Temptation Of An Angel Ep 18

Sebelumnya <<<


Ah Ran syok mengetahui kenyataan bahwa sosok yang berdiri di hadapannya, sosok yang hendak dinikahinya adalah Shin Hyun Woo. Jae Hee membenarkan pengakuan Jae Sung. Ia berkata, Hyun Woo menjalani operasi plastic karena menderita luka bakar yang serius pada wajahnya. Presdir Shin, Nyonya Jo, Hyun Min dan Hyun Ji terkejut.


“Sekarang kau sudah tahu, kan? Ahn Jae Sung yang kau cintai adalah Shin Hyun Woo yang telah kau bunuh. Ahn Jae Sung yang menyelamatkanmu adalah Shin Hyun Woo yang kembali untuk menusukmu dari belakang!” ucap Hyun Woo sambil menatap tajam Ah Ran.

“Tidak, kau Ahn Jae Sung. Katakan padaku bahwa kau adalah Ahn Jae Sung yang kucintai!” rengek Ah Ran.

“Sadarlah!” teriak Hyun Woo sambil mendorong Ah Ran.


“Aku ingin kau merasakan sampai ke tulangmu, perasaan hidup dengan rasa sakit yang lebih dari sekarat. Jika hukum tidak bisa melakukannya, aku yang akan melakukannya!” ucap Hyun Woo.

Ah Ran tertawa tidak percaya.

“Jadi begitu? Demi membalaskan dendammu, dengan tubuh penuh luka kau menjadi orang lain. Kau sangat membenciku, jadi kau merubah darah dan wajahmu. Atau karena kau sangat mencintaiku.” Ucap Ah Ran.

“Tutup mulutmu! Saat2 dimana aku kembali menjadi Shin Hyun Woo sudah tiba. Ada banyak wartawan diluar. Diluar hotel ini, ada polisi yang menunggumu.Besok pagi, beritanya akan muncul di koran. Aku akan memberimu kesempatan terakhir untuk bertobat. Akui kesalahanmu.” Jawab Hyun Woo.


“Apa kau akan bahagia setelah membuatku seperti ini! Baiklah, akan kulakukan sesuai dengan keinginanmu. Aku akan melihat akan menjadi seperti apa dirimu.” Ucap Ah Ran.


Ah Ran lantas beranjak pergi. Ah Ran bahkan sampai menabrak Nyonya Jo, hingga Nyonya Jo nyaris saja jatuh kalau tidak ditangkap oleh Hyun Min. Joo Seung menatap tajam Hyun Woo, sebelum akhirnya menyusul Ah Ran. Hyun Min menyusul Ah Ran dan Joo Seung.


Ah Ran dan Joo Seung terkejut ketika melihat banyak wartawan menunggunya diluar. Mereka lantas mencari jalan lain untuk meninggalkan gedung itu.


Hyun Woo sedang menghadap keluarganya. Presdir Shin, dengan penuh keharuan bertanya apakah Jae Sung benar2 Shin Hyun Woo putranya. Jae Sung mengangguk dan meminta maaf. Presdir Shin marah, ia bertanya apa Hyun Woo yatim piatu karena Hyun Woo tidak memberitahunya. Nyonya Jo memeluk erat Hyun Woo dan tangisnya pecah.


“Maafkan aku, ibu. Aku kembali dengan pribadi seperti ini. Aku sangat merindukan ibu. Beberapa kali aku memikirkan tentang hari ini, tapi aku tidak bisa kembali tanpa melakukan apapun.” Jawab Hyun Woo.

“Kau seharusnya memberitahu ibumu bahwa kau masih hidup. Kau tahu bagaimana perasaanku, kenapa kau melakukan ini! Kenapa kau menanggungnya sendirian, seperti orang bodoh.” ucap Nyonya Jo marah.


Sementara itu, langkah Ah Ran dan Joo Seung terhenti di depan pintu keluar karena polisi sudah menunggu mereka. Ah Ran semakin panic saat melihat Hyun Min di belakang mereka. Pada Joo Seung, Ah Ran berkata Presdir Shin lah yang bersalah. Ah Ran bilang Presdir Shin tidak boleh menimpakan semua kesalahan padanya.

“Tapi kita tidak bisa keluar? Di depan dan belakang, mereka menunggu kita.” jawab Joo Seung.

“Serahkan semua padaku.” Ucap Ah Ran.


Ah Ran lantas menghampiri Hyun Min. Pada Hyun Min, Ah Ran bilang kalau ia akan mengatakan semuanya pada polisi, tapi ia harus mengganti bajunya terlebih dahulu. Hyun Min berkata, kalau Ah Ran sudah tidak bisa kemana2 lagi. Polisi sudah menunggu Ah Ran. Ah Ran pun beranjak pergi dengan mengangkat wajahnya tinggi2. Hyun Min mengikuti mereka.


Tak lama setelah mereka pergi, Jae Hee datang. Jae Hee berpikir sejenak sebelum akhirnya menyusul mereka.


Pada Joo Seung, Ah Ran berkata kalau mereka harus pergi dari sana apapun yang terjadi. Ah Ran bilang Hyun Woo tidak akan bisa melakukan apapun pada mereka setelah mereka pergi keluar negeri. Joo Seung mengangguk. Ia berkata akan mencari jalan keluar meninggalkan gedung itu dan menyuruh Ah Ran mengganti baju.


Ah Ran menukar gaun pengantiinya dengan baju panitia. Ah Ran juga memakai wig untuk mengelabui orang2. Usai mengganti bajunya, Ah Ran berkata pada dirinya kalau ia tidak boleh sampai tertangkap. Jika dirinya tertangkap, hal buruk akan terus menimpanya. Ia tidak boleh masuk penjara sebelum menemukan adiknya. Ah Ran kemudian mengambil ponsel dan dompetnya, kemudian menghubungi Joo Seung. Setelah itu, Ah Ran beranjak keluar namun langkahnya terhenti di depan pintu karena melihat Hyun Min.


Ah Ran berhasil meloloskan diri dari Hyun Min. Ia berpura2 mengiringi pengantin dan berjalan melewati Hyun Min begitu saja. Hyun Min yang curiga pun mengecek ke dalam. Mengetahui Ah Ran sudah pergi, Hyun Min bergegas mengejar Ah Ran. Ah Ran langsung lari saat Hyun Min sudah menyadari siapa dirinya.


Joo Seung menyuruh Ah Ran pergi terlebih dahulu. Ia menyuruh Ah Ran mengambil mobilnya di panti asuhan. Ah Ran mencemaskan Joo Seung, namun Joo Seung berkata kalau Ah Ran tidak akan pergi sendirian. Joo Seung bilang Ah Ran tidak boleh tertangkap. Ah Ran menurut. Ah Ran lantas mengambil kunci mobil panti dari tangan Joo Seung dengan tangan gemetar kemudian masuk ke lift.


Saat pintu lift akan menutup, Joo Seung menahannya dan membuka pintu lift dengan paksa. Joo Seung lalu masuk ke lift dan mencium Ah Ran. Puas mencium Ah Ran, Joo Seung akhirnya membiarkan Ah Ran pergi. Ah Ran menatap Joo Seung dengan wajah cemas. Tepat setelah pintu lift tertutup, Hyun Min datang. Joo Seung berusaha menghalangi Hyun Min. Ia memukul wajah Hyun Min. Hyun Min emosi dan balas memukul Joo Seung. Mereka saling memukul hingga wajah mereka terluka.


Ah Ran sudah tiba di bawah. Dengan tergesa2, ia berlari menuju mobil panti. Sebelum pergi, ia mengecek passport dan tiketnya. Betapa terkejutnya ia saat membuka dompetnya, passport dan tiketnya hilang. Ah Ran pun terpaksa turun, mencari passport dan dompetnya. Tiba2, suara Jae Hee mengejutkannya.


“Kau mencari ini?” tanya Jae Hee sambil menunjukkan passport dan tiket Ah Ran.

Ah Ran terkejut, ia berusaha merebut passport dan tiketnya namun dihalangi Jae Hee.

“Kau akan melarikan diri seperti seorang pengecut? Kejahatanmu sudah tidak terhitung, apa kau tidak punya rasa malu? Kau ingin melarikan diri keluar negeri dan hidup bebas? Aku yang menyaksikan penderitaan Shin Hyun Woo, tidak bisa memaafkanmu.” Ucap Jae Hee.

“Memangnya kau siapa? Apa kau istri Shin Hyun Woo? Semua ini disetel oleh Shin Hyun Woo dan keluarganya!” jawab Ah Ran.

“Seharusnya kau mempertanggungjawabkan semuanya sebelum kau pergi.” Ucap Jae Hee.


Jae Hee lantas membakar passport dan tiket Ah Ran. Ah Ran marah, ia ingin menampar Jae Hee. Tepat saat itu, Hyun Woo datang dan melarang Ah Ran menyentuh wanitanya. Ah Ran terkejut, wanitamu?

“Dengarkan aku baik2. Yoon Jae Hee adalah wanita yang kucintai. Meskipun kau telah mempermainkan hidupku, aku tidak akan membiarkan kau menyentuh wanitaku. Jangan pernah menggunakan tangan kejammu untuk menarik rambut wanitaku. Aku bukan lagi Shin Hyun Woo yang bisa kau permainkan.” Ucap Hyun Woo.


Ah Ran pun berkaca2 mendengar kalimat Hyun Woo. Ia tidak menyangka akan mendengar kata2 itu dari Hyun Woo. Tak lama, polisi datang menangap Ah Ran. Hyun Woo menyuruh polisi menangkap Ah Ran. Setelah polisi membawa Ah Ran, Jae Hee memberitahu Hyun Woo kalau ia harus kembali ke hotel untuk menemui kakaknya. Hyun Woo mengangguk dan meminta Jae Hee menelponnya setelah itu.


Polisi menyeret Ah Ran. Tak lama kemudian, Hyun Min datang membawa Joo Seung. Hyun Min ingin polisi menangkap Joo Seung juga. Melihat Ah Ran yang diseret polisi, membuat Joo Seung marah dan mencengkram kerah baju Hyun Woo.

“Haruskah kau melakukan ini? Dia mencampakkanku dan memilih menikah denganmu. Tapi kau benar2 ingin dia dibawa polisi?” ucap Joo Seung.


Hyun Woo marah, meskipun kau dan Joo Ah Ran telah gagal membunuhku, aku sama sekali tidak berniat melepaskan kalian! Walaupun kalian ingin pergi dan bersembunyi tapi tidak ada tempat untuk kalian bersembunyi!

“Baiklah, kami akan menerima hukuman itu. Tapi, demi wanita ini yang mencintaimu dan pernah mengandung anakmu, apakah terlalu berlebihan untuk meminta?” ucap Joo Seung.

“Tangkap dan hukum mereka! Tidak ada alasan membiarkan mereka!” pinta Hyun Min.

Polisi membawa Ah Ran. Namun tiba2 Hyun Woo menghalanginya.

“Biarkan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, tapi besok aku akan menemui mereka di kantor polisi.” Ucap Hyun Woo pada Hyun Min sambil menatap tajam Joo Seung.


Paman dan bibi Ah Ran yang masih berjalan2 di lobby hotel terkejut melihat pengumuman pernikahan Ah Ran dan Jae Sung. Bibi Ah Ran pun kesal karena Ah Ran tidak mengundang mereka. Tanpa mereka sadari, mereka berpapasan dengan Kyeong Ran. Kyeong Ran masuk ke hotel namun betapa kecewanya ia mengetahui paman dan bibinya sudah pergi.


Ah Ran terduduk lemas di kasur, Joo Seung menemani Ah Ran. Ah Ran terlihat putus asa. Joo Seung menyuruh Ah Ran mencuci muka. Joo Seung lantas pergi mengambil sesuatu. Setelah Joo Seung pergi, Ah Ran beranjak ke balkon! Joo Seung kembali dan terkejut karena tidak mendapati Ah Ran di kamar. Sementara itu, Ah Ran berdiri di tepi balkon. Ia ingin mengakhiri hidupnya. Tepat saat Ah Ran akan meloncat ke bawah, Joo Seung datang dan mencegahnya.


“Jangan halangi aku! Aku tidak ingin hidup lagi! Dunia ini tidak pernah berpihak padaku! Bahkan meskipun aku telah berjuang dengan keras, hasilnya tetap sama saja! Sepanjang hidupku, aku tidak pernah bahagia! Aku tidak ingin hidup lagi!” teriak Ah Ran.

“Kau masih punya alasan untuk hidup! Kenapa harus kau yang dipersalahkan! Kemana perginya keberanianmu!” teriak Joo Seung.

“Ayah dan ibuku pasti akan mengerti. Kalau aku pergi, mereka seharusnya menyambutku dengan bahagia.” Jawab Ah Ran.


Ah Ran pun ingin meloncat ke bawah, tapi Joo Seung menahannya.

“Kenapa kau harus mati! Tanpa seizinku, kau tidak boleh mati! Kau harus tetap di sisiku sepanjang hidupmu, bertobat mempertanggungjawabkan dosa2mu.” Ucap Joo Seung.

Ah Ran marah, apa!

“Bukankah itu lebih baik? Setidaknya kau tidak membunuh Hyun Woo Hyung. Kau bukan pembunuh.” Ucap Joo Seung.

“Shin Hyun Woo sudah kembali! Semuanya kembali pada Shin Hyun Woo. Shin Woo Sub tidak kehilangan apapun, apanya yang bagus!”

“Aku hanya berpikir tentang apa yang bisa kudapatkan sekarang. Ah Ran, kau bukan istri Shin Hyun Woo atau Ahn Jae Sung. Kau akan tetap bersamaku.”

“Kau sudah gila. Kau sakit jiwa. Kenapa kau tidak membiarkan aku pergi. Aku adalah wanita yang pergi setelah kau mencintaiku. Kenapa kau tidak membiarkan aku pergi. Kenapa?! Kenapa?! Kenapa?!”


Ah Ran menangis, ia juga memukul2 dada Joo Seung. Joo Seung terdiam dan terlihat sedih.

“Cinta bertepuk sebelah tangan sudah menjadi takdirku sejak lahir. Tidak masalah meski kau tidak mencintaiku, sepanjang kau tetap berada di sisiku. Jika kau meninggalkanku, aku mungkin tidak bisa melanjutkan hidupku lagi.” Batin Joo Seung.

Ah Ran terus memukuli Joo Seung dan menangis. Joo Seung yang sudah tidak tahan lagi akhirnya menarik Ah Ran ke dalam pelukannya.


Hyun Ji terus memuji Jae Hee yang sudah menyelamatkan kakaknya. Presdir Shin bahkan menyebut Hyun Ji sebagai pahlawan bagi keluarganya. Nyonya Jo tersenyum dan terus memegangi tangan Hyun Woo. Hyun Woo berkata jika itu semua karena kebaikan yang sudah dilakukan sang ibu. Hyun Woo bilang jika bukan karena Jae Hee, ia mungkin tidak akan sembuh dari koma.

“Dunia ini sungguh aneh. Ibu yang menolong Suster Yoon, dan Suster Yoon menyelamatkan Hyung. Itulah sebabnya kita harus hidup dengan kebaikan.” Ucap Hyun Min.




“Lalu bagaimana dengan perusahaan? Semuanya dibawah nama Ahn Jae Sung, kan?” tanya Presdir Shin.

“Aku akan coba mendiskusikannya dengan pengacara untuk mengubahnya kembali menjadi atas nama Shin Hyun Woo.” Jawab Hyun Woo.


“Lalu bagaimana dengan kakak ipar, ah maksudku wanita itu? Joo Ah Ran.” Tanya Hyun Ji.

“Tentu saja dia harus dihukum. Dia sudah menciptakan dua insiden yang mengerikan dan menghancurkan keluarga kita. Tidak peduli apapun, dia tidak bisa dimaafkan.” Jawab Hyun Woo.

“Kau pada akhirnya menggunakan hukum, lalu kenapa kau menunggu begitu lama? Kalau melaporkan hal ini pada polisi sejak awal, setidaknya dia tidak bisa membakar villa.” Ucap Hyun Min.

“Aku ingin dia merasakan apa yang kurasakan. Aku juga ingin tahu kenapa dia melakukan ini.” jawab Hyun Woo.

Nyonya Jo sendiri merasa tidak nyaman saat keluarganya memuji2 Jae Hee.


Hyun Woo masuk ke kamarnya, ia pun merasa tidak nyaman saat melihat foto pernikahannya dengan Ah Ran. Hyun Woo pun langsung menurunkan fotonya dan meletakkannya di bawah tempat tidur. Tepat saat itu, Nyonya Jo masuk. Nyonya Jo yang mengerti perasaan Hyun Woo pun menyuruh Hyun Woo tidur di kamar Hyun Min.


“Tidak perlu, Bu. Aku akan tinggal di apartemenku.” Jawab Hyun Woo.

“Kau ingin tinggal terpisah dari kami? Kenapa? Kita sudah lama tidak bertemu. Kenapa kau ingin tinggal terpisah?” tanya Nyonya Jo.

“Jangan khawatir, Bu. Aku akan sering datang berkunjung.” Jawab Hyun Woo.

Nyonya Jo lantas mengusap wajah Hyun Woo.

“Kau melakukan operasi yang begitu berat, kau pasti sangat menderita kan? Kau kesepian, kau lelah. Ibu menyesal tidak melakukan apapun untukmu.” Ucap Nyonya Jo.

“Kenapa ibu merasa menyesal? Ini adalah harga yang harus kubayar karena aku salah mencintai seseorang.” jawab Hyun Woo.


Hyun Woo lantas menanyakan soal Jae Hee, ia ingin tahu bagaimana ibunya bisa mengenal Jae Hee. Nyonya Jo berkata, bahwa semua itu hanya kebetulan. Nyonya Jo mengaku hanya menolong temannya. Hyun Woo lantas memberitahu sang ibu bahwa Jae Hee akan bertemu Eonni-nya. Mendengar itu, Nyonya Jo langsung gugup. Nyonya Jo ingin mengatakan sesuatu pada Hyun Woo, tapi tidak jadi.

(Kayaknya kematian orang tua Ah Ran ada hubungannya dengan Nyonya Jo. Presdir Shin sudah jelas tidak tahu apa2.. dia sendiri aja bingung apa kesalahannya saat Ah Ran menuduhnya. Malah Nyonya Jo yang berusaha menutup mulut Ah Ran)


Di sauna, Yeon Jae bertemu dengan paman dan bibi Ah Ran. Yeon Jae memberitahu paman dan bibi Ah Ran bahwa suami pertama Ah Ran masih hidup. Paman dan bibi Ah Ran terkejut. Bibi Ah Ran lantas bercerita tentang Ah Ran yang sudah menikah lagi. Yeon Jae pun berkata, jika pengantin prianya adalah orang itu. Bibi Ah Ran bingung dengan kata2 Yeon Jae.


Sementara Hyun Woo pergi menemui Jae Hee. Ia membawakan sebuket bunga untuk Jae Hee. Jae Hee pun tersenyum.


Hyun Woo lalu mengajak Jae Hee ke sebuah restoran. Di sana, Hyun Woo menyuruh Jae Hee mencium sebuah benda berwarna merah mirip seperti telur. Hyun Woo bilang, benda itu akan terbuka jika Jae Hee menciumnya. Jae Hee tampak bingung, tapi ia tetap mencium benda itu. Benda itu terbuka. Di dalamnya, ada bantalan berbentuk hati dengan tulisan ‘marry me’.


“Aku tidak akan pernah mencintai orang lain lagi karena hatiku sudah membeku seperti es. Tapi kau membuka hatiku. Maukah kau menikah denganku.” Ucap Hyun Woo sembari tersenyum.


Jae Hee tersenyum haru. Kejutan kedua diberikan Hyun Woo untuk Jae Hee. Beberapa badut muncul dan melamar Jae Hee untuk Hyun Woo. Seorang badut datang memberikan sebuket bunga untuk Jae Hee. Jae Hee tersenyum bahagia. Ada juga dua orang penari yang menari di depan mereka, lalu membentuk lambang hati dengan tangan mereka.


Sementara itu, Ah Ran yang duduk di bawah guyuran air shower mengeluarkan semua isi hatinya. Ia mengaku bahwa dirinya sangat lelah. Ia berkata, hatinya sangat terluka karena Hyun Woo. Tangis Ah Ran semakin pecah. Ah Ran berkata, bahwa ia dan Shin Hyun Woo tidak bisa saling mencintai. Mereka saling membenci dan menghancurkan satu sama lain.

(Poor Ah Ran, sekarang dia benar2 jatuh cinta pada Shin Hyun Woo)


Keesokan harinya, Hyun Woo dikonfrontir dengan Ah Ran dan Joo Seung. Polisi bertanya, siapa yang duduk di kursi kemudi pada malam itu. Hyun Woo berkata, Ah Ran lah yang menyetir mobil pada malam itu. Namun Ah Ran berbohong, mengatakan bahwa Hyun Woo lah yang menyetir. Hyun Woo pun memberikan blackbox nya sebagai barang bukti bahwa Ah Ran lah yang menyetir malam itu.


“Pak Polisi, aku akan menerima hukumanku tapi sebelum itu aku memiliki permintaan.” Ucap Ah Ran.

“Permintaan?” tanya polisi penasaran.


“Dulu di pabriknya Shin Woo Sub, ada pasangan yang meninggal karena alasan yang disembunyikan. Aku ingin kasus itu diselidiki.” Jawab Ah Ran.

“Apa yang kau bicarakan? Siapa membunuh siapa di perusahaan?” tanya Hyun Woo dingin.

“Kau masih tidak sadar! Ayahmu membunuh orang tuaku di depan mataku.” Jawab Ah Ran.

“Aku tidak akan tertipu lagi dengan trik murahan yang kau buat.” Ucap Hyun Woo.

“Itu benar. Aku sangat mengenal Ah Ran. Ayahku yang memintaku menjaga Ah Ran sebelum dia meninggal. Karena ayahmu, Ah Ran menjadi anak yatim piatu yang kesepian.” Jawab Joo Seung.

“Jika kau tidak percaya, kau bisa menanyakannya pada ayahmu. Membunuh orang tuaku dan menculik adikku, tanyakan pada ayahmu secepatnya! Kenapa aku hidup, menjual minuman dan senyumku, itu karena ayahmu!” ucap Ah Ran.

Hyun Woo terdiam, ia mulai takut jika kata2 Ah Ran benar.

“Shin Hyun Woo-ssi, apa yang dikatakan Ah Ran benar?” tanya polisi.

“Tidak. Aku baru mendengarnya kali ini.” jawab Hyun Woo.

“Bagaimana kalau kita bertemu lagi setelah kau mengetahui kebenarannya? Kami juga akan mencari pengacara untuk memulai penyelidikan.” Ucap Joo Seung.

“Kau masih hidup. Sementara orang tuaku sudah tiada.” Sindir Ah Ran.

Ah Ran lalu pergi, disusul oleh Joo Seung. Sementara Hyun Woo diam saja, ia mulai takut jika yang dikatakan Ah Ran itu benar.


Sambil berjalan meninggalkan kantor polisi, Hyun Woo memikirkan kata2 Ah Ran pada malam sebelum kecelakaan itu terjadi.

“Karena keluargamu, kau tahu bagaimana aku hidup! Orang tuaku dan adikku!! Teriak Ah Ran.

Hyun Woo juga ingat kata2 Ah Ran saat dirinya masih menjadi Ahn Jae Sung. Saat itu, Ah Ran membawanya ke tepi pantai sehari sebelum pernikahan mereka. Ah Ran bercerita tentang insiden yang menewaskan kedua orang tuanya. Ah Ran berkata, itu bukanlah kecelakaan tapi pembunuhan yang disamarkan menjadi kecelakaan.


Ah Ran dan Joo Seung duduk di tepi Sungai Han. Joo Seung berkata bahwa dirinya tak yakin Presdir Shin akan dihukum atas insiden 20 tahun yang lalu karena kejadian itu sudah lama. Ah Ran berkata jika dirinya tahu, karena itulah ia menempuh jalan itu. Joo Seung berkata bahwa waktu sudah berlalu begitu lama.

“Untuk laki2 seperti Shin Hyun Woo, dia akan menutupi kejahatan ayahnya dan mengirimku ke penjara.” Ucap Ah Ran.


Ah Ran lantas beranjak pergi. Setelah Ah Ran pergi, Joo Seung menelpon Jae Hee. Joo Seung berniat mempertemukan Ah Ran dan Jae Hee. Hyun Woo yang saat itu tengah bersama Jae Hee merasa heran karena Joo Seung tahu soal eonni nya Jae Hee. Hyun Woo meminta Jae Hee untuk berhati2. Jae Hee pun meyakinkan Hyun Woo kalau Joo Seung tidak akan melakukan hal yang buruk padanya karena sedang dibawah pengawasan polisi.


Jae Hee lantas mengajak Hyun Woo turun. Mereka pun masuk menemui orang tua Hyun Woo. Orang tua Hyun Woo menyambut Jae Hee dengan hangat. Presdir Shin mengajak Jae Hee makan siang bersama mereka. Jae Hee tampak malu2, ia berkata bahwa dirinya hanya membalas kebaikan Nyonya Jo dan Presdir Shin. Nyonya Jo lantas menarik Jae Hee ke dapur sedangkan Presdir Shin bicara dengan Hyun Woo.

“Apa yang terjadi di kantor polisi. Kau tidak merasa kasihan pada mereka kan?” tanya Presdir Shin cemas.


Tapi Hyun Woo bukan menjawab, malah menyinggung soal kematian orang tua Ah Ran. Presdir Shin marah dan berkata bahwa pasangan itu mati karena kesalahan mereka sendiri. Tepat saat itu Nyonya Jo datang dan terkejut mendengarnya. Presdir Shin lantas menceritakan soal paman dan bibi Ah Ran yang datang untuk memeras mereka atas insiden itu. Hyun Woo pun meminta bukti atas kompensasi yang telah diberikan ayahnya pada paman dan bibi Ah Ran.


Presdir Shin pun memberikan bukti bahwa perusahaan sudah memberikan kompensasi pada paman dan bibinya Ah Ran. Presdir Shin menunjukkan catatan pengeluaran perusahaan yang dicatat oleh Seketaris Nam. Presdir Shin berkata Joo Seung lah yang memberikan catatan itu padanya. Presdir Shin lantas membela diri, ia berkata jika kondisi perusahaan saat itu sedang tidak baik jadi perusahaan memberikan uang kompensasi dalam jumlah sedikit.

“Tapi apakah mereka benar2 meninggal karena kecelakaan?” tanya Hyun Woo.

“Kau tidak percaya padaku? Tapi kau tahu darimana soal ini? Apa mereka datang mencarimu dan memberitahumu?” ucap Presdir Shin.

“Sebenarnya, Ah Ran adalah putri pasangan yang meninggal itu.” jawab Hyun Woo.

Presdir Shin kaget, maksudmu Joo Ah Ran adalah putri Joo Chul Ming? Bagaimana sesuatu seperti ini bisa terjadi? Dia masuk dalam keluarga ini karena tujuan yang buruk. Dia berpikir akulah yang membunuh ayahnya.

“Tidak peduli apa yang akan dilakukan Joo Ah Ran, dia menggunakan insiden ini untuk menghancurkan kita. Kalau aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini.” ucap Hyun Woo.

“Manajer pabrik itu membuatku frustasi karena perilakunya yang buruk, karena itulah hubunganku dengannya tidak begitu baik. Tapi aku bukanlah orang yang akan membunuh orang lain untuk menutup mulut mereka. Jangan terpengaruh dengannya. Kau harus membuatnya membayar setiap kejahatan yang sudah dilakukannya.” Jawab Presdir Shin.

“Aku percaya pada ayah. Biar aku yang mengurus masalah ini.” ucap Hyun Woo.


Sementara itu, Jae Hee membantu Nyonya Jo menyiapkan makan siang. Nyonya Jo berusaha mengorek informasi soal eonni nya Jae Hee. Nyonya Jo bertanya, apa Jae Hee sudah bertemu eonni-nya? Jae Hee menggeleng, ia berkata ada banyak hal yang terjadi kemarin jadi ia belum sempat bertemu dengan eonni-nya. Jae Hee lantas berkata bahwa malam ini ia akan menemui eonni nya bersama dengan Hyun Woo. Nyonya Jo langsung gugup, tapi ia berusaha menyembunyikan kegugupannya. Tak lama, Hyun Woo dan Presdir Shin datang.

“Suster Yoon, kau sepertinya belum menikah. Apa ada seseorang yang kau cintai?” tanya Presdir Shin.


Jae Hee pun langsung diam dan melirik Hyun Woo. Hyun Woo tersenyum, lalu menjelaskan pada ayahnya bahwa ia akan menikahi Jae Hee. Hyun Woo berkata ia berencana memberitahu hal itu setelah makan malam. Nyonya Jo terkejut. Namun Presdir Shin menyetujui pernikahan itu.

“Saat kau berada dalam masalah, kalian menghabiskan waktu bersama, saling memandang dan mengandalkan satu sama lain. Memang memalukan karena Suster Yoon tidak memiliki orang tua, tapi sepanjang Suster Yoon bukan putri Joo Chul Min, tidak masalah.” Jawab Presdir Shin.


Hyun Woo dan Jae Hee pun tersenyum satu sama lain.


Hyun Min mengajak Yeon Jae ke rumahnya. Hyun Min berencana memperkenalkan Yeon Jae pada keluarganya secare resmi. Namun Yeon Jae menolak. Yeon Jae cemas dengan reaksi keluarga Hyun Min. Hyun Min pun berkata, jika Jae Hee yang akan dinikahi Hyun Woo juga tidak punya orang tua dan hidup sendiri.

“Itu berbeda, meskipun kakakmu sudah pernah menikah sebelumnya tapi dia menikahi seorang gadis. Aku bukan gadis lagi. Dia sudah meninggal. Meskipun dia meninggal sebelum kami mendaftarkan pernikahan kami, tapi kami sudah menggelar upacara pernikahan yang dihadiri banyak orang. Meskipun dia meninggalkan banyak hutang, dia tetap suamiku. Jadi kumohon, sadarlah!” jawab Yeon Jae, lalu beranjak pergi.

Hyun Min syok, ia tidak menyangka wanita yang dicintainya sudah pernah menikah.


Nyonya Jo mengantarkan Hyun Woo ke depan. Nyonya Jo melarang Hyun Woo menikahi Jae Hee. Hyun Woo bertanya, apa karena Jae Hee yatim piatu. Hyun Woo lantas membujuk ibunya dengan berkata bahwa Jae Hee sudah menyelamatkan hidupnya.

“Kau bisa membalas kebaikannya dengan cara lain, bukan dengan menikahinya. Jika dia membutuhkan uang, kita bisa memberikannya.” Jawab Nyonya Jo.

“Apa ada alasan khusus ibu menentangnya?” tanya Hyun Woo.

“Hyun Woo-ah, walaupun kau mencintai Ah Ran tapi kau tidak tahu apapun soal Ah Ran. Jae Hee juga sama. Siapa orang tuanya, seperti apa masa lalunya kau tidak tahu. Kenapa kau ingin menikahi orang seperti itu?” jawab Nyonya Jo.

“Jae Heed an Ah Ran adalah orang yang berbeda.” Ucap Hyun Woo.

“Apa bedanya!” teriak Nyonya Jo, membuat Hyun Woo bingung.

Nyonya Jo lalu berniat memberitahu Hyun Woo siapa Jae Hee, tapi belum sempat Nyonya Jo mengatakannya, Hyun Min muncul. Hyun Woo pun menatap heran ke arah ibunya. Nyonya Jo terlihat gugup.


Ah Ran sedang membereskan barang2 di kopernya. Seketika ia terdiam melihat cincin yang diberikan Jae Sung saat Jae Sung melamar dirinya. Ah Ran pun teringat ketika Jae Sung memberinya sebuah kalung. Ah Ran juga ingat kata2 Jae Sung saat ia akan melarikan diri keluar negeri.

“Yoon Jae Hee adalah wanita yang kucintai. Jangan pernah gunakan tangan kejammu untuk menarik rambutnya!” ucap Hyun Woo.

Ah Ran pun tersadar.

“Aku tidak boleh menyerah. Tidak peduli apakah pria itu adalah Ahn Jae Sung atau Shin Hyun Woo, hatiku jelas masih berdetak. Tidak peduli aku mencintai atau membencinya, aku tidak akan merelakan pria itu jatuh ke pelukan Yoon Jae Hee.” Ucap Ah Ran.

Ah Ran lantas mengenakan perhiasan itu dan beranjak pergi. Tepat saat itu, Joo Seung keluar dari kamarnya dan menyadari kemana Ah Ran pergi.


Joo Seung mendatangi kediaman Shin. Nyonya Jo terkejut melihat kedatangan Joo Seung.

“Dimana Ah Ran?” tanya Joo Seung.

“Kenapa Ah Ran harus kesini? Apa kau lupa Hyun Woo kami sudah kembali?” ucap Nyonya Jo.

“Sepertinya kau sangat bersyukur, Hyun Woo masih hidup, apa Nyonya senang sekarang? Apa Nyonya pikir hanya keluarga Nyonya yang terluka? Hyun Woo akan terus mengejar Ah Ran. Dan Ah Ran mengejar keluarga anda. Apa sekarang yang menarik? Ah, benar sekali! Aku akan mengambil kesempatan ini. Mungkin rahasia antara aku dan Nyonya akan terbuka.” Jawab Joo Seung sinis.


“Kenapa kau melakukan ini? Kalau kau ingin membalas dendam, tolong berhentilah. Seberapa banyak lagi kau mau menghancurkan hidupmu demi Ah Ran? Lisensi medismu akan dicabut, bagaimana kau akan hidup?” tanya Nyonya Jo berkaca2.

“Apa anda mencemaskanku sekarang? Tidak peduli apa yang terjadi, aku tidak akan meninggalkan Ah Ran. Ayahku yang memintaku melindungi Ah Ran.” Jawab Joo Seung.

“Joo Seung-ah.” Nyonya Jo berusaha menyentuh Joo Seung, tapi Joo Seung menghindar.

“Nyonya, kau sudah tahu kan? Adik Ah Ran adalah Suster Yoon?” tanya Joo Seung.

“Bagaimana kau tahu?” Nyonya Jo terkejut.

“Orang yang membawa Suster Yoon ke panti asuhan dan menolong Suster Yoon adalah nyonya, kan? Anda melakukannya karena ingin menebus kesalahan anda yang sudah membunuh orang tua Ah Ran. Tapi berkat anda, Suster Yoon dan Hyun Woo juga aku dan Ah Ran, dua kakak beradik yang memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Hidup ini sangat menarik kan?” ucap Joo Seung.

Joo Seung lantas beranjak pergi, Nyonya Jo menangis melihat kepergian Joo Seung.


Hyun Woo baru saja keluar dari sebuah gedung. Saya gak tahu gedung apa, tapi sepertinya itu kantor pengacara. Tiba2, Ah Ran datang mencegat Hyun Woo. Ah Ran mengajak Hyun Woo bicara. Ah Ran ingin menjelaskan kenapa dia ingin menikah dengan Hyun Woo dan melakukan semua itu. Hyun Woo menatap tajam Ah Ran.


Ah Ran menepikan mobilnya di tepi jalan, di sana ia bicara dengan Hyun Woo.

“Kau bilang orang tuaku yang membunuh orang tuamu. Berhenti membuat masalah. Orang tuamu meninggal karena kecelakaan. Aku memiliki buktinya, ada tanda tangan pamanmu di sini, kami sudah memberikan kompensasi padamu.” Ucap Hyun Woo sombong.

“Apa kau tidak berpikir bahwa itu bisa saja dipalsukan!” teriak Ah Ran.

“Jangan menipu orang lain lagi! Inikan yang kau harapkan untuk mencapai tujuanmu! Aku tidak akan membiarkanmu semudah itu!” ucap Hyun Woo.


Ah Ran langsung terdiam dan berkaca2. Ponsel Hyun Woo berdering, telepon dari Jae Hee. Hyun Woo menyuruh Jae Hee pergi duluan mencari barang2 untuk pernikahan mereka. Hyun Woo mengaku dirinya akan terlambat. Ah Ran terluka mengetahui Hyun Woo akan menikahi Jae Hee.

“Kau membuatku terlihat menyedihkan dan sekarang kau ingin menikahi Yoon Jae Hee. Lalu, perhiasan yang kau berikan padaku, apa artinya semua itu? Apa kau hanya mempermainkanku?” tanya Ah Ran dengan tatapan terluka.

“Baiklah kalau begitu, kau dan aku akan mati hari ini.” ucap Ah Ran.


Ah Ran lantas menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kencang. Hyun Woo menyuruh Ah Ran berhenti, tapi Ah Ran tidak mau. Ah Ran berkata dia tidak akan membiarkan Hyun Woo jatuh ke pelukan Jae Hee.

“Aku tidak mau mati di tanganmu, apalagi mati bersamamu!” teriak Hyun Woo.


Hyun Woo lantas mencoba menghentikan laju mobil. Ah Ran berteriak. Tepat saat itu, sebuah mobil melaju kencang ke arah mereka, tapi syukurlah tidak terjadi apapun pada mereka. Hyun Woo berhasil menghentikan laju mobil. Begitu mobil berhenti, Hyun Woo langsung turun dari mobil Ah Ran. Ah Ran menyusul Hyun Woo. Ah Ran bahkan masih memanggil Hyun Woo dengan nama Jae Sung.

“Aku bukan Ahn Jae Sung, aku Shin Hyun Woo! Apa kau lupa!” bentak Hyun Woo.

“Tapi hatiku hanya mengingat Ahn Jae Sung. Tolong, singkirkan kenangan Ahn Jae Sung dari hatiku!” rengek Ah Ran.

“Wanita sepertimu benar2 menjengkelkan. Kau bilang kau membalaskan dendammu karena kematian orang tuamu tapi sekarang kau mengatakan soal cinta? Aku tidak mau menghabiskan uangku sepeser pun bersama denganmu. Kalau kau ingin dicintai, kenapa kau tidak kembali saja menjadi Rosemary?” jawab Hyun Woo.


Hyun Woo lantas pergi meninggalkan Ah Ran. Ah Ran pun kecewa, sedih dan juga marah.

“Hyun Woo, kau meremahkanku! Aku tidak akan mati semudah itu!” ucap Ah Ran penuh dendam.

Ah Ran lantas menghubungi seseorang.


Jae Hee baru saja tiba di sebuah butik untuk melakukan fitting gaun pengantin. Namun tiba2, seorang pria datang menghampiri Jae Hee. Pria itu berkata bahwa dia disuruh oleh Ahn Jae Sung menjemput Jae Hee. Jae Hee percaya dan masuk ke dalam mobil mengikuti pria itu. Begitu ia masuk ke dalam mobil, seorang pria berkepala botak masuk dan duduk disamping Jae Hee. Jae Hee pun mulai menyadari sesuatu, ia panic. Namun terlambat, mobil itu sudah keburu membawanya pergi.


Hyun Woo yang baru saja tiba di butik heran karena Jae Hee tidak ada di sana. Hyun Woo lantas ke apartemen Jae Hee dan cemas karena tidak mendapati Jae Hee di sana. Tiba2, Hyun Woo ingat tentang Joo Seung yang mengajak Jae Hee bertemu di kedai kopi pukul enam petang.


Di apartemennya, Joo Seung cemas menunggu Ah Ran. Tak lama berselang, Ah Ran pulang.

“Lain kali kalau kau ingin pergi katakan padaku.” Pinta Joo Seung.

“Joo Seung-ssi, kau jelas2 tahu bersama denganku akan membuatmu dalam masalah. Kenapa kau tidak pergi meninggalkanku?” tanya Ah Ran.

“Masih ada yang harus kulakukan untukmu. Aku menghubungi Kyeong Ran. Kami akan bertemu petang ini di Coffee Shop Seoul.” Jawab Joo Seung.

“Benarkah? Bagaimana kau bisa tahu tentang Kyeong Ran?” tanya Ah Ran.

“Bagaimana aku mengenal Kyeong Ran, kau akan mengetahuinya nanti. Jadi bersiaplah. Kita sudah telat.” Jawab Joo Seung.
 
Joo Seung mengantarkan Ah Ran pergi ke kedai kopi tempat mereka janjian untuk bertemu. Ah Ran terlihat senang karena akan bertemu dengan adiknya. Sementara Joo Seung terlihat cemas. Joo Seung berharap Ah Ran tidak akan membencinya setelah ini. Ia berkata, ini adalah pilihan yang terbaik yang ia buat untuk Ah Ran. Joo Seung bilang jika Ah Ran tidak secepatnya mengetahui siapa Jae Hee, Ah Ran tidak akan bisa menangkap Hyun Woo.


Ah Ran tampak gugup karena akan bertemu dengan adiknya. Ia berkali2 menghela napas. Senyum juga tak pernah hilang dari wajahnya. Ah Ran lantas memeluk sepatu merahnya. Joo Seung menatap Ah Ran dengan cemas. Tak lama, Hyun Woo datang menghampiri mereka. Ah Ran terkejut melihat Hyun Woo.


“Dimana Jae Hee? Apa yang kau lakukan padanya? Dia menghilang sejak tadi siang. Dia tidak ada di rumahnya, dia tidak menjawab teleponku.” Tanya Hyun Woo.


Joo Seung terkejut mengetahui Jae Hee menghilang, sementara Ah Ran diam saja dengan wajah puas.

Hyun Woo lantas melirik sepatu Ah Ran.

“Darimana kau mendapatkan sepatu itu?” tanya Hyun Woo.

“Ini tidak ada hubungannya denganmu. Aku membuat janji dengan seseorang yang sangat penting, jadi tolong pergilah.” Jawab Ah Ran.


“Tidak, ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan Hyung. Duduklah. Aku akan menceritakan tentang adik Ah Ran.” Ucap Joo Seung pada Hyun Woo.

“Apa maksudmu? Kenapa kau ingin memberitahunya soal Kyeong Ran?” tanya Ah Ran.


“Kyeong Ran?” gumam Hyun Woo bingung. Hyun Woo lantas ingat saat Jae Hee berkata nama aslinya adalah Kyeong Ran. Hyun Woo juga ingat tentang sepatu Jae Hee.

“Kyeong Ran?” tanya Hyun Woo sekali lagi.

“Itu benar, Kyeong Ran. Hyung, kau sudah tahu kan?” tanya Joo Seung.

“Bagaimana dia bisa tahu tentang Kyeong Ran kami?” tanya Ah Ran bingung.

“Karena Kyeong Ran adalah…. Suster Yoon.” Jawab Joo Seung.


Hyun Woo terkejut, sementara Ah Ran masih terlihat bingung.

“Nama asli Suster Yoon adalah Joo Kyeong Ran. Saat orang tuanya meninggal, Nyonya Jo membawanya ke panti asuhan itu.” jawab Joo Seung.

“Ini tidak mungkin. Yoon Jae Hee adalah Kyeong Ran? Kyeong Ran kami adalah Yoon Jae Hee?” tanya Ah Ran tidak percaya.

Ah Ran terlihat syok. Dengan tangan gemetar, ia memegang sepatunya. Hyun Woo sendiri juga tidak menyangka Jae Hee yang dicintainya adalah adik kandung Ah Ran.


Sementara itu, para preman itu menyekap Jae Hee di sebuah rumah.


“Sejak kapan kau tahu? Kenapa kau tidak mengatakannya padaku, kenapa?!” tanya Ah Ran berkaca2.

“Aku mengetahuinya belum lama ini. Aku tidak mengatakannya padamu karena aku cemas akan reaksimu.” Jawab Joo Seung.

“Kenapa harus Yoon Jae Hee? Aku putus asa mencari adikku selama ini, kenapa harus Yoon Jae Hee?” tanya Ah Ran gemetar.


“Hyung, bagaimana perasaanmu sekarang? Wanita yang kau benci dan wanita yang kau cintai ternyata kakak beradik. Kakak beradik yang terpisah selama 25 tahun, mereka bertengkar karena dirimu!” ucap Joo Seung emosi.

“Tidak mungkin! Jae Hee tidak mungkin adik Joo Ah Ran!” teriak Hyun Woo.

“Jika kau tidak percaya, kau bisa tanyakan langsung pada ibumu. Ibumu tahu semuanya.” Jawab Joo Seung.

“Apa?” tanya Hyun Woo kaget.

“Kau bohong! Aku tidak percaya padamu! Aku tidak mungkin tidak mengenali adikku! Pasti ada sesuatu yang salah di sini! Yoon Jae Hee tidak mungkin adikku!” teriak Ah Ran.

Ah Ran pun beranjak pergi meninggalkan Hyun Woo yang masih terlihat syok.


Ah Ran beranjak keluar meninggalkan kedai kopi itu dengan langkah gontai. Ia tidak peduli dengan orang2 yang menabraknya. Ah Ran terlihat sangat kecewa mengetahui kenyataan bahwa Jae Hee yang dibencinya ternyata adik kandungnya. Ah Ran terduduk lemas. Ia benar2 syok dengan kenyataan itu.


Hyun Woo menceritakannya pada Julie. Julie merasa aneh.

“Yang satu membawa kebahagiaan, yang satunya lagi menebar kebencian. Setelah kau tahu dia adiknya Joo Ah Ran, kau tidak akan goyah kan?” tanya Julie.

“Aku tidak tahu, kenapa semua jadi rumit begini?” jawab Hyun Woo.

Julie pun menggenggam tangan Hyun Woo.

“Jika kau tidak bisa melakukan apapun, jangan melakukan apapun.” Ucapnya memberi semangat pada Hyun Woo.

Hyun Woo tampak stress. Ia takut Jae Hee akan terluka dengan kenyataan ini.


Ah Ran duduk menyendiri menghadap jendela di apartemen Joo Seung. Ia masih syok dengan kenyataan Jae Hee adalah adiknya. Tak lama, Joo Seung datang. Joo Seung curiga Ah Ran menyebabkan Jae Hee menghilang. Ah Ran menyangkal, ia berkata tidak tahu dimana Jae Hee berada.

“Apa rencanamu sekarang?” tanya Joo Seung.

“Meskipun Yoon Jae Hee adalah adikku, tidak akan ada yang berubah. Aku masih Joo Ah Ran!” ucap Ah Ran ketus, lalu pergi.


Di kamar mandi, Ah Ran menangis. Ia ingat semua perlakuannya pada Jae Hee. Saat ia menampar Jae Hee di depan rumah sakit. Saat ia melabrak Jae Hee di apartemen Jae Hee. Tangis Ah Ran semakin pecah.

“Appa, eomma, apa yang harus kulakukan? Katakan padaku? Tidak seharusnya aku mencari Kyeong Ran. Seharusnya aku berpikir kalau dia sudah mati, jadi aku tidak perlu merasakan sakit yang teramat sangat.” Ucapnya.


Keesokan harinya, Hyun Woo menanyakan kebenaran tentang Jae Hee yang adalah adik kandung Ah Ran pada Nyonya Jo. Nyonya Jo membenarkan hal itu. Ia juga menjelaskan itulah alasan kenapa ia menentang pernikahan Hyun Woo dan Jae Hee. Nyonya Jo lantas bertanya, apa Jae Hee sudah tahu.

“Dia belum tahu. Dia menghilang sejak kemarin. Aku rasa Joo Ah Ran sudah melakukan hal yang buruk padanya.” Ucap Hyun Woo.

“Seharusnya dulu aku tidak menolongnya. Jika aku tidak menolongnya, kau tidak perlu bertemu dengan Ah Ran dan Jae Hee dalam kondisi seperti ini.” sesal Nyonya Jo.

“Meskipun bukan ibu, jika sudah ditakdirkan bertemu kami pasti akan bertemu. Meskipun Jae Hee adalah adik Joo Ah Ran, perasaanku tetap tidak akan berubah. Aku akan tetap menikahi Jae Hee.” Jawab Hyun Woo.

“Tidak boleh. Ah Ran masih istrimu. Bagaimana mungkin kau bisa menikahi adiknya Ah Ran?” tanya Nyonya Jo.

“Walaupun begitu, aku akan tetap bertanggungjawab pada Jae Hee. Aku tidak akan membiarkan dirinya terluka. Jika sesuatu terjadi padanya karena diriku, aku tidak akan pernah memaafkan diriku.” jawab Hyun Woo.

“Hyun Woo, maaf jika ibu harus mengatakan ini tapi bisakah kau tidak bertengkar lagi dengan Joo Seung? Tidak peduli apapun, dia sudah seperti adik bagimu.” Pinta Nyonya Jo.

“Kali ini, dia harus mempertanggungjawabkannya.” Ucap Hyun Woo, membuat Nyonya Jo sedih.


Joo Seung yang baru saja menerima surat panggilan dari kepolisian terlihat kesal. Ia tidak menyangka Hyun Woo akhirnya menempuh jalan itu. Ah Ran menyuruh Joo Seung menemui pengacara. Ah Ran berkata, tidak peduli kartu apa yang sedang dimainkan Hyun Woo, mereka harus menyusun rencana.


Ah Ran menghubungi preman suruhannya. Ia melarang preman suruhannya menyakiti Jae Hee. Ia menyuruh preman suruhannya mengawasi Jae Hee tapi tanpa menyakiti Jae Hee. Ah Ran pun pergi. Tanpa disadari Ah Ran, Hyun Woo mengawasinya dari kejauhan.

“Joo Ah Ran, kau sekarang sudah tahu Yoon Jae Hee adalah adikmu. Kau tidak bisa berkutik sekarang.” ucap Hyun Woo seraya menatap Ah Ran penuh kebencian.


Joo Seung sedang menuju suatu tempat. Ia menghubungi seseorang bernama Maria Nunnery dan berniat mengungkapkan kebenarannya.


Jae Hee akhirnya menemukan jalan keluar. Ia berniat keluar dari ventilasi jendela!! Ah Ran yang baru saja tiba terkejut melihat adiknya yang memanjat ventilasi itu. Ia takut sesuatu yang buruk yang terjadi pada adiknya. Jae Hee menatap Ah Ran penuh kebencian.

“Jadi kau yang menyekapku disini? Kau bukannya bertobat tapi tetap melanjutkan kejahatanmu? Kau tidak bisa mengendalikanku. Aku bisa saja melompat dari sini dan mematahkan kedua kakiku.” Ancam Jae Hee.


Jae Hee lantas memecahkan kaca ventilasi. Ah Ran panic. Tepat saat itu, Hyun Woo muncul dan melihat calon istrinya berada di ventilasi. Jae Hee tersenyum melihat Hyun Woo datang untuk menyelamatkannya. Hyun Woo meminta Jae Hee tetap di sana.

“Jangan Kyeong Ran.” Pinta Ah Ran berkaca2.


Jae Hee terkejut Ah Ran mengetahui nama kecilnya.

“Aku berjanji pada ibu akan menjagamu.” Ucap Ah Ran.


Jae Hee masih bingung dengan perkataan Ah Ran. Ah Ran lantas mengeluarkan sepatunya dan menunjukkannya pada Jae Hee. Jae Hee syok menyadari Ah Ran adalah eonni nya.

“Tidak mungkin! Tidak mungkin!” teriak Jae Hee histeris.


Jae Hee pun terjatuh dari ketinggian. Tepat saat itu, Hyun Woo masuk. Hyun Woo dan Ah Ran sama2 terkejut melihat Jae Hee jatuh.


BERSAMBUNG

0 Comments:

Post a Comment