidak sadar.” Jawab Wooruk.

Ini tidak benar, kan?” tanya Milyang.

Tidak. Park Jung Woo-ss,  apa kau mengenaliku?” tanya Cheol Sik.

Jung Woo terdiam sejenak sebelum akhirnya ia berkata kalau dirinya baik2 saja. Semua pun menarik napas lega. Mereka lalu kembali tidur dengan tenang.

Jung Woo menatap ke arah luar dengan mata berkaca2.

Aku merindukanmu, Ji Soo-ya. Aku akan menemukan Ha Yeon.” Gumamnya.

Di ruangannya, Joon Hyuk tengah menatap sesuatu dengan serius. Tak lama, asistennya datang mengatakan kalau Presdir Cha sudah menungggu Joon Hyuk di ruang interogasi. Joon Hyuk mengangguk lalu kembali focus melihat sesuatu yang dilihatnya sejak tadi. Ternyata yang dilihatnya adalah artikel bunuh dirinya Min Ho.


Joon Hyuk kemudian menemui Min Ho. Min Ho meminta Joon Hyuk menyelesaikan perkaranya dengan cepat. Joon Hyuk langsung berkata, kalau ia mendengar Min Ho menunjuk seorang pengacara public.

Aku bisa menyelesaikan ini tanpa bantuannya. Aku tahu kau akan mengurusku dengan baik.” Jawab Min Ho.

Aku sudah melakukan sedikit riset.” Ucap Joon Hyuk.

“Sudah kuduga.” Jawab Min Ho.

Kenapa kau masuk penjara menggantikan Na Yeon Hee?” tanya Joon Hyuk.

Apa maksudmu?” tanya Min Ho balik.

Kau dikirim ke Penjara Woljeong untuk tujuan tertentu. Aku punya teman di sana. Namanya Park Jung Woo. Kau punya sedikit masalah dengannya, kan?” tanya Joon Hyuk.

Min Ho pun melepas kacamatanya dan melempar kacamatanya ke meja.

Jaksa Kang, kau mungkin terlalu banyak menonton film. Aku bertemu secara tak sengaja dengan Jaksa Park di Rutan Woljeong. Kepala Sipirnya adalah salah satu temanku. Aku tidak menyangka kau akan berpikir begitu. Aku harusnya memilih untuk diperiksa dengan penangguhan penahanan. Lagi pula aku akan segera bebas, kok.”jawab Min Ho.

Aku tidak peduli pada hal semacam itu. Izinkan aku mengatakan sesuatu padamu. Kasus Jung Woo sudah ditutup.” Ucap Joon Hyuk.

Apa maksudmu?” tanya Min Ho.

Aku tidak mau ada sidang ulang untuk kasusnya Park Jung Woo.” Jawab Joon Hyuk, lalu beranjak pergi.


Min Ho pun senang mendengarnya.


Diluar, Joon Hyuk menatap dirinya sendiri di kaca jendela. Ia pun teringat saat menuntut Jung Woo dengan hukuman mati. Ia juga ingat kata2 Kepala Jaksa Choi tentang kemungkinan Jung Woo tidak bersalah.

Aku tidak bisa menarik ucapanku itu lagi. Maafkan aku, Jung Woo-ya.” ucap Joon Hyuk lalu beranjak pergi.

Jung Woo terus mengasah pecahan kaca itu yang sekarang sudah berbentuk seperti mata pisau. Tak lama kemudian, Rakun mendekatinya dan diam2 memberikan kunci yang diminta Jung Woo.Tae Soo dari kejauhan menatap Jung Woo dengan tatapan curiga. Setelah Rakun pergi, Cheol Sik mendekati Jung Woo.

Kau mendapatkannya?” tanya Cheol Sik.

Jung Woo pun menunjukkan pecahan kaca itu.

Baiklah. Apa semua sudah beres sekarang?” tanya Cheol Sik.

Ya.” jawab Jung Woo.


Tae Soo terus menatap Jung Woo dengan curiga.

Jung Woo bercerita pada dokternya kalau ia bermimpi soal ulang tahun Ha Yeon semalam. Dokter pun berkata, itu adalah saat dimana biasanya ingatan Jung Woo menghilang.

Lalu aku ingat apa yang kau katakan. Mungkin saja ada jawaban dalam mimpi itu. Aku sangat merindukan mereka, tapi aku tidak bisa memeluk mereka. Aku takut.. kalau aku memeluk mereka, aku akan melupakan semua itu dan kembali ke masa-masa saat aku bahagia itu.” ucap Jung Woo.

Kau sudah menemukan cara agar kau tidak kehilangan ingatanmu.” Jawab dokter.

Tapi…” mata Jung Woo mulai berkaca2, “… aku tidak akan pernah melihat Ji Soo lagi.

Setelah melalui masa yang sulit, kau mungkin akan melihatnya lagi di dalam mimpimu.” Jawab dokter.

Sampai saat itu Ji Soo akan datang menemuiku.” Ucap Jung Woo.

Sung Gyu membawa Ha Yeon ke tempat Eun Hye karena ingat Eun Hye adalah pengacaranya Jung Woo. Sung Gyu ingat cerita Jung Woo waktu itu kalau bukan karena bantuan Eun Hye, Jung Woo tak bisa apa2.

Sayangnya, Eun Hye belum pulang. Sung Gyu pura2 ingin memakai jasa Eun Hye sebagai pengacara. Bibi pun senang dan memuji Eun Hye sebagai pengacara yang hebat. Bibi lalu melirik Ha Yeon.

Aduh, kau imut sekali. Kau mirip dengan Eun Hye waktu dia masih kecil. Siapa namamu?” tanya bibi.

Namaku Park Ha Yeon.” Jawab Ha Yeon.

Sepertinya aku sering dengar nama itu.” ucap bibi.

Ha Yeon lalu batuk2. Bibi meletakkan tangannya di kening Eun Hye. Ia terkejut karena Eun Hye ternyata demam tinggi. Bibi pun masuk ke dalam untuk mengambilkan segelas air hangat untuk Ha Yeon.

Ha Yeon-ah, apa kau baik-baik saja? Kau berkeringat.” Ucap Sung Gyu lalu menyentuh kepala Ha Yeon untuk memeriksa suhu tubuh Ha Yeon.

Tapi tiba2 saja, Ha Yeon pingsan.Sung Gyu pun langsung memanggil ambulance.

Tepat saat itu, Eun Hye pulang. Eun Hye terheran2 melihat ambulance di depan rumahnya. Ambulance pun pergi. Setelah ambulance pergi, Eun Hye mendekati bibinya.

Ke mana saja kau?” omel sang bibi.

Ada apa?” tanya Eun Hye.

Pamannya atau siapalah itu. Dia bahkan tidak tahu kalau anak itu sakit. Seorang pria datang menemuimu, tapi anak yang ikut dengannya mendadak pingsan.” Jawab bibi.
Anaknya?” tanya Eun Hye.

Akan kuceritakan semuanya di rumah.” Jawab bibi.

Eun Hye menunjukkan foto Sung Gyu. Bibi membenarkan kalau pria yang datang mencari Eun Hye adalah pria yang ada di dalam foto. Eun Hye lalu melihat tas anak kecil di atas sofanya. Ia memeriksa tas itu dan menemukan nama Ha Yeon di sana.

Ini Ha Yeon.” Ucap Eun Hye terharu, lalu pergi lagi.

Eun Hye melajukan mobilnya dengan kencang sambil menghubungi ambulance yang membawa Ha Yeon tadi. Ia mengaku sebagai guru Ha Yeon dan ingin tahu Ha Yeon dibawa ke rumah mana.

Dokter menjelaskan kondisi Ha Yeon pada Sung Gyu. Dokter bilang, Ha Yeon punya gejala pneumonia dan tidak boleh ada di cuaca yang terlalu dingin. Dokter memutuskan kalau Ha Yeon harus dirawat di rumah sakit. Sung Gyu terdiam mendengarnya.


Eun Hya masih mengemudikan mobilnya dengan kencang.

Aku menemukan Ha Yeon. Tunggulah sebentar lagi, Jung Woo-ssi.” Ucap Eun Hye.

Sialnya, Seok dan anak buahnya tiba di duluan di rumah sakit. Mereka menggeledah setiap ranjang UGD, tapi ranjang Ha Yeon sudah kosong. Ternyata oh ternyata, Sung Gyu sudah memperkirakan kalau hal itu akan terjadi. Ia pun segera membawa Ha Yeon pergi begitu keadaan aman.


Lantas kemanakah Sung Gyu membawa Ha Yeon? Ia membawa Ha Yeon ke rumah sakit Chamyung karena yakin itu tempat yang aman.


Eun Hye tiba di rumah sakit. Ia terkejut saat dokter bilang kalau Ha Yeon menghilang. Eun Hye pun pusing harus mencari Ha Yeon kemana lagi.

Min Ho akhirnya kembali ke rutan. Cheol Sik mengamati Min Ho dari selnya dengan menggunakan cermin.


Cheol Sik lantas memberitahu Jung Woo. Ia pun menyuruh Jung Woo memikirkan cara lain. Jung Woo pun berkata hanya ini satu2nya cara.


Min Ho berganti pakaian dan bergabung dengan tahanan lainnya.

Cheol Sik mendekati Jung Woo. Jung Woo diam2 memberikan pecahan kaca yang sudah diasahnya itu ke Cheol Sik. Cheol Sik takut Jung Woo kenapa2. Jung Woo berkata, cuma itu satu2nya cara.

Saat akan kembali ke sel bersama para tahanan lain, Cheol Sik yang berdiri di depan menatap Jung Woo yang berdiri beberapa jarak di belakangnya. Jung Woo memberikan kode melalui matanya. Setelah mendapat kode, Cheol Sik pun mundur ke belakang menghampiri Jung Woo.

Sampai jumpa, Park Jung Woo-ssi.” Bisik Jung Woo lalu menusuk perut Jung Woo dengan pecahan kaca itu.

Cheol Sik lalu berjalan ke belakang dan hanya dalam beberapa detik, ia berhasil memindahkan pecahan kaca itu ke tangan Min Ho. Jung Woo rubuh setelah kaca itu berpindah tangan ke Min Ho. Semua panik termasuk para petugas. Min Ho pun langsung membuang pecahan kaca itu ke lantai. Tapi Bangjang melihatnya.


Min Ho pun langsung dibawa para petugas menuju sel hukuman. Min Ho berontak, ia teriak2 kalau bukan ia yang melakukannya.

Tae Soo langsung menghampiri Jung Woo. Ia terkejut melihat luka sobek di perut Jung Woo. Min Ho terus teriak2. Jung Woo tersenyum puas rencananya berhasil.

Min Ho menyuruh petugas memanggil Kepala Sipir. Tapi kedua petugas itu tidak peduli dan menjebloskan Min Ho ke sel hukuman.
Dengan seorang Kepala Sipir di belakangmu, yang kau lakukan ini sudah sangat keterlaluan. Kau baru saja menikamnya. Kepala Sipir tidak ada di sini sekarang. Kau bisa bicara dengannya kalau dia sudah kembali nanti.” Ucap petugas, lalu pergi.

Berengsek. Mau ke mana kalian? Buka pintunya. Buka! Sudah kubilang bukan aku, Petugas!” teriak Min Ho.


Di selnya, Min Ho bertanya2 siapa yang sudah menjebaknya. Ia lalu melihat tulisan namanya di dinding.

Park Jung Woo!” teriaknya kesal sambil memukul dinding.


Tae Soo dan Petugas Moon memapah Jung Woo ke ruang kesehatan. Dokter pun terkejut melihat Jung Woo dipapah. Petugas berkata, ada sebuah kecelakaan. Dokter langsung memeriksa luka Jung Woo yang ternyata sangat dalam.

Kau sebut ini kecelakaan?” protes dokter.

Jung Woo pun memegang kuat tangan dokter. Dokter sepertinya mengerti maksud Jung Woo dan langsung berkata kalau luka Jung Woo sangat dalam dan harus segera dioperasi tapi ia tak bisa menanganinya. Kedua petugas terdiam.

Kau mau tanggung jawab kalau dia mati? Aku akan mengambil tindakan darurat dan membawanya keluar dari sini segera. Pindahkan pasiennya.” Suruh dokter.


Petugas ambulance datang. Jung Woo langsung dibaringkan ke atas kasus beroda. Jung Woo yang masih sadar itu pun mulai menghitung ketujuh pintu yang akan dilewatinya.

Flashback!


Jung Woo memberitahu Cheol Sik kalau ia akan dipindahkan ke rumah sakit dan tugas Cheol Sik adalah menikamnya. Cheol Sik tak setuju. Ia takut Jung Woo meninggal.

Petugas kesehatan yang baru bukan seorang dokter bedah. Kalau dia tidak bisa mengatasi lukaku, dia akan mengirimku ke rumah sakit.” Jawab Jung Woo.

Bagaimana dengan petugasnya?” tanya Cheol Sik.

Setidaknya akan ada 3 petugas di sana. Sebelum Cha Min Ho kembali, aku harus keluar dari sini.” Jawab Jung Woo.

Tapi sayangnya, Min Ho kembali lebih cepat. Dan mereka pun terpaksa mengubah rencana dengan menjebak Min Ho atas penikaman Jung Woo.

Flashback end!

Min Ho sudah ada di ruangan Kepala Sipir. Ia berteriak, Siapa si berengsek yang menjebakku?

Dia adalah seorang jaksa. Banyak orang yang menyimpan dendam padanya. Sepertinya salah satu dari mereka yang menjebakmu. Kami akan mencarinya secepat mungkin.” jawab Kepala Sipir.

Lalu, di mana Tahanan 3866?” tanya Min Ho.

Di ambulance, dokter meminta Jung Woo bertahan karena mereka hampir sampai. Tapi petugas Moon mendapat perintah membawa Jung Woo ke rumah sakit Chamyung. Dokter langsung protes.

Butuh lebih dari setengah jam untuk sampai ke sana. Dia butuh operasi secepatnya.

Ini adalah perintah dari pimpinan.” Jawab Petugas Moon.

Jung Woo dan Tae Soo pun saling bertatapan.

“Tidak boleh.” Batin Jung Woo sambil menggelengkan kepalanya.

Min Ho menghubungi Seok dan memberitahu kalau Jung Woo akan tiba di rumah sakitnya. Usai bicara dengan Seok, Min Ho memberitahu Kepala Sipir kalau ia harus ke rumah sakit Chamyung.

Mungkin akan sulit bagimu untuk keluar dari penjara.” Jawab Kepala Sipir.


Min Ho pun mengambil pecahan kaca itu dan melukai telapak tangannya sendiri.

Sepertinya aku juga butuh perawatan.” Ucap Min Ho kesal, lalu pergi.

Kepala Sipir tercengang, astaga! Dia benar2 gila…


Jung Woo akhirnya tiba di RS Chamyung. Namun sebelum masuk ke ruang operasi, Petugas Moon terpaksa memborgol tangan Jung Woo. Tae Soo menatap Jung Woo sambil memikirkan apa rencana Jung Woo.

Setibanya di ruang operasi, Jung Woo harus menunggu karena ruang operasinya penuh. Dua perawat yang menunggui Jung Woo pun akhirnya pergi meninggalkan Jung Woo sebentar.

Begitu perawat pergi, Jung Woo membuka masker oksigennya dan mengeluarkan kunci borgol dari mulutnya tapi sayangnya kunci borgolnya tidak berfungsi.
Rakun, kau berengsek.” Makinya.

Sementara itu, di sel, Rakun yang sedang bersantai tersenyum…

Semoga beruntung, Park Jung Woo-ssi.” Gumamnya.

Seseorang berpakaian dokter membawa Jung Woo ke ruangan tertutup. Jung Woo terkejut. Ternyata, orang itu adalah Tae Soo. Tae Soo bertanya, apa Jung Woo sungguh2 kalau Ha Yeon masih hidup. Jung Woo mengangguk.

Aku tidak percaya itu lagi. Tidak sampai kau membawa Ha Yeon ke depan mataku.” Ucap Tae Soo, lalu membukakan borgol Jung Woo.

Jung Woo kaget, Tae Soo-ya.

Kau akan membutuhkannya.” Ucap Tae Soo, lalu memberikan seragam dokter dan juga ponsel pada Jung Woo.

Terima kasih, Tae Soo-ya.” ucap Jung Woo.


Perawat memberitahu dokter dan Petugas Moon tentang Jung Woo yang menghilang. Mereka kaget. Tak lama, Tae Soo datang. Petugas Moon langsung memberitahu Tae Soo kalau Jung Woo menghilang. Tae Soo pura2 terkejut.


Jung Woo susah payah pergi ke tangga darurat. Ia tak bisa berdiri tegak karena rasa sakit di perutnya.


Sementara Eun Hye meminta bantuan Min Kyung lagi. Min Kyung berkata, kalau ini terakhir kalinya ia membantu Eun Hye. Eun Hye mengerti dan langsung masuk ke mobilnya setelah mendengar kata2 Min Kyung.

Jung Woo yang sudah tiba di parkiran, menghubungi Eun Hye. Eun Hye terkejut dan langsung menginjak rem mobilnya.

Aku akan menjelaskannya nanti. Jemput aku. Aku ada di…”

Belum selesai Jung Woo bicara, Eun Hye langsung memberitahu Jung Woo kalau ia sudah menemukan Ha Yeon.

Di mana? Di mana dia?” tanya Jung Woo tersenyum lega.

Dia ada di Rumah Sakit Chamyung.” Jawab Eun Hye.

Jung Woo kaget, Apa?

Ha Yeon sakit parah. Sepertinya dia pingsan kemarin. Di mana kau, Park Jung Woo-ssi?

Aku di RS Chamyung.” Jawab Jung Woo.

Eun Hye kaget.

Jung Woo terpaksa kembali ke dalam. Ia menghindari kamera CCTV dan pihak keamanan yang sudah tersebar untuk mencarinya. Jung Woo masuk ke bangsal anak.


Sementara itu, Min Ho dan Kepala Sipir sedang dalam perjalan menuju RS Chamyung. Kepala Sipir mendapat informasi kalau Jung Woo menghilang. Min Ho berang.

Jung Woo keluar dari bangsal anak yang dimasukinya karena tak menemukan Ha Yeon di sana. Setibanya diluar, ia melihat Sung Gyu yang keluar dari salah satu bangsal anak. Setelah Sung Gyu pergi, Jung Woo pun langsung masuk ke bangsal anak itu.

Jung Woo membuka tirai satu per satu. Di tirai pertama, ia tak menemukan Ha Yeon. Barulah di tirai kedua, ia menemukan Ha Yeon. Ia tersenyum haru dan langsung mendekati putrinya itu.

Ha Yeon-ah, putriku. Ha Yeon sayang.” Ucapnya, lalu mencium kening Ha Yeon.



Ha Yeon pun langsung terbangun.


0 Comments:

Post a Comment