Temptation Of An Angel Ep 12

Sebelumnya <<<


Keluarga Shin terkejut mengetahui hubungan Joo Seung dan Ah Ran yang sudah terjalin cukup lama. Mereka pun semakin terkejut saat Joo Seung mengatakan akan menikahi Ah Ran. Ah Ran pun tidak tinggal diam. Ia menyuruh Joo Seung diam. Ia lalu mendekati Nyonya Jo dan meminta Nyonya Jo tidak mempercayai kata2 Joo Seung. Ia juga berkata tidak akan meninggalkan rumah itu dan ingin hidup sebagai istri Hyun Woo. Namun Nyonya Jo yang sudah terlanjur kecewa mendorong Ah Ran dan beranjak pergi.



Hyun Ji mengejar sang mama keluar. Sang mama pergi dengan taksi. Hyun Ji berlari mengejar taksi yang ditumpangi mamanya. Tanpa disadarinya, sang kakak, Hyun Woo, menatapnya dari kejauhan. Hyun Woo terlihat cemas.


Kemanakah Nyonya Jo? Nyonya Jo pergi ke villanya yang sudah terbakar itu. Ia terduduk lemas di halaman villa dan menangis sambil menatap ke arah villa.

“Hyun Woo-ah, apa yang harus ibu lakukan? Katakan sesuatu pada ibu.” Isak Nyonya.



Di apartemennya, Hyun Woo sangat cemas pada sang mama. Jae Hee pun berkata, ia menelpon ke rumah Hyun Woo, mereka bilang Nyonya Jo belum kembali. Hyun Woo pun semakin cemas. Ia tidak tahu kemana sang mama pergi. Jae Hee pun curiga Nyonya Jo pergi ke villa. Mendengar hal itu, Hyun Woo pun langsung bergegas ke villa.



Ah Ran menelpon Joo Seung. Ia berpikir Nyonya Jo pergi menemui Joo Seung. Joo Seung pun bertanya apa yang terjadi pada Nyonya Jo. Ah Ran memberitahu Nyonya Jo kabur dari rumah dan mereka tidak bisa menghubunginya. Joo Seung bertanya lagi apa mereka sudah menghubungi kantor polisi. Ah Ran berkata Hyun Min sudah ke kantor polisi tapi masih belum ada berita.

Joo Seung marah, jadi kau hanya diam saja dan tidak melakukan apapun?

Ah Ran balik marah, ini semua terjadi karena dirimu! Jika sesuatu terjadi pada ibu, kita berdua tidak akan bisa lolos. Kau tahu itu!


Pembicaraan mereka pun berakhir. Joo Seung terlihat cemas. Joo Seung lalu bergegas pergi mencari Nyonya Jo. Tanpa sengaja, ia menjatuhkan sebuah foto ke lantai. Di foto itu, terlihat sesuatu yang mengejutkan. Ada Nyonya Jo disana. Bukan hanya Nyonya Jo, tapi juga ayahnya.

(Jadi benar Nyonya Jo ibu kandung Joo Seung. Hmmm.. drama ini semakin seru)


Joo Seung mencari Nyonya Jo di rumah sakit, namun ia tak menemukan Nyonya Jo di sana. 




Sementara itu, Hyun Woo berlari ke villanya dan menemukan sang mama sudah tergeletak pingsan. Hyun Woo pun memangku sang mama. Ia bahkan juga mencopot syalnya yang diberikan Ah Ran dan melilitkannya di leher sang mama. Ia juga melepas jasnya dan menyelimuti tubuh sang mama.

“Bangunlah, ibu! Kau tidak boleh mati seperti ini! Cepat buka matamu! Aku yang salah!” rengek Hyun Woo.


Joo Seung yang masih di rumah sakit menyuruh seseorang mencari Nyonya Jo. Tak lama kemudian, petugas medis datang memberitahu Joo Seung kalau Nyonya Jo berada di rumah sakit Yang Pyeong. Joo Seung pun langsung bergegas ke sana.


Di rumah sakit, Nyonya Jo masih belum sadarkan diri. Hyun Woo pun terus menunggui sang mama. Ia tak beranjak sedikit pun dari sisi Nyonya Jo. Ia juga menangis, mencemaskan sang mama.


Bersamaan dengan itu, Joo Seung tiba di rumah sakit itu. Ia pun turun dari mobilnya dan bergegas lari menuju ruang gawat darurat. Hyun Woo yang masih menunggui sang mama terkejut saat mendengar suara Joo Seung. Ia pun bergegas sembunyi di balik tirai. Saat Joo Seung bicara pada dokter tentang kondisi Nyonya Jo, Hyun Woo pun bergegas pergi. Dokter bilang shock lah yang membuat Nyonya Jo kehilangan kesadaran.



Joo Seung bicara dengan paramedic yang menemukan Nyonya Jo. Paramedis itu berkata seorang pria menghubungi mereka dan memberitahu ada seseorang yang tergeletak pingsan di Yang Pyeong Villa. Paramedis itu juga berkata, pria itu menangis hebat sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Paramedis juga sempat mendengar pria itu memanggil Nyonya Jo ibu. Joo Seung kaget mendengarnya.


Joo Seung pun bergegas keluar mencari pria yang dimaksud paramedic itu. Tapi ia tak menemukannya. Ia tidak percaya kalau pria itu adalah Hyun Woo.



Nyonya Jo berada di sebuah hutan. Nyonya Jo celingukan sambil mencari seseorang. Kepanikan terlihat jelas di wajahnya. Tak lama kemudian, seseorang yang ia cari itu datang. Orang yang dicarinya adalah putranya, Hyun Woo. Nyonya Jo pun langsung mendekati Hyun Woo. Hyun Woo tersenyum dan bertanya kenapa mamanya bisa berada di sana.

“Kau benar2 Hyun Woo?” ucap Nyonya Jo berkaca2 sambil memegangi wajah Hyun Woo dengan kedua tangannya.


Tak lama kemudian, Nyonya Jo pun sadar dari pingsannya. Begitu sadar, nama pertama yang disebutnya adalah Hyun Woo. Joo Seung terkejut karena Nyonya Jo mencari2 Hyun Woo. Ia semakin terkejut saat Nyonya Jo mengatakan Hyun Woo lah yang memberi syal itu. Joo Seung lalu mengantarkan Nyonya Jo pulang. Begitu mereka pergi, Hyun Woo pun muncul menatap kepergian sang mama dengan mata berkaca2.

“Kuatlah, Ma. Jadi aku bisa kembali dengan terhormat. Aku harus berpura2 tidak mengenalmu sekarang.” ucap Hyun Woo.

Tangisnya pun mengalir.



Dengan wajah cemas, Joo Seung memberitahu semua orang sangat mencemaskan Nyonya Jo. Namun Nyonya Jo dengan dinginnya berkata ia memiliki dua putra yaitu Hyun Woo dan Hyun Min, jadi Joo Seung tidak perlu mengkhawatirkannya. Mendengar itu, Joo Seung marah. Ia bilang meski dirinya bukanlah putra Nyonya Jo, tapi ia sudah mengenal Nyonya Jo selama 20 tahun.

“Apa kau berhak mengatakan hal itu padaku sekarang? Tidak masuk akal kau jatuh cinta pada wanita yang dicintai Hyun Woo. Bahkan, meskipun Hyun Woo sudah tiada, aku tidak bisa menerimanya.” Ucap Nyonya Jo kesal.

Joo Seung pun kesal.Sambil menatap tajam Nyonya Jo, ia berkata dalam hatinya sangat penasaran sampai seberapa lama Nyonya Jo tidak akan mengakui dirinya.
 
Hyun Ji yang baru saja ditelpon Joo Seung pun lega karena ibunya sudah ditemukan. Hyun Ji pun memberitahu pada keluarganya kalau Joo Seung menemukan sang ibu di villa. Presdir Shin pun mengomeli Ah Ran. Ia merasa sejak Ah Ran datang ke rumahnya, keluarganya tidak pernah lagi tenang.

Hyun Ji ikut2an bicara.
“Memikirkan Hyun Woo Oppa, kenapa dia pergi ke Chang Won malam itu? Bukankah ini aneh. Pasti ada sesuatu yang terjadi.”

Sementara Ah Ran bersumpah pada Presdir Shin kalau dirinya tak pernah menyukai Joo Seung. Namun Presdir Shin yang sudah terlanjur kecewa tidak mau mendengarkan apapun dari Ah Ran. Ia bahkan mengusir Ah Ran. Ah Ran pun hanya bisa menghela napas karena kebohongannya satu per satu yang mulai terbongkar.


Jae Hee bicara pada Hyun Woo. Ia berkata lega karena tidak terjadi apa2 pada Nyonya Jo.  Hyun Woo pun berkata, karena Joo Seung datang ke rumah sakit, jadi Joo Seung pasti sudah menghubungi keluarganya. Namun Jae Hee cemas jika Nyonya Jo sempat melihat wajah Hyun Woo. Ia takut Joo Seung dan Ah Ran menjadi curiga.

“Kau benar. Meskipun ibuku tidak sadar, tapi ibuku pasti bisa merasakan kehadiranku.” Jawab Hyun Woo.

Di kamarnya, Ah Ran mondar mandir dengan gelisah memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, sesuatu pun terlintas di otaknya. Ia lalu membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah botol obat dari sana.



Nyonya Jo tiba di rumahnya dengan Joo Seung. Hyun Min dan Hyun Ji lega mamanya baik2 saja. Nyonya Jo pun minta maaf pada Presdir Shin karena membuat Presdir Shin cemas. Namun Presdir Shin berkata ia tidak mencemaskan Nyonya Jo. Presdir Shin pun menyuruh Nyonya Jo istirahat. Melihat syal yang dikenakan sang mama, Hyun Ji pun bertanya darimana sang mama mendapatkan syal itu karena syal itu adalah syal untuk pria.

Joo Seung pun berkata syal itu pemberian seseorang yang mengantar Nyonya Jo ke rumah sakit. Mereka pun terkejut saat Joo Seung bilang syal itu dari Hyun Woo. Presdir Shin langsung memarahi Nyonya Jo. Ia ingin mengambil syal itu, namun Nyonya Jo tidak mau memberikannya. Ia berkata syal itu dari Hyun Woo.


Ah Ran yang baru saja turun pun terkejut melihat syal itu. Begitu melihat Ah Ran, Joo Seung pun menyuruh Ah Ran membuatkan teh hangat untuk Nyonya Jo. Namun bukannya menuruti perintah Joo Seung, Ah Ran malah mendekati Joo Seung dan menampar Joo Seung. Semua pun kaget melihat Ah Ran menampar Joo Seung.

“Bagaimana kalau sesuatu terjadi pada ibu karena dirimu! Sudah kukatakan dengan jelas padamu, aku tidak pernah menyukaimu, sekalipun dalam mimpiku. Disalahkan seperti itu oleh mertuaku, aku lebih baik pergi menyusul Hyun Woo.” Ancam Ah Ran.

“Jika kau ingin mati, pergilah dan matilah. Kenapa kau harus mati di rumahku.” Ucap Presdir Shin dingin.



Ah Ran pun tercengang mendengarnya. Keluarga Shin yang lain juga tidak peduli dan beranjak pergi. Setelah mereka pergi, Joo Seung mengambil obat itu dari tangan Ah Ran. Ah Ran menangis dan masuk ke kamarnya dengan wajah kesal.


Di kamarnya, Ah Ran teringat syal yang dikenakan Nyonya Jo. Namun, ia buru2 menepis kecurigaannya. Ia meyakinkan dirinya kalau Shin Hyun Woo sudah meninggal, jadi tidak ada yang harus dicurigai. Sementara Joo Seung yang baru saja keluar dari kediaman Presdir Shin ikut merasakan keanehan yang sama.

Joo Seung pergi ke rumah sakit untuk mengecek siapa yang membawa Nyonya Jo ke rumah sakit. Namun ia tak menemukan apapun di sana. Ia pun tak patah arang. Ia menanyakan ciri2 pria itu pada suster. Suster berkata pria yang membawa Nyonya Jo sangat tinggi. Joo Seung pun merasa itu tak membantunya sama sekali. Suster itu berkata lagi jika pria itu sempat meminjam ponselnya. Joo Seung pun bergegas mengecek ponsel suster itu. Melihat nomor yang tertera di ponsel suster itu, Joo Seung pun teringat itu nomor Jae Hee.

Joo Seung kembali ke apartemennya. Ia berkata hanya ada satu orang yang patut dicurigai. Yeah, that man Jae Sung!!


Keesokan harinya… Ah Ran yang sudah bersiap pergi ke kantor, bertemu Presdir Shin di bawah. Ah Ran pun langsung berlutut pada Presdir Shin. Ia berjanji akan memberikan bukti bahwa dirinya tidak bersalah. Ia berjanji akan mengembalikan status rumah Presdir Shin segera. Ia berjanji akan menemukan jalan keluar untuk masalah Julie. Namun Presdir Shin yang sudah kecewa, tidak mau mendengar apapun lagi dan melemparkan surat cerai pada Ah Ran.

Ah Ran beranjak keluar sambil merobek surat perceraian itu, lalu membuangnya ke tong sampah. Ah Ran kemudian dikejutkan dengan kehadiran paman dan bibinya. Paman dan bibi Ah Ran berniat menceritakan siapa orang tua Ah Ran pada Presdir Shin untuk mendapatkan uang. Ah Ran memandang paman dan bibinya itu dengan wajah kesal.

“Pergilah segera! Bahkan jika kalian memotong leherku, kalian tidak akan mendapatkan uang!” ucap Ah Ran lalu pergi.



Jae Hee membawakan sebuket bunga dan beberapa roti untuk Hyun Woo. Ia meninggalkannya di depan pintu apartemen Hyun Woo. Begitu keluar dari apartemen Hyun Woo, ia terkejut melihat Joo Seung. Joo Seung meminta Jae Hee mengatakannya dengan jujur. Jae Hee pun pura2 tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Joo Seung.

“Kau tahu Hyun Woo masih hidup. Dia menggunakan nama lain dan muncul di sekitar kami.” Ucap Joo Seung.

“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.” Jawab Jae Hee.

“Ahn Jae Sung pergi ke Yang Pyeong Villa kemarin kan? Ketika dia tiba di sana, dia menemukan ibu Hyun Woo tergeletak pingsan. Dia menelpon 119 dan mengirimnya ke unit gawat darurat.Apa aku salah?” ucap Joo Seung.

“Itu tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Presdir Ahn mengenal Nyonya Jo.Dan bagaimana bisa dia mengetahui tentang Yang Pyeong Villa.” Jawab Jae Hee.

“Lalu kenapa ada nomormu di ponsel suster itu? Bukankah itu sudah jelas kau mengenal orang yang membawa Nyonya Jo ke rumah sakit?” ucap Joo Seung.

“Dia Yang Pyeong Villa siapa yang tidak mengenalku? Mungkin mereka cemas jadi mereka menelponku. Aku tidak menjawabnya karena aku mematikan ponselku semalam.” Jawab Jae Hee.


Joo Seung yang sudah habis kesabaran akhirnya berteriak pada Jae Hee. Bukan hanya itu, ia juga mencengkram lengan Jae Hee, membuat Jae Hee terkejut. Ia terus memaksa Jae Hee mengatakan kalau orang yang membawa Nyonya Jo ke rumah sakit adalah Jae Sung. Tepat saat itu, Hyun Woo pun datang dan mendorong Joo Seung.

“Apa kau selalu bersikap kasar pada banyak wanita?” tanya Hyun Woo sambil menatap tajam Joo Seung.

Joo Seung pun mencengkram kerah baju Hyun Woo.

“Lepaskan topengmu!Apa alasanmu muncul di depan kami!” teriak Joo Seung.

“Kenapa kau begitu cemas? Wajah asliku? Lalu bagaimana dengan wajah aslimu?” balas Hyun Woo.

“Kau pikir kau bisa membodohiku? Aku pasti akan melepaskan topengmu.” Ucap Joo Seung.

“Pergilah!” ucap Hyun Woo.


Setelah Joo Seung pergi, Jae Hee pun bertanya apa yang harus mereka lakukan. Ia yakin Joo Seung menemukan sesuatu. Hyun Woo pun meminta Jae Hee tidak cemas. Ia meyakinkan Jae Hee semua akan berakhir sebelum Joo Seung membuka topengnya. Hyun Woo lalu menyuruh Jae Hee melakukan sesuatu.


Jae Hee pergi menemui Nyonya Jo sesuai permintaan Hyun Woo. Ia berkata Joo Seung lah yang menyuruhnya datang melihat Nyonya Jo. Nyonya Jo menyambut Jae Hee dengan hangat. Jae Hee lalu memberikan surat tilang mobil Ah Ran pada Nyonya Jo. Nyonya Jo pun melihat tanggal yang tertera pada surat tilang itu.

“27 November? Bukankah itu hari dimana villa kebakaran? Itu adalah hari saat aku berhenti dari pekerjaanku.Aku mengingatnya dengan jelas.” Ucap Jae Hee.

“Kau benar. Itu adalah hari dimana Hyun Woo kami kecelakaan. Tapi kenapa Ah Ran pergi ke sana jam segitu? Dia pergi meninggalkanku lebih awal.” Jawab Nyonya Jo.



Nyonya Jo pun teringat saat Ah Ran mengantarnya ke supermarket. Saat itu, Ah Ran berkata akan pergi ke pabrik dan menyerahkan Hyun Woo pada Nyonya Jo.

“Itu tidak mungkin. Dia jelas2 bilang padaku akan pergi ke Seoul.” Ucap Nyonya Jo aneh.

“Nyonya, kau baik2 saja?” tanya Jae Hee.

“Aku baik2 saja. Aku minta maaf, tapi bisakah kau pergi sekarang? Aku ingin memikirkan hal ini sendiri.” Ucap Nyonya Jo.


Ah Ran mondar mandir dengan gelisah menunggu Hyun Woo di depan kantor Hyun Woo. Begitu Hyun Woo datang, Ah Ran langsung menghampiri Hyun Woo. Hyun Woo sendiri terkejut melihat Ah Ran menunggunya diluar kantornya. Ah Ran pun berkata ingin melihat syal yang ia berikan pada Hyun Woo.

“Ah soal itu, sebenarnya aku tidak menyukainya.” Jawab Hyun Woo.

“Apa kau kehilangan syal itu?” tanya Ah Ran.

“Apa itu kebiasaanmu selalu memeriksa hadiah yang kau berikan pada orang lain? Syal itu masih ada padaku. Jangan khawatir.” Jawab Hyun Woo.


Hyun Woo pun mengajak Ah Ran minum kopi. Namun Ah Ran menahan langkah Hyun Woo dan memaksa Hyun Woo bicara jujur soal syal itu. Hyun Woo pun marah. Ia lalu mengambil syal itu dari mobilnya dan menunjukkan syal itu pada Ah Ran. Ah Ran terkejut melihat syal itu. Hyun Woo pun mengembalikan syal itu dan pergi meninggalkan Ah Ran dengan wajah kesal.



Yeon Jae didatangi paman dan bibi Ah Ran ketika ia sedang beres2 di toko. Yeon Jae pun terkejut. Ia pun panic ketika Hyun Min datang. Paman dan bibi Ah Ran berkata ingin melihat2 beberapa furniture. Yeon Jae pun panic ketika paman dan bibi Ah Ran menanyakan soal volume penjualan toko Hyun Min. Sementara Hyun Min merasa heran dan bingung ditanyai seperti itu. Paman dan bibi Ah Ran lalu berbaring dan ingin tidur di salah satu tempat tidur yang dipajang di toko. Hyun Min pun ingin menegur mereka, tapi tidak enak. Yeon Jae lah yang turun tangan. Ia berbisik menyuruh paman dan bibi Ah Ran menunggu di kedai kopi depat toko.



Ah Ran menemui Julie. Ia menyerahkan laporan investasi. Ia berkata di laporan itu, terlihat berapa banyak uang yang dibutuhkan Soul. Julie pun berkata tidak bisa memberikan uangnya tanpa kesepakatan.

“Jika kita bisa membuatnya melalui masa sulit ini, semua akan berjalan mulus mulai sekarang. Soul akan menyediakan furniture untuk resort terbesar di negeri ini. Kami juga akan mengontak pembeli dari China.” Jawab Ah Ran.

Julie pun akhirnya bersedia memberikan uangnya. Ah Ran berkata Julie tidak akan menyesal melakukannya. Ponsel Ah Ran lalu berdering. Telepon dari Yeon Jae. Yeon Jae memberitahukan Ah Ran tentang paman dan bibi Ah Ran yang datang ke toko.


Ah Ran meletakkan segepok uang di atas meja. Ia pun mengancam paman dan bibinya akan melaporkan mereka ke kantor polisi jika mereka masih mengganggunya.

“Ah Ran-ah, kau benar2 berpikir kami datang ke sini untuk 10 million won? Itu karena kami takut kau akan mendapat kesulitan. Itu karena keluargamu ada di sini.” Jawab paman Ah Ran.

“Aku tidak meminta kalian mencemaskanku. Orang yang menjual keponakannya yang berusia 18 tahun kepada pria berusia 40 tahun, membicarakan tentang keluarga sekarang. Kenapa!” ucap Ah Ran.

“Kau tidak mau menerima kami sebagai keluarga. Baiklah, tidak ada yang bisa kami lakukan. Lalu lupakan tentang adikmu.” Jawab bibi Ah Ran.

“Apa?” ucap Ah Ran terkejut, … kau tahu dimana Kyeong Ran? Kyeong Ran masih hidup? Katakan dimana Kyeong Ran!” bentak Ah Ran.

“Kenapa kau membicarakan Kyeong Ran?” tegur paman Ah Ran.

“Kau tidak memperlakukan kami seperti manusia. Lalu kenapa kami harus membuang2 waktu mencari Kyeong Ran?” ucap bibi Ah Ran pada Ah Ran.


BRAAAK!! Ah Ran menggebrak meja, membuat paman dan bibinya terkejut.

“Apa yang kau lakukan pada adikku? Apa belum cukup kau melakukannya padaku? Apa lagi yang kalian lakukan pada anak malang itu!” teriak Ah Ran.

“Meskipun kami telah membuang kalian berdua, tidak seharusnya kau marah seperti itu pada kami!” bibi Ah Ran balas berteriak.

Ah Ran pun memohon dengan mata berkaca2. Ia meminta paman dan bibinya membantunya menemukan Kyeong Ran. Ia berjanji jika paman dan bibinya mau mencari Kyeong Ran, ia akan mempertaruhkan hidupnya dan memberikan apapun untuk paman dan bibinya.

“Benarkah kau akan memberikan apapun yang kami inginkan? Kalau begitu berikan toko adik iparmu. Kami tidak ingin apapun. Kami hanya menginginkan itu.” jawab bibi Ah Ran.

Bibi Ah Ran pun mengambil segepok uang di meja dan beranjak pergi. Setelah mereka pergi, tangis Ah Ran pecah. Ah Ran menangis sambil menyebut2 nama Kyeong Ran.

Poor Ah Ran, paman dan bibinya gengges banget.. pakai minta tokonya Hyun Min segala…


Ah Ran mondar mandir di kantornya. Ia senang mengetahui Kyeong Ran nya masih hidup. Ah Ran lalu menyemangati dirinya. Ia berkata dirinya harus kuat. Setelah menemukan Kyeong Ran, ia ingin menunjukkan kesuksesannya pada adiknya. Seketaris Ah Ran lalu datang memberikan sebuket bunga pada Ah Ran. Seorang pria mengirimkan bunga itu pada Ah Ran. Seketaris Ah Ran berkata tidak ada nama pengirimnya, hanya ada inisialnya saja, NNJ.


Ah Ran lalu teringat pada Joo Seung. Begitu ingat Joo Seung, ia bergegas membuang bunga itu dan melarang seketarisnya menerima kiriman bunga lagi. Ia juga meminta seketarisnya mengatakan ia tidak ada jika Joo Seung datang mencarinya. Ia lalu dibuat terkejut dengan kedatangan Nyonya Jo. Nyonya Jo menatap Ah Ran dengan lirih.

“Aku datang untuk menanyakan sesuatu. Sebelum Hyun Woo kecelakaan, apa kau berkencan dengan Dokter Nam?” tanya Nyonya Jo.

Ah Ran pun menyangkalnya dan meyakinkan Nyonya Jo kalau ia tidak ada perasaan apapun pada Joo Seung.

“Aku mau menanyakan hal lain. Pada hari terbakarnya villa, kenapa kau meninggalkanku lebih awal dan kembali ke Yang Pyeong? Dimana kau dan apa yang kau lakukan selama 2 jam?” tanya Nyonya Jo sambil menunjukkan surat tulang itu.

“Ibu, ada apa ini? Apa yang kau pikirkan sekarang? Sudah jelas, Dokter Nam yang melakukan ini untuk mengancamku karena aku menolaknya.” Jawab Hyun Woo.

“Kau benar. Meskipun aku menyelidiknya, tidak akan ada yang berubah. Hyun Woo sudah tiada. Tapi berjanjilah satu hal padaku. Jika kau benar2 mencintai Hyun Woo, jangan lakukan apapun pada Dokter Nam. Dokter Nam adalah orang yang special bagi ayah mertuamu.”ucap Nyonya Jo.

“Aku berjanji padamu. Apa yang kau cemaskan tidak akan pernah terjadi.” Jawab Ah Ran.


Ah Ran menemui Joo Seung di sebuah taman. Dengan dinginnya ia berkata cinta seharusnya melibatkan dua orang. Cinta yang bertepuk sebelah tangan hanya obsesi dan kekerasan. Dengan pandangan terluka, Joo Seung menanyakan maksud Ah Ran. Ah Ran pun mengatakan Joo Seung kekanak2an karena mengirimkan bunga itu padanya.

“Kau pikir akan ada yang berubah diantara kita? Jangan rubah kenangan indah tiga tahun yang lalu menjadi kebencian.” Ucap Ah Ran.

“Aku tidak mengirim bunga.” Jawab Joo Seung.

“Bohong! Kau menggunakan inisial di cincin couple kita, dan kau masih menyangkalnya? Kau juga mengirim surat tilang pada ibu mertuaku. Katakan padaku apa kau juga berencana memberitahu siapa yang menciptakan kebakaran itu?” ucap Ah Ran.

“Itu bukan aku! Itu pasti Hyun Woo.” Jawab Joo Seung.

“Shin Hyun Woo sudah mati!” ucap Ah Ran.

“Dia belum mati! Orang yang membawa Nyonya Jo ke rumah sakit dari Yang Pyeong Villa adalah Hyun Woo. Nyonya Jo tidak mungkin salah lihat. Orang yang tahu inisial di cincin couple hanya Hyun Woo.” Jawab Joo Seung.

“Bahkan meskipun Shin Hyun Woo masih hidup, kau pikir aku akan meninggalkan keluarga itu dan pergi?” tanya Ah Ran.

Joo Seung pun memegang tangan Ah Ran.

“Sadarlah. Tinggalkan rumah itu sebelum kau dalam bahaya.Ini kesempatan terakhirmu.” Pinta Joo Seung.

“Selama kau menutup mulutmu, aku akan baik2 saja.” Jawab Ah Ran sambil menghempaskan tangan Joo Seung.

“Cukup! Aku tumbuh besar tanpa ibuku. Ayahku bekerja sebagai seketaris Presdir Shin dan akhirnya meninggal karena sakit. Seseorang yang tidak pernah memiliki cinta, bukankah itu normal tidak puas dengan lingkungan? Kemudian mereka juga mengatakan bunga yang tumbuh di alam liar juga indah. Meskipun cintamu sudah berubah, jangan hina cintaku.” Ucap Joo Seung.

Joo Seung pun beranjak pergi. Ah Ran menatap kepergian Joo Seung dengan wajah kesal.



Di ruangannya yang gelap, Joo Seung dengan wajah lesunya memikirkan masalahnya. Lalu, pesan dari Nyonya Jo masuk ke ponselnya. Dalam pesannya, Nyonya Jo berkata akan datang besok pagi untuk mengambil obat Presdir Shin. Joo Seung pun berkata lirih… nyonya.. nyonya..

Joo Seung lalu teringat kata2 Nyonya Jo di mobil saat ia mengantarkan Nyonya Jo pulang.

“Aku memiliki Hyun Woo, Hyun Min… dua putraku. Jadi kau tidak perlu mencemaskanku”

Wajah Joo Seung pun berubah sedih. Joo Seung lalu menelpon Jae Hee. Ia minta maaf pada Jae Hee dan meminta Jae Hee mengantarkan obat untuk Presdir Shin. Usai berbicara dengan Jae Hee di telepon, Joo Seung pun beranjak pergi. Begitu Joo Seung pergi, Ah Ran menyelinap masuk ke ruangan Joo Seung.



Apa yang dilakukan Ah Ran di ruangan Joo Seung? Dia menyalakan komputer Joo Seung dan mengetikkan nama Presdir Shin di sana. Ah Ran lalu mengetikkan sesuatu di catatan Presdir Shin yang ada di komputer Joo Seung. Tak hanya itu, Ah Ran juga memasukan sebuah kertas ke dalam amplop dan meninggalkannya di sana.

Jangan2 Ah Ran mau nuker obatnya Presdir Shin nih, jadi ntar Joo Seung yang dituduh..

“Nam Joo Seung, orang yang akan menolongku bukan dirimu, tapi Ahn Jae Sung.” Ucap Ah Ran.

Keesokan harinya, Jae Hee masuk ke ruangan Joo Seung dan mengambil amplop itu.



Jae Hee lalu pergi ke kediaman Presdir Shin. Keluarga Shin pun terkejut dengan kedatangan Jae Hee. Jae Hee pun berkata dia datang untuk memberikan obat Presdir Shin. Nyonya Jo hendak mengambil amplop yang diberikan Jae Hee, namun Ah Ran duluan mengambilnya. Ah Ran curiga obatnya telah berubah dan ia menyarankan mereka harus mengecek obatnya ke rumah sakit.

“Suster Yoon, karena kau sudah di sini, bagaimana kalau kita sarapan bersama?” tawar Nyonya Jo.

Tak lama, Ah Ran datang. Ah Ran juga mengajak Jae Hee sarapan dengan mereka. Ah Ran lalu dengan gugup memberikan obat itu pada Presdir Shin. Tanpa curiga, Presdir Shin pun langsung meminum obatnya.



Jae Hee dan Nyonya Jo sedang sarapan. Tak lama kemudian, Ah Ran bergabung dengan mereka. Ah Ran terlihat gugup. Lalu tak lama kemudian, terdengar teriakan Hyun Ji. Mereka pun bergegas menghampiri Hyun Ji. Mereka pun terkejut saat mendapati Presdir Shin kesakitan sambil memegangi dadanya. Jae Hee pun melepaskan kacamata Presdir Shin.



Joo Seung yang masih di apartemennya ditelpon oleh Hyun Min. Hyun Min berteriak, kenapa Joo Seung melakukan itu pada ayahnya? Apa Joo Seung ingin membunuh ayahnya? Joo Seung pun terkejut mengetahui yang terjadi.


Presdir Shin dibawa oleh ambulance menuju RS. Jae Hee menelpon Hyun Woo, memberitahu apa yang terjadi. Hyun Woo pun kaget mendengar ayahnya collaps. Hyun Woo lalu meminta Jae Hee menjaga ayah dan ibunya. Ia juga berkata akan menelpon Ah Ran dan mengecek apa yang terjadi.



Presdir Shin terbaring lemas di ranjang RS. Dokter mengatakan Presdir Shin salah mengonsumsi obat sehingga membuat tekanan darah Presdir Shin naik dan Presdir Shin kesulitan bernapas. Wajah Hyun Min pun berubah marah. Ia sangat marah pada Joo Seung. Sementara Presdir Shin sulit mempercayai Joo Seung salah memberikan obat.


Tak lama, Joo Seung datang. Presdir Shin langsung menuduh Joo Seung ingin membunuhnya karena Ah Ran. Joo Seung yang memang tidak tahu apa2, jelas bingung dengan tuduhan Presdir Shin. Hyun Ji lalu memberikan resep obat yang diberikan Joo Seung, sembari menatap tajam Joo Seung. Joo Seung pun berkata ia memberi resep obat seperti biasa. Joo Seung lalu melirik Jae Hee. Jae Hee pun langsung membela dirinya dengan berkata memberikan resep obat yang ditulis Joo Seung. Joo Seung pun terlihat bingung. Nyonya Jo menyuruh Joo Seung pergi dan berkata akan mencari dokter lain. Sedangkan Ah Ran diam saja dan wajahnya terliha dingin.

“Nam Joo Seung, bagaimana rasanya? Sekarang kau adalah musuh keluarga ini. Tidak seorang pun yang percaya apapun yang kau katakan.” Batin Ah Ran kemudian sambil menatap tajam Joo Seung.


Joo Seung menemui Ah Ran di parkiran. Ia yakin Ah Ran yang melakukan hal itu. Ah Ran menyangkalnya dan berkata hantu Hyun Woo yang melakukannya. Namun Joo Seung tidak percaya. Ia berkata Hyun Woo tidak mungkin melakukan itu pada Presdir Shin. Ah Ran lalu beranjak pergi. Joo Seung mengejar Ah Ran, namun gagal.


Hyun Woo dan Ah Ran jalan2 menyusuri taman. Ah Ran menceritakan semuanya pada Hyun Woo. Ia cerita Joo Seung mencoba meracuni Presdir Shin karena patah hati dengannya. Hyun Woo mendengarnya dengan wajah dingin. Hyun Woo lalu merangkul pinggang Ah Ran dan menatap Ah Ran dari jarak dekat. Ia lalu melarang Ah Ran menyebut nama Joo Seung di depannya. Ah Ran pun langsung mengeluarkan rayuannya. Hyun Woo lalu teringat masa lalunya dengan Ah Ran, saat Ah Ran berkata ia adalah romeo di hati Ah Ran.

“Mencuri hati, kata2 yang sangat indah tapi sedikit menakutkan.Jika kau tidak ingin hatimu dicuri, kau harus mencuri hati seseorang dulu.” Ucap Hyun Woo dingin.

Ah Ran lalu mau mencium Hyun Woo. Tapi Hyun Woo mendorong sedikit tubuh Ah Ran. Ah Ran menatap Hyun Woo bingung. Hyun Woo berkata jika Ah Ran ingin mencuri hatinya, bukan disitu tempatnya. Hyun Woo pun berkata akan menyiapkan tempat untuk mereka berdua. Hyun Woo lalu beranjak pergi. Wajahnya seketika berubah dingin. Sedangkan Ah Ran menatap kepergian Hyun Woo dengan senyum di wajahnya.

Hyun Woo pergi ke rumah sakit Joo Seung. Joo Seung terkejut dengan kehadiran Hyun Woo. Ia semakin terkejut saat Hyun Woo berkata Ah Ran telah memberikan rumah sakitnya pada Hyun Woo. Hyun Woo juga berkata kenapa Ah Ran melakukan itu. Ia bilang Ah Ran melakukannya karena membutuhkan uang. Joo Seung pun terpukul mendengarnya.


Hyun Woo menemui Joo Seung di rumah sakit. Dengan wajah kesal bercampur heran, Joo Seung menanyakan tujuan Hyun Woo datang ke rumah sakitnya. Hyun Woo pun mengatakan bahwa alasannya datang adalah untuk melihat2 rumah sakit itu. Ia kemudian memberitahu Joo Seung kalau rumah sakit itu sudah diberikan Ah Ran padanya. Joo Seung pun terpukul mendengarnya. Ia tidak percaya Ah Ran sampai melakukan hal itu.

“Kita akan memprosesnya sesuai keinginan Ah Ran. Jadi uruslah semuanya.” Ucap Joo Seung kecewa.

“Jadi begitu? Akan kulakukan sesuai keinginanmu.” Jawab Hyun Woo sambil menatap tajam Joo Seung.

Hyun Woo pun beranjak pergi. Begitu Hyun Woo pergi, Joo Seung mengamuk. Ia menjatuhkan barang2nya ke lantai. Sementara di luar, Hyun Woo tersenyum penuh kemenangan.


Jae Hee dan Hyun Woo bertemu di taman. Jae Hee memberitahu Hyun Woo tentang kondisi Presdir Shin yang mulai membaik. Hyun Woo senang mendengarnya. Jae Hee lalu berkata memiliki sebuah keluarga adalah hal yang penting. Mereka akan saling mencemaskan satu sama lain. Hyun Woo lantas bertanya apa Jae Hee tidak memiliki keluarga.

“Kudengar orang tuaku sudah meninggal dan aku memiliki seorang kakak perempuan.”  Jawab Jae Hee.

“Kenapa kau tidak pernah mengatakannya padaku? Tidak peduli dia ada dimana, kau harus mencarinya.” Ucap Hyun Woo.



Setibanya di kantor, Ah Ran diberitahu seketarisnya kalau SM Furniture menghubungi mereka. Ah Ran pun bertanya apa seketarisnya sudah mengatur jadwal mereka meeting dengan SM Furniture. Seketaris Ah Ran pun berkata SM Furniture menolak menemui mereka. Seketaris Ah Ran lalu memberikan amplop yang dikirimkan SM Furniture. Ah Ran pun kesal membaca isi amplop itu.

“Merger? Siapa pemiliknya! Siapa orang gila yang melakukan ini!” teriak Ah Ran.

“Pemiliknya seorang wanita bernama Jung Sang Hwa. Belum lama ini dia kembali dari Amerika. Dia membuka SM Furniture dengan menggunakan desain adiknya. Adiknya bernama Jung Sang Mo.” Jawab seketaris Ah Ran.

Ah Ran pun syok mendengarnya. Ia baru menyadari dirinya diawasi oleh kakak Jung Sang Mo selama ini.


Hyun Woo pergi ke panti asuhan Jae Hee dan berbicara dengan ibu panti. Hyun Woo datang untuk mencari kakak Jae Hee. Ibu panti pun berkata bahwa dirinya tidak mengetahui apapun. Ia juga berkata mungkin orang yang membawa Jae Hee ke panti asuhan mengetahui semuanya. Hyun Woo pun kaget saat ibu panti bilang ibunya lah yang membawa Jae Hee ke panti itu. Ibu panti lalu bercerita Jae Hee datang ke panti itu saat masih berusia 3 tahun. Hyun Woo pun bertanya2 sendiri alasan ibunya membawa Jae Hee ke panti asuhan itu.

Sementara itu di panti asuhan lain, paman dan bibi Ah Ran sedang mencari Kyeong Ran. Paman Ah Ran keceplosan mengatakan mereka membuang Kyeong Ran ke panti itu. Bibi Ah Ran pun langsung meralat ucapan suaminya. Ia berkata terpaksa meninggalkan Kyeong Ran di panti itu karena kehidupan mereka sangat keras. Ibu panti pun menemukan data2 Kyeong Ran. Namun sayang, tidak ada catatan berarti tentang keberadaan Kyeong Ran. Ibu panti bilang yayasan social telah membawa Kyeong Ran.

Saat hendak meningalkan panti itu, paman dan bibi Ah Ran nyaris saja diserempet mobil Hyun Woo. Hyun Woo pun langsung meminta maaf pada paman dan bibi Ah Ran. Paman dan bibi Ah Ran kemudian berlalu, begitu pula dengan Hyun Woo tanpa menyadari sesuatu. Hyun Woo menemui ibu panti. Ia menanyakan tentang Jae Hee. Ibu panti pun berkata tidak ada catatan apapun tentang gadis bernama Yoon Jae Hee di panti asuhan itu. Ya jelas saja!



Hyun Min bertemu Julie di restoran. Ia pun terkejut saat Julie menceritakan tentang desain Sang Mo yang dicuri Ah Ran. Julie menyuruh Hyun Min mengecek kebenarannya sendiri di kantor polisi, karena polisi lah yang menangani kasus kematian Sang Mo. Julie kemudian beranjak pergi. Wajah Hyun Min pun berubah kesal.

Tangis Ah Ran pecah melihat catatan adiknya yang didapatkannya dari paman dan bibinya dari panti asuhan tempat sang adik ditinggalkan. Kata2 paman dan bibinya juga terngiang2 di telinganya kalau Kyeong Ran selama ini mencarinya. Ah Ran lalu memeluk kertas itu dan berharap adiknya baik2 saja dimana pun sang adik berada.



Ah Ran pun menghapus tangisnya begitu Hyun Min datang. Sembari menatap tajam Ah Ran, Hyun Min menanyakan hubungan Ah Ran dengan pria bernama Jung Sang Mo. Ah Ran pun terkejut mendengarnya. Hyun Min juga memberitahu kalau dirinya baru saja menemui Jung Sang Hwa. Ah Ran pun menyangkal semuanya. Ia meyakinkan Hyun Min kalau Jung Sang Hwa telah berbohong.

“Sekarang aku benar2 membenci Hyung. Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada seseorang sepertimu. Karena semua kebohonganmu, aku membenci kakakku yang sudah meninggal. Semua itu karena dirimu!” teriak Hyun Min.

Puas memaki Ah Ran, Hyun Min pun beranjak pergi. Ah Ran terduduk lemas karena kebohongannya mulai terbongkar.


“Kau tidak akan jatuh semudah itu. Kau hanya harus menemukan Kyeong Ran dan membawanya ke hadapan ayah dan ibu. Sebelum kau berhasil melakukan itu, kau tidak boleh mati. Kau harus bisa menghalau rintangan yang kau dapatkan dari Shin Woo Sub dan Jung Sang Hwa.” ucap Ah Ran berapi2.



Julie memberitahu Hyun Woo kalau Presdir Hwang adalah seseorang yang mengetahui masa lalu Ah Ran. Hyun Woo pun berkata melalui orang itu, pembukaan topeng Joo Ah Ran seharusnya lebih menarik. Hyun Woo lantas meminta bantuan Julie.

“Pergi dan lakukanlah. Aku memiliki seorang teman yang dekat dengan Presdir Hwang.” Jawab Julie

“Kita akan segera bekerja sama dengan Soul.” Ucap Hyun Woo.

“Aku sudah mengirimkan proposalnya, tapi belum ada respon dari Joo Ah Ran.” Jawab Julie.



Julie menemui Ah Ran di sebuah restoran. Tangannya memegang sesuatu. Ah Ran dengan ramahnya mengucapkan terima kasih pada Julie, karena Julie sudah berinvestasi di Soul. Namun Julie berkata lain. Ia melemparkan sebuah koran yang dibawanya pada Ah Ran dan berkata mulai mencemaskan uangnya.

“Aku membandingkan Soul Furniture dan SM Furniture. Desainnya sama, tapi harganya sedikit lebih mahal.” Ucap Julie.

Ah Ran pun terkejut membaca berita itu. Di berita itu tertulis, Soul Furniture dan SM Furniture menggunakan desain yang sama, tapi harga yang ditawarkan Soul Furniture jauh lebih mahal. Ah Ran pun meminta Julie tidak cemas. Ia berkata SM Furniture bukanlah pesaing mereka. Ah Ran juga berkata akan menggugat SM Furniture atas tuduhan pencurian.

“Tapi kau tidak boleh mengabaikan kekuatan media. Media ini mengatakan Soul yang mencuri desain itu.” jawab Julie.

“Aku akan menemui Presdir SM Furniture dan memperingatkan mereka. Aku mendengar rumor bahwa mereka menggunakan desain adik mereka yang sudah meninggal. Presdir mereka adalah orang baru di industri ini.” ucap Ah Ran.

“Setidaknya kau masih memiliki kepercayaan pada dirimu. Sampai aku bisa mendapatkan kembali uangku, aku tidak bisa hidup penuh percaya diri.” Jawab Julie.

Julie pun beranjak pergi. Namun sebelum pergi, ia menatap Ah Ran dengan tajam. Begitu Julie pergi, Ah Ran langsung meremas koran itu dengan wajah kesal. Lalu tanpa sengaja, matanya melihat berita mengenai Presdir Hwang.


Presdir Shin menyuruh Seketaris Kang menyelidiki Ah Ran. Seketaris Kang mengangguk,kemudian beranjak pergi. Namun tiba2 ia teringat sesuatu. Ia lalu memberitahu Presdir Shin tentang paman dan bibi Ah Ran yang sudah bebas dari penjara. Presdir Shin pun memerintahkan dirinya mencari tahu dimana paman dan bibi Ah Ran tinggal.

Julie pun datang. Presdir Shin terkejut melihat Julie datang menjenguknya. Julie berkata ia baru mengetahui tentang sakitnya Presdir Shin. Julie lantas memberitahu Presdir Shin kalau ia bersahabat dengan Presdir Hwang. Julie juga berkata Presdir Hwang ingin bertemu dengan Presdir Shin. Presdir Shin pun meminta Julie mengatur pertemuannya dengan Presdir Hwang.


Di kamarnya, Ah Ran mengajak Presdir Hwang bertemu di sebuah hotel.

Di apartemennya, Hyun Woo menyuruh seseorang datang ke hotel tempat Ah Ran dan Presdir Hwang akan bertemu.

Joo Seung sedang menyelidiki insiden obat yang membuat Presdir Shin collaps. Ia menelpon pihak keamanan. Pihak keamanan berkata alarm keamanan mati dua menit setelah dihidupkan. Dari sinilah Joo Seung tahu Ah Ran yang telah menukar obat Presdir Shin.


Istri Presdir Hwang masuk ke sebuah ruangan dengan wajah dinginnya. Di ruangan itu sudah menunggu Julie. Julie menyapa istri Presdir Hwang dengan ramah. Julie lalu menanyakan Presdir Hwang. Istri Presdir Hwang berkata ada tamu penting yang datang dari luar negeri, itulah kenapa Presdir Hwang tidak bisa datang.Istri Presdir Hwang lalu bertanya kenapa Julie mengundang mereka berdua. Julie berkata istri Presdir Hwang akan segera mengetahuinya.



Presdir Shin tiba di bar. Bar yang dulunya tempat Ah Ran bekerja sebagai Rosemary. Tanpa disadari Presdir Shin, Hyun Woo menatapnya dari kejauhan dengan wajah tegang.


Julie, Presdir Shin dan istri Presdir Hwang bertemu di dalam. Julie memberitahu istri Presdir Hwang kalau Presdir Shin sangat ingin bertemu dengan Presdir Hwang. Julie lalu menyuruh Presdir Shin menanyakan semuanya pada istri Presdir Hwang.

“Aku bertemu denganmu karena ingin menanyakan sesuatu tentang menantuku.Kudengar Presdir Hwang mengenalnya dengan baik.”” Ucap Presdir Shin.

“Kudengar dia menikah dengan pemilik salah satu perusahaan furniture, ternyata itu Soul Furniture. Presdir Shin benar2 luar biasa membiarkan wanita seperti itu menjadi menantumu.” Jawab istri Presdir Hwang.

“Wanita seperti itu?” tanya Presdir Shin heran.

“Laki2 mana di kota ini yang tidak mengenal Rosemarry?” jawab istri Presdir Hwang.

“Rosemarry?” tanya Presdir Shin bingung.



Julie lalu menyalakan video Rosemarry yang tengah menari erotis. Presdir Shin pun langsung kaget melihat siapa sosok Rosemarry itu. Sementara itu, Ah Ran menemui Presdir Hwang di sebuah hotel. Presdir Hwang masih marah lantaran Ah Ran yang mencuri passportnya tempo hari.Dengan tatapan menggoda, Ah Ran meminta Presdir Hwang agar tidak marah lagi padanya.


Presdir Hwang lalu menarik tubuh Ah Ran ke pelukannya. Ia berkata tidak akan membiarkan Ah Ran lolos lagi. Ah Ran pun tersenyum menggoda. Presdir Shin lalu membaringkan tubuh Ah Ran di meja. Ah Ran kemudian berkata bahwa dirinya membawa seorang tamu Presdir Hwang pun heran, tamu?

“Untuk mengekspose hubungan diantara kita, aku sengaja mengundang beberapa wartawan.” Jawab Ah Ran licik.

Ah Ran lalu mengancam Presdir Hwang. Ia bilang akan membeberkan rahasia Presdir Hwang jika Presdir Hwang tidak mau menandatangani kontrak kerjasama dengan Soul Furniture. Ah Ran juga menunjukkan bukti berupa kartu memori yang berisi email2 dari Presdir Hwang. Presdir Hwang terkejut bukan main. Ah Ran bilang pilihan ada di tangan Presdir Hwang.


Presdir Hwang pun beranjak pergi dengan wajah marah, namun saat ia membuka pintu, beberapa wartawan langsung menyerangnya dengan pertanyaan seputar kerjasama yang akan terjalin antara Presdir Hwang dan Ah Ran. Presdir Hwang pun kembali menutup pintu. Ah Ran mengancam akan membeberkan semuanya jika Presdir Hwang tidak mau bekerja sama.



Presdir Hwang pun akhirnya menuruti keinginan Ah Ran. Mereka menandatangani perjanjian kerjasama di hadapan para wartawan.Setelah berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, Ah Ran pun kembali ke tokonya. Sesampainya di sana, ia dikejutkan dengan kehadiran Joo Seung.

“Kita sudah selesai!” ucap Ah Ran.

“Kau dan aku…!” teriak Joo Seung, “… tidak akan berakhir sampai salah satu diantara kita mati.” Ucap Joo Seung lagi.



Joo Seung lalu menatap Ah Ran, “Tidak peduli kau membohongiku, tidak peduli apapun yang kau lakukan, aku tidak akan melepaskanmu. Bukan, aku akan tetap mencintaimu.”

Joo Seung lantas menarik paksa Ah Ran ke mobilnya. Namun Ah Ran yang kesal memukul Joo Seung dengan tasnya. Ah Ran lantas mengakui dirinya menyukai Ahn Jae Sung. Ia juga berkata, kalau Joo Seung membantunya balas dendam, maka Jae Sung membantunya untuk sukses. Joo Seung syok dengan perkataan Ah Ran. Ah Ran lalu beranjak pergi.



Begitu Ah Ran pergi, Joo Seung langsung terduduk lemas. Ia benar2 terpukul.

Ah Ran tiba di rumah dimana Keluarga Shin sudah menunggunya. Presdir Shin pun langsung memaki Ah Ran dan melemparkan foto2 Ah Ran yang tengah menjadi Rosemarry. Ah Ran terkejut karena rahasianya sebagai Rosemarry sudah ketahuan. Hyun Ji, Hyun Min dan Nyonya Jo juga terkejut melihat foto2 itu.


 
 Bersambung ke episode 13

0 Comments:

Post a Comment