Fantastic Ep 9 Part 1

Sebelumnya...


So Hye sudah tertidur pulas, sedangkan Hae Sung masih terjaga dan sedang menatap So Hye. Hae Sung kemudian menyentuh kepala So Hye, dan tak lama berselang ia memindahkan So Hye ke kamarnya.


Keesokan harinya, So Hye terkejut mendapati dirinya berada di kamar Hae Sung. So Hye lantas mengambil selembar foto Hae Sung di atas meja di sampingnya, kemudian membaca tulisan di belakang foto itu.

Lee So Hye, apa tidurmu nyenyak? Aku  seorang pria tanpa nikotin dalam diriku. Apa kau akan mengabulkan keinginanku? Aku akan di lokasi shooting sepanjang malam, jadi pastikan kau menghabiskan sarapan buatan artis papan atas.

So Hye tersenyum membaca pesan Hae Sung. So Hye kemudian mengambil testpack yang juga terletak di atas meja. Terlihat dua garis di testpack itu. So Hye hamil????


So Hye pergi ke ruang makan. Ia kembali tersenyum melihat sarapan pagi sudah tertapa rapi di meja. So Hye mau membuka kulkas, tapi ia malah menemukan tulisan Hae Sung di pintu kulkas. 




Dalam tulisannya, Hae Sung berkata tidak ada makanan atau minuman dingin untuk So Hye. Hae Sung juga menyuruh So Hye makan semua makanan tapi dalam jumlah yang sedikit dan sering. So Hye tersenyum lagi.

So Hye juga menemukan sebuah daftar di pintu kulkas. Sepertinya sih ini daftar makanan yang boleh di makan So Hye.


So Hye membuka kulkas, ia menemukan jus labu kabocha yang disiapkan Hae Sung untuknya. So Hye tersenyum, ia kemudian mengambil jus itu namun saat akan kembali ke meja makan, ia menemukan sebuah buku yang membahas tentang makanan yang bisa menyembuhkan kanker. Disamping buku tentang kanker itu, ada buku yang diberikan Joon Gi untuk Hae Sung. So Hye membuka buku itu, dan di sana lagi2 ia menemukan tulisan2 tentang obat kanker.


[Setelah pengobatan Taxotere, tangan dan kaki akan berubah warna menjadi gelap dan lemah]

[Pengobatan kanker payudara]

[Waktunya kemoterapi]

So Hye pun terdiam. Wajahnya seketika berubah sedih usai membaca tulisan2 itu.


Chang Suk nyamperin Hae Sung di ruang ganti. Ia memberitahu Hae Sung tentang So Hye yang menelponnya. Setelah Chang Suk pergi, Hae Sung langsung menjawab panggilan So Hye.

“Selamat pagi, Princess So Hye.” sapa Hae Sung manis.

“Jangan panggil aku begitu. Aku tidak pernah menulis drama romantic selama 10 tahun. Kau membuatku ngeri.” Jawab So Hye.

“Itulah yang kuinginkan. Jangan lakukan apapun. Aku akan melakukan semuanya untukmu. Kau sudah makan?” ucap Hae Sung.

“Aku sedang makan, ngomong2 apa keinginanmu?” tanya So Hye.

“Aku akan memberitahumu besok.” Jawab Hae Sung.


Pembicaraan keduanya pun terpaksa berhenti karena Hae Sung harus menemui Sutradara Yoon. Saat hendak keluar menemui Sutradara Yoon, Jin Sook datang wajah sumringah. Hae Sung penasaran apa yang membuat Jin Sook datang menemuinya. Jin Sook berkata kalau dia mengirimkan truk makanan ke lokasi shooting Hitman.

“Kami harus pergi sekarang.” ucap Chang Suk sambil menatap sebal ke arah si penyihir Jin Sook.

“Minum kopi saja dulu. Hanya minum kopi.” Jawab Jin Sook.


Hae Sung pun menyuruh Chang Suk pergi. Setelah Chang Suk pergi, Jin Sook meminta maaf atas apa yang terjadi hari itu. Jin Sook juga mengakui kalau dirinya sedikit berlebihan dan berkata kalau ia dan Hae Sung dibatasi oleh kontrak. Tak hanya itu, Jin Sook juga bilang kalau sudah menganggap Hae Sung sebagai anggota keluarganya.

“Lalu?” tanya Hae Sung tenang.

“Aku berharap kau bertemu dengan gadis yang manis. Dengan uang dan latar belakang yang aman. Berapa lama lagi kau akan bersikap seperti ini? Artis2 pendatang baru banyak bermunculan. Kau harus menikah dan kita bisa menjadi partner bisnis selamanya. Itulah yang kubayangkan.” Jawab Jin Sook.


“Kau benar tentang dirimu yang sedikit berlebihan.” Ucap Hae Sung.

“Aku akan mengalah. Orang tua bahkan tidak bisa mengalahkan anak2 mereka, jadi bagaimana aku bisa menang? Sekarang aku akan melindungi kalian berdua. Kita bisa bersama lagi.” Jawab Jin Sook.


“Terima kasih untuk tawaranmu tapi aku sudah punya pemikiran sendiri. Aku tidak akan menandatangani kontrak dengan Adonis. Aku benar2 berterima kasih karena sudah menganggapku sebagai keluarga selama 10 tahun. Tapi… aku ingin berdiri sendiri sekarang dan memulai sesuatu yang baru.” Ucap Hae Sung.


Jin Sook pun langsung kesal dengan penolakan Hae Sung. Hae Sung kemudian beranjak pergi, tapi saat langkahnya baru sampai di depan pintu, ia kembali menoleh pada Jin Sook.

“Terima kasih untuk kopinya. Ini pertama kalinya Choi Jin Sook-ssi mengirimkan truk makanan setelah 10 tahun.” Ucap Hae Sung.


Jin Sook kembali ke kantornya dengan wajah super kesal. Setibanya di kantor, ia menelpon seseorang dan menyuruh orang itu menerbitkan files Hae Sung. Jin Sook kemudian tersenyum licik.


Mi Sun ke rumah Hae Sung. Setibanya di sana, ia terkejut mendapati So Hye yang tengah sibuk di dapur. Dapur Hae Sung sangat berantakan. Begitu masuk, Mi Sun terkejut melihat banyak kepulan asap dari arah dapur. So Hye ngoceh sendiri… ia mengeluh berapa banyak lagi harus ia lakukan, pemadam kebakaran mungkin akan datang.

Mi Sun tertawa. So Hye terkejut dengan kehadiran Mi Sun. Mi Sun berkata, kenapa So Hye tidak membeli makanan saja diluar. So Hye ingin tahu kenapa Mi Sun datang. Mi Sun melihat yang dikerjakan So Hye dan berkata ia datang karena sudah menduga So Hye akan memasak seperti itu.


So Hye mengaku tidak mengerti caranya menyalakan oven milik Hae Sung, padahal ia ingin membuat kue. Mi Sun pun menggoda So Hye. Ia bertanya, apa So Hye begitu menyukai Hae Sung? Apa So Hye ingin membuatkan Hae Sung kue? So Hye bilang ia dan Hae Sung bertengkar hebat di hari ulang tahun Hae Sung. So Hye juga bilang kalau itu adalah ulang tahun terakhir Hae Sung yang ia rayakan.


Mi Sun pun marah dan meminta So Hye tidak mengatakan itu lagi. So Hye nyengir lebar.

“Aku senang melihatmu di sini. Dan rumah ini cukup bagus.” Ucap Mi Sun.


“Tapi aku tidak yakin apakah aku sudah melakukan hal yang benar? Aku hanya akan menunjukkan sisi burukku karena penyakitku.” Jawab So Hye.

“Kau juga perlu melewati lading berduri dengannya.” Ucap Mi Sun.

“Hal ini juga terasa aneh, kami hidup bersama tak lama setelah kami memutuskan berkencan.” Jawab So Hye.


“Berapa umur kita? Kalian berdua memiliki masa lalu sejak 12 tahun. Kau sudah menyimpan kerindungan begitu lama, jadi apalagi yang kau pertimbangkan?” ucap Mi Sun.

“Benarkah?” tanya So Hye.

“Tentu saja, jadi nikmatilah dan berbahagialah. Saat kau bangun, Ryoo Hae Sung ada di sebelahmu. Saat aku bangun, hanya acar ketimun yang ada di sebelahku.” Jawab Mi Sun.

So Hye langsung ketawa mendengar Mi Sun manggil Pil Ho dengan sebutan acar ketimun.

“Percayalah pada pacarmu. Seorang pria yang sangat sukses dan polos berharap padamu. Kau layak mendapatkannya.” Ucap Mi Sun.

“Benarkah? Aku pantas mendapatkannya, kan?” tanya So Hye dengan gaya centilnya, membuat Mi Sun ketawa.

“Apa yang benar2 aneh adalah aku melupakan penyakitku saat bersama Hae Sung. Aku tidak merasa seperti pasien. Aku merasa seperti seorang wanita.” Ucap So Hye.


“Itu sangat bagus. Kudengar cinta yang begitu besar akan membantu menguatkan sistem kekebalan tubuhmu. Aku pernah bilang kan anggota keluargaku mengidap kanker? Kau tahu apa yang membuatnya pulih begitu cepat? Pasangan yang penuh cinta. Cinta adalah obat terbaik untuk kanker.” Jawab Mi Sun.

“Benarkah? Kalau begitu aku harus mendapatkan cinta begitu banyak.” ucap So Hye, membuat Mi Sun ketawa.

“Ngomong2, aku tidak bisa menghubungi Seol. Aku ingin memberitahunya statusku sekarangg.” Ucap So Hye.

“Sepertinya Seol memiliki masalah serius. Beberapa hari yang lalu, dia membuat lelucon soal perselingkuhan. Sepertinya hubungannya dengan suami dan keluarga suaminya sedang goyah. Aku merasa tercekik saat memikirkan dia yang tinggal di rumah itu.” jawab Mi Sun.

“Jangan katakan apapun soal penyakitku pada Seol. Aku tidak ingin menambah bebannya saat dia memiliki waktu yang sulit.” Pinta So Hye.


“Aku akan mengunci mulutku. Dia akan mengunjungimu kalau dia menemukannya dan dia akan mendapat masalah dari suami dan keluarga suaminya.” Jawab Mi Sun.

“Kau mau teh?” tanya So Hye.

Namun saat So Hye hendak membuatkan teh untuk Mi Sun, tiba2 saja So Hye merasa pusing. Mi Sun pun langsung mengecek suhu tubuh So Hye. So Hye demam.


Di ruang make up, penata rias Hae Sung sibuk menggosipkan sesuatu bersama kedua rekannya. Begitu Hae Sung datang, kedua rekan penata rias Hae Sung langsung keluar. Dan penata rias Hae Sung langsung menyimpan ponselnya sambil memberikan tatapan aneh pada Hae Sung.

Penata rias Hae Sung mengambil cream, namun matanya tetap saja menatap aneh Hae Sung. Hae Sung memarahinya. Penata rias Hae Sung akhirnya memberitahukan Hae Sung sesuatu. Ia berkata, ada rumor. Sebuah klip tentang Hae Sung beredar dan beberapa orang sudah melihatnya. Penata rias Hae Sung pun menunjukkan klip itu pada Hae Sung.

Hae Sung pun langsung terdiam membaca komentar di ponsel penata riasnya. Sebuah komentar yang mengatakan tentang video seks yang dilakukan Hae Sung. Dan partner Hae Sung bukan berasal dari kalangan seleb. Hae Sung kemudian tertawa dan membantah kalau dirinya yang ada di video itu.


Tak lama kemudian, tim produksi datang dan menanyakan hal itu. Asisten Sutradara Yoon yakin kalau itu hanya rumor. Tapi kemudian, mereka mendapatkan kiriman foto dari video tersebut. Hae Sung langsung terdiam melihat foto itu. Di dalam foto, terlihat seorang pria tanpa busana, wajahnya ditutupi tapi ia mengenakan selendang yang sama dengan yang dipakai Hae Sung sekarang. Di belakang pria itu, seorang wanita tengah berbaring memunggungi pria itu.


“Omong kosong macam apa ini…” ucap Chang Suk sembari tertawa mencairkan suasana dan melepaskan selendang Hae Sung.

“Itu bukan kau, kan?” bisik Chang Suk.


“Aku tidak melakukannya.” Jawab Hae Sung.


Tapi tim produksi tidak percaya. Hae Sung berusaha meyakinkan tim produksi kalau yang ada di dalam video itu bukanlah dirinya. Tim produksi mengangguk2 percaya. Penata rias Hae Sung juga ikut memberikan komentar. Ia berkata, siapapun bisa saja meniru gaya rambut Hae Sung dan memiliki selendang mirip Hae Sung.

Asisten Sutradara Yoon berkata, ini masalah serius dan nama Hae Sung berada di urutan pertama mesin pencarian. Semua langsung diam. Hae Sung memikirkan sesuatu, sebelum akhirnya ia beranjak pergi.


Diluar, Hae Sung menghubungi So Hye. Tapi So Hye tidak bisa dihubungi. Hae Sung pun semakin cemas. Tak lama, Chang Suk keluar menyusul Hae Sung. Hae Sung menghubungi So Hye lagi. Hae Sung terkejut karena Mi Sun yang menjawab ponsel So Hye. Mi Sun memberitahu Hae Sung kalau So Hye dirawat di rumah sakit karena demam. Hae Sung langsung cemas. Mi Sun meyakinkan Hae Sung kalau demam So Hye tidak parah. Usai berbicara dengan Mi Sun, Chang Suk langsung menduga kalau So Hye sakit setelah melihat video itu.


So Hye terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Joon Gi berkata, kalau So Hye akan baik2 saja setelah demamnya turun.  Tak lama kemudian, Mi Sun datang menghampiri mereka. Joon Gi meminta Mi Sun tidak cemas karena Mi Sun sudah membawa So Hye pada dokter yang tepat. Joon Gi lalu menatap So Hye.

“Kau tahu kan kau harus berhati2. Jangan bekerja terlalu keras dan istirahatlah.” Ucap Joon Gi.


So Hye pun tersenyum mengiyakan. So Hye lalu meminta mereka tidak mengatakan hal ini pada Hae Sung. Joon Gi pun berkata, So Hye tidak perlu cemas soal itu. So Hye pun akhirnya mulai memejamkan matanya.


Di dapur, Seol tengah menunggu rebusan. Tawa dan senyum Sang Wook tiba2 terbayang di benaknya. Suara Jin Tae membuyarkan lamunan Seol soal Sang Wook. Jin Tae ingin tahu kenapa Seol masih belum tidur.

“Kau tidak lihat aku sedang apa? Aku sedang memanaskan ramuan obatmu dan membuat kaldu tulang.” Jawab Seol ketus.


“Cepat selesaikan itu dan masuklah ke kamar.” Ucap Jin Tae.

“Aku tidak mau tidur denganmu.” Jawab Seol.

“Siapa yang membuat keputusan itu? Siapa aku, bayangan? Cepat selesaikan itu!” ucap Jin Tae kesal, lalu pergi ke kamar.


Seol masuk ke kamar dengan mengendap2. Ia tak mau membangunkan Jin Tae yang sudah tertidur. Seol membuka lemari, ia mengambil selimut tebal dari sana dan meletakkannya di lantai. Seol kemudian diam2 mengambil bantal disamping Jin Tae. Tapi tiba2, Jin Tae bangun dan langsung menarik Seol ke kasur. Jin Tae berusaha menyentuh Seol.

“Lepaskan! Aku lelah! Aku tidak mau melakukannya!” teriak Seol.


“Memangnya apa yang kau lakukan di rumah? Apa yang membuatmu lelah? Jika kau terus menolakku, kita bercerai.” Jawab Jin Tae.

“Lepaskan! Kau menyakitiku!” teriak Seol.

“Ada apa denganmu? Berapa lama lagi kau mau menolakku? Kenapa? Apa kau memiliki pria lain?” tuduh Jin Tae.


Jin Tae terus memaksa Seol melayaninya. Jin Tae bahkan berhasil membuka piyama Seol. Seol terkejut. Jin Tae terus memaksa Seol. Seol yang kesal akhirnya membanting tubuh Jin Tae, hingga Jin Tae jatuh ke lantai.


Jin Tae terkejut saat mendapati hidungnya berdarah. Seol pun semakin kesal mendengar jeritan Jin Tae yang seperti anak kecil itu. Tak lama, ibu dan kakak Jin Tae datang. Jin Tae langsung mengadukan perbuatan Seol pada ibu dan kakaknya. Sang ibu marah, ia langsung melempari Seol dengan vas bunga. Tak cukup melempari Seol, ia menampar wajah Seol bolak balik. Jin Sook pun berusaha menghentikan sang ibu karena takut Seol terluka.


“Dia melukai anakku, jadi dia harus terluka! Bagaimana penyihir ini bisa masuk ke rumah kita!” teriak sang ibu sambil terus menghajar Seol.


Sang ibu kemudian mendorong Seol keluar dari kamar. Seol pun mengambil sweaternya dan beranjak pergi meninggalkan rumah itu dengan hati terluka.

Bersambung ke part 2…

Omoooo…. kasihan Seol. Jin Tae dan keluarganya memang gila….  penasaran apakah setelah ini Seol akan tetap bertahan dengan keluarga gila itu….

Owwww… Hae Sung terlibat skandal…. Skandal yang banyak menimpa seleb2 Korea saat ini nih… skandal paling mengerikan… jadi karena ini Hae Sung mutusin nandatangani kontrak ama Jin Sook dan mengkhianati So Hye?? Tapi aku yakin, pria di foto itu bukanlah Hae Sung…

Untuk Joon Ki… aku udah duga sih pasti ada sesuatu kenapa dia minjemin buku itu ke Hae Sung…. dan tuh kaaan beneer… Joon Gi udah nyelipin pesan2 tentang efek obat kanker… tapi kayaknya si Hae Sung belum ngebaca itu buku… dan So Hye mengira tulisan itu tulisan Hae Sung…

0 Comments:

Post a Comment