The Princess Man Ep 4

Tirai diangkat. Seung Yoo bingung, siapa anda?
“Orang yang kau lihat sekarang adalah Putri.” jawab Putri Kyung Hee.
Seung Yoo terkejut. Se Ryung yang ada di balik pintu syok. Seung Yoo lalu teringat seorang dayang yang menumpahkan teh.
Seung Yoo marah, beraninya seorang dayang...
“Ceritanya panjang. Tapi aku adalah Putri Kyung Hee.” Jawab Putri Kyung Hee.

Seung Yoo terkejut, jika ini adalah lelucon. Tolong hentikan. Putri yang kukenal bukanlah dirimu. Putri Kyung Hee pun mengajak Seung Yoo menemui Baginda Raja dan Putra Mahkota jika Seung Yoo tidak bisa mempercayai dirinya benar2 Sang Putri.
Seung Yoo syok, apa ini benar? Lalu siapa gadis yang kutemui?
“Karena aku ingin jalan2 keluar istana, aku menyuruh seorang dayang menggantikan tempatku.” Jawab Putri Kyung Hee.
“Seorang dayang?” tanya Seung Yoo tidak percaya.
“Aku tidak menyangka permainan yang kubuat akan menjadi kebohongan besar seperti ini.” Jawab Putri Kyung Hee.
“Permainan? Jadi anda mau bilang kalau anda sedang bermain dengan saya?” tanya Seung Yoo marah.
“Aku punya alasan melakukan ini, jadi tolong mengertilah. Aku tidak akan mengungkit apa yang terjadi antara kau dan gadis itu. Jadi kau harus melupakan gadis itu. Profesor Kim dan aku, harus menikah! Aku yakin kau tau alasan dibalik pernikahan ini. Jangan pernah berpikir untuk mencarinya. Aku sudah mengusirnya keluar dari istana.” Jawab Putri Kyung Hee.

Seung Yoo terpukul. Tanpa berkata apa2, ia keluar dari bilik Putri. Se Ryung jatuh terduduk.

Seung Yoo berhenti sejenak di halaman. Ia memandang ke bilik Putri dengan bingung.

Putri Kyung Hee membuka pintu. Se Ryung masih duduk. Se Ryung tanya apa ini alasan Putri memanggilnya?
Se Ryung berdiri dan menatap Putri sedih.
“Bahkan jika anda tidak melakukan ini, saya tidak punya niat lain. Yang saya inginkan adalah kesempatan untuk meminta maaf.” Jawab Se Ryung.
“Bukan untuk minta maaf, tapi kau mau menggunakan kesempatan itu untuk berdekatan dengannya kan?” tuduh Putri Kyung Hee.
“Yang Mulia.” Ucap Se Ryung.

“Aku membutuhkannya bukan karena cinta, tapi untuk melindungi diriku dan Putra Mahkota dari kelicikan ayahmu yang ingin merampas tahta.” Jawab Putri.
“Apa maksud anda merampas tahta? Apa maksud anda ayah saya bisa mencelakai anda dan Putra Mahkota yang adalah keponakannya sendiri?” tanya Se Ryung.
“Kecuali kau dan aku, seluruh dunia sudah tahu.” Jawab Putri dengan mata berkaca2.
“Ayahku bukan orang seperti itu.” Ucap Se Ryung.
“Jika kau tidak percaya padaku, kenapa tidak kau tanya sendiri padanya?” jawab Putri.
“Kenapa anda bisa begitu dingin?” tanya Se Ryung.
“Lebih baik daripada berpura2 hangat seperti ayahmu.” Jawab Putri.

Seung Yoo melamun di kantornya. Profesor Kepala tanya kenapa Putri memanggil Seung Yoo? Guru lain berkata sejak pelajaran dihentikan, Putri pasti sangat merindukan Seung Yoo. Guru Yeom lain lagi. Ia mengira Seung Yoo terpesona pada kecantikan Putri. Seung Yoo lalu teringat pertemuan pertamanya dengan Se Ryung. Tiba2, ia beranjak pergi, membuat guru2 yang lain bingung.

Seung Yoo pergi ke bilik Putri. Ia mengangkat tirai, namun tidak ada siapa pun di sana.

Se Ryung dalam perjalanan pulang. Tiba2, ia minta Yeo Ri menghentikan tandunya. Tandu pun berhenti. Se Ryung keluar dan menyuruh Yeo Ri pulang duluan karena ia ingin pergi ke suatu tempat. Yeo Ri protes, namun Se Ryung tidak mempedulikan protes Yeo Ri. Ia pun beranjak pergi.

Myun dan asistennya sedang patroli. Warga mengucapkan terima kasih karena Myun sudah mengamankan preman2 yang meresahkan warga. Myun minta asistennya jangan lengah. Ia yakin preman2 itu akan kembali meresahkan warga.
“Aku akan terus patroli.” Jawab asisten Myun.
“Lalu bagaimana dengan Lembah Inhwang?” tanya Myun.
“Sejak Profesor Kim diserang, tidak ada satu pun bandit yang muncul lagi.” Jawab asisten Myun.
“Baiklah, ayo kita periksa.” Ajak Myun.


Myun dan asistennya memacu kuda mereka menuju lokasi tempat Seung Yoo diserang. Myun lalu turun dari kuda dan melihat seorang gadis tengah berdiri sendirian. Myun mendekati gadis itu. Gadis itu menoleh. Ternyata gadis itu Se Ryung. Se Ryung menangis dan tidak berkata apapun.

“Apa kau baik2 saja?”tanya Myun.
“Ya.” Jawab Se Ryung.
“Kenapa kau datang lagi ke tempat berbahaya seperti ini?” tanya Myun.
“Aku mencoba minta maaf pada guruku secara pribadi, tapi aku tidak bisa melakukannya. Karena sedih, aku berjalan dan tahu2 diriku sudah berada di sini.” Jawab Se Ryung.
“Kau tidak bisa mengatakannya? Aku tahu pasti kau punya alasan. Jika Seung Yoo nanti tahu, aku yakin dia akan mengerti.” Ucap Myun.
“Aku punya permintaan.” Ucap Se Ryung.
“Katakanlah.” Jawab Myun.
“Aku akan meminta maaf secara pribadi padanya suatu hari nanti. Sampai hari itu tiba, tolong jaga rahasia ini.” Ucap Se Ryung.
“Aku janji. Aku antar kau pulang.” Jawab Myun.
“Tidak perlu, aku baik2 saja.” Ucap Se Ryung.
“Ini daerah berbahaya.” Jawab Myun.

Sesampainya di rumah, Se Ryung mengucapkan terima kasih pada Myun atas perhatian yang diberikan padanya. Myun menyuruh Se Ryung masuk. Se Ryung pun masuk ke rumahnya. Mata Myun mengikuti langkah Se Ryung. Ia lantas teringat perkataan Pangeran Sooyang yang ingin menjadikannya menantu.
(Wah, Myun mulai menyukai Se Ryung!)

Seung Yoo stress. Ia minum2 di gibang. Seorang gisaeng mendekatinya.
“Kenapa anda baru datang sekarang? Meskipun anda datang sekali2, carilah aku, Myung Wol.” Ucap gisaeng itu.
“Pergilah.” Jawab Seung Yoo.
“Tuanku, jangan buat aku patah hati.” Ucap gisaeng itu sambil merangkul Seung Yoo.
“Aku menyuruhmu untuk pergi!” jawab Seung Yoo.
“Kenapa kau lakukan ini padaku! Karena aku gisaeng jadi kau mengabaikanku!” ucap Myung Wol kesal, lalu pergi.

Seung Yoo minum lagi. Ia lantas teringat ucapan Putri.
“Karena aku ingin jalan2 keluar istana, aku menyuruh seorang dayang menggantikan tempatku.”

Myung Wol mengadu pada rekan2nya sesama gisaeng. Rekannya berkata, bukankah gisaeng juga punya perasaan? Myung Wol mengangguk setuju. Rekannya yang lain berkata, tapi kenapa dia minum2 di siang hari begini? Dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya.
Myung Wol kesal, ini pasti karena gadis itu! Gadis yang dipanggilnya Yang Mulia itu!

Anak buah Myung Hoe rupanya menguping pembicaraan para gisaeng!

“Kau mau bilang gadis yang bersama Kim Seung Yoo itu adalah Putri!” tanya Menteri Onnyeong kaget.
“Mereka berdua pergi ke gibang?” tanya Kwon Ram tidak percaya.
“Para gisaeng mengatakannya dengan detail.” Jawab Myung Hoe.
“Apa bisa Yang Mulia Putri keluar masuk istana sesuka hatinya?” tanya Kwon Ram ragu.
“Bagaimana mungkin kita bisa percaya pada omongan gisaeng?” tanya Pangeran Sooyang.
“Jika ini benar, Kim Seung Yoo tidak akan bisa hidup lagi.” Jawab Myung Hoe.
“Aku akan mencoba menyuap seseorang dari kediaman Putri.” Ucap Kwon Ram.
“Berhati2lah.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Hari pemilihan Pangeran Pendamping akan segera tiba. Bergegaslah.” Ucap Menteri Onnyeong.
“Ya.” Jawab Kwon Ram.

Pangeran Sooyang pulang dan heran melihat Se Ryung ada di luar. Ia menyuruh Se Ryung masuk ke dalam. Se Ryung memanggil sang ayah. Ia hendak mengatakan sesuatu, namun ragu2.  Akhirnya, mereka bicara di dalam.

“Apa ayah menginginkan tahta?” tanya Se Ryung akhirnya.
“Tahta? Itu kata2 yang paling kutakuti.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Apa ayah membahayakan nyawa Putri dan Putra Mahkota?” tanya Se Ryung.
“Darimana kau dengar gosip itu?” tanya Pangeran Sooyang.
“Aku tidak bisa bilang.” Jawab Se Ryung.
“Apa kau menganggap ayahmu seperti itu? Aku tidak peduli bagaimana dunia memandangku karena penuh dengan orang2 yang ingin menjebak anggota keluarga kerajaan. Tapi jika kau menganggapku seperti itu, aku akan merasa sangat sedih. Omong kosong yang dikatakan dengan tujuan tak jelas, akan menyebabkan seluruh keluarga kehilangan nyawa.” Jawab Pangeran Sooyang.
“Maafkan aku.” Ucap Se Ryung.
“Tidak apa2.” Jawab Pangeran Sooyang.

Seung Yoo pulang dalam keadaan mabuk. Kim Jong Seo marah melihatnya, karena hari pemilihan Pangeran Pendamping akan tiba. Seung Yoo minta maaf pada ayahnya. Sang ayah tanya apa terjadi sesuatu? Seung Yoo menjawab tidak tahu. Kim Jong Seo marah, APA! Lady Ryu kaget mendengarnya. Seung Gyu memapah Seung Yoo ke dalam.

Seung Kyu meminumkan semangkuk sup pada Seung Yoo. Ia kesal, kau minum berapa banyak! Seung Yoo tidak menjawab dan jatuh tertidur. 


Lady Ryu masuk membawakan baju untuk Seung Yoo.


“Adik ipar, ini baju resmi yang akan kau kenakan besok pagi.” Ucap Lady Ryu.

Seung Yoo tidak menjawab. Seung Gyu menghela napas, ini orang yang akan menjadi Pangeran Pendamping negeri ini..
Seung Gyu pun keluar kamar dengan kesal, diikuti dengan sang istri. Setelah kakak2nya keluar, Seung Yoo membuka matanya dan menghela napas.




Seung Yoo mengenakan baju resmi dibantu pelayannya. Lalu, ia menghadap ayahnya.
Sang ayah memberi nasihat, kau harus menjaga sikap dan kata2mu. Kau sudah dipilih menjadi Pangeran Pendamping, jadi kau tidak boleh menunjukkan perilaku yang tidak pantas.

Seung Yoo mengiyakan. Ia tampak tertekan.
  

Kim Jong Seo berkata lagi, sebenarnya kita akan menyambut menantu perempuan. Tapi ini juga sangat membahagiakan karena kita akan menjadi bagian dalam keluarga kerajaan. Kita harus membuat persiapan untuk menyambut keluarga kerajaan.
Seung Kyu dan istrinya membungkuk, ya ayah.

Ah Gong tanya, paman. Apa paman akan tinggal di istana?
Lady Ryu tersenyum lalu menjawab, tidak. Tuan Putri lah yang akan keluar dari istana.
“Aku ingin bertemu dengan Tuan Putri.” Jawab Ah Gong.
Seung Gyu, Lady Ryu dan Kim Jong Seo pun tertawa mendengarnya. Namun tidak ada kebahagiaan di wajah Seung Yoo. Ia menghela napas.

Se Ryung dan Yeo Ri hendak pergi, namun mereka menghentikan langkah saat bertemu dengan ibunda Se Ryung.
“Kau akan pergi ke sekolah?” tanya ibunda Se Ryung.
“Iya, ibu.” Jawab Se Ryung.
“Kudengar kau sudah menjauhi istal kuda? Ini melegakan.” Ucap ibunda Se Ryung.
“Maaf, Bu.” Jawab Se Ryung.
“Sekarang sudah waktunya kau menikah.” Ucap ibunda Se Ryung.

Se Ryung kaget mendengarnya.
“Ayahmu sudah menemukan calon yang cocok untukmu. Jaga sikapmu mulai sekarang.” Lanjut  ibunda Se Ryung.
Se Ryung diam saja. Ia tampak sedih.
“Kenapa kau diam saja?” tanya ibunda Se Ryung.
“Ya.” Jawab Se Ryung.

Seung Yoo diantar pelayannya, namun tiba2 Seung Yoo minta berhenti. Seung Yoo menyuruh pelayannya kembali duluan. Ia kemudian memacu kudanya. Sang pelayan berteriak, Tuan Muda!

Seung Yoo menemui Eun Geum (pelayan Putri Kyung Hee, akhirnya aku tahu namanya). Ia bertanya dimana Se Ryung. Eun Geum mengaku tidak tahu.
“Apa maksudmu tidak tahu? Bukankah kau adalah pelayan Putri?” jawab Seung Yoo tak percaya.
“Aku tidak tahu kemana gadis itu dipindahkan?” ucap Eun Geum.
“Apa yang ditutup2i dariku?” tanya Seung Yoo.
“Apa maksud anda ditutup2i? Aku benar2 tidak tahu.” Jawab Eun Geum.
“Berikan aku namanya?” ucap Seung Yoo.
“Anda akan mengikuti pemilihan Pangeran Pendamping. Kenapa anda masih mencari wanita lain? Anda tidak tahu, sikap anda akan melukai Tuan Putri.” Jawab Eun Geum.
“Apa kau sedang mencoba mengajariku!” ucap Seung Yoo marah.
“Bukan seperti itu.” Jawab Eun Geum.
“Aku akan pergi mencarinya.” Ucap Seung Yoo.

Seung Yoo pun beranjak pergi. Eun Geum berseru, jika kenyataan seorang dayang berpura2 sebagai putri diketahui, maka dia akan kehilangan nyawanya, jadi tolong jangan memperburuk situasi. Seung Yoo kaget mendengarnya. Eun Geum kemudian membungkuk dan beranjak pergi.

“Kenapa dia mencarimu?” tanya Putri Kyung Hee pada Eun Geum.
“Dia mencariku karena ingin tahu keberadaan Nona Se Ryung. “ jawab Eun Geum.
Putri Kyung Hee terluka mendengarnya.
“Apa yang mau anda lakukan Yang Mulia?” tanya Eun Geum.
“Dimana Se Ryung?” tanya Putri.
“Dia pasti ada di Jong Hak.” Jawab Eun Geum.
“Pergilah dan jangan biarkan dia muncul di istana untuk sementara ini.” Ucap Putri.

Seung Yoo masih ada di istana. Tiba2, ia melihat Eun Geum pergi dengan tergesa2. Ia pun memutuskan mengikuti Eun Geum.
Eun Geum terus jalan ke Jong Hak. Seung Yoo bingung, ini Jong Hak?!

Seung Yoo pun melihat Eun Geum berbisik pada seorang gadis yang mirip Se Ryung. Lalu tiba2, guru Yeom lewat dan menegur Seung Yoo. Ia tanya apa yang dilakukan Seung Yoo di sana. Eun Geum kaget melihat Seung Yoo. Gadis itu juga menoleh. Gadis itu adalah Se Jeong. Seung Yoo tampak kecewa. Eun Geum pun menarik Se Jeong pergi.
“Kau seharusnya tidak ke sini, tapi ke pemilihan Pangeran Pendamping.” Ucap Guru Yeom.

Se Ryung ada di dalam tandu. Ia membuka jendela. Kata2 sang ibu kalau sang ayah sudah menemukan calon untuknya, terngiang2 di telinganya. Ia pun kembali menutup jendela.

Seung Yoo ada di gerbang istana. Ia meminta penjaga mengingat2 tandu yang lewat pada hari bulan purnama sekitar pukul 3.30 sampai 5.30 sore.
Penjaga berkata, kau tahu berapa banyak tandu yang lewat setiap harinya? Bagaimana aku bisa mengingatnya.
“Dia mengucapkan nama keluarganya saat masuk.” Ucap Seung Yoo.
“Kau tahu berapa banyak anggota keluarga kerajaan yang masuk keluar Jong Hak?” tanya penjaga.
“Tuan, anda yang mengizinkannya masuk. Dia gadis dengan wajah terang seperti bulan, hidung lurus dan bibinya bagus.” Jawab Seung Yoo.
“Jika aku mengintip wanita bangsawan, aku bisa dipenggal! Ngomong2 kenapa kau mencarinya?” tanya penjaga.

Tandu Se Ryung mendekat. Penjaga bertanya, dari kediaman mana? Yeo Ri menjawab, ini adalah Putri Pangeran Sooyang. Seung Yoo melihat ke arah tandu Se Ryung, namun ia tak tahu kalau yang di dalam tandu itu adalah Se Ryung. Tandu Se Ryung pun berjalan masuk. Tiba2, Se Ryung kaget saat penjaga meneriakkan nama Seung Yoo.

“Hey, Professor Kim. Apa anda tidak mau pergi? Selamat untuk pemilihan anda.” Ucap penjaga.

Se Ryung ragu2 membuka jendela, namun akhirnya ia membuka jendelanya. Ia melihat Seung Yoo yang tampak sedih dan bingung, lalu teringat saat bersama Seung Yoo. Mulai dari dirinya yang penasaran seperti apa calon suaminya, lalu dirinya diselamatkan oleh Seung Yoo, saat mereka ada di pasar rakyat, saat mereka di gibang dan berkuda bersama. Semua hal2 manis yang dilaluinya bersama Seung Yoo, berputar di benaknya.

Se Ryung menahan kesedihannya. Ia menutup jendela, tepat saat Seung Yoo menoleh padanya. Ia lalu mencengkram roknya, kemudian kembali membuka jendela, namun Seung Yoo sudah pergi.

Se Ryung masuk kelas. Se Jeong langsung mencecarnya, apa kau bertengkar dengan Tuan Putri? Pelayan pribadinya tadi datang dan melarangmu datang ke istana. Se Ryung diam saja. Se Jeong kesal, dia pikir dia siapa menyuruhmu untuk datang dan pergi dari istana. Se Ryung diam saja. Ia tampak sedih.

Kim Jong Seo menyembah Raja.Raja berkata, ketika Calon Pangeran Pendamping diumumkan, maka anda dan saya akan menjadi besan.
“Saya merasa terhormat. Tapi bukankah mencurigakan kalau Pangeran Sooyang tenang2 saja.” Jawab Kim Jong Seo.
“Aku sudah mengirim Shin Sook Joo untuk mengawasi mereka, jadi mereka tidak akan bisa melakukan sesuatu.” Ucap Raja.
“Yang Mulia, menurut hamba, pernikahan kerajaan harus segera dilaksanakan setelah proses seleksi Pangeran Pendamping selesai.” Jawab Jong Seo.
“Sejak kesehatanku memburuk, kupikir kita harus segera melaksanakannya.” Ucap Raja.
Lalu, pelayan mengumumkan kedatangan Pangeran Onnyeong. Raja heran pamannya datang menghadap. Pangeran Onnyeong pun menemui Raja. Ia berkata kalau Pangeran Sooyang, Pangeran Anpyung dan seluruh anggota keluarga kerajaan ingin menemui Raja. Kim Jong Seo kaget mendengarnya. Raja tanya ada masalah apa. Pangeran Onnyeong bilang ada sesuatu yang harus didengar Raja sebelum proses pemilihan dilaksanakan.

Seung Yoo duduk sendiri dan merenung. Ia teringat kata2 Sang Putri.
“Profesor Kim dan aku harus menikah. Aku yakin kau mengetahui alas an dibalik pernikahan ini. Aku akan melupakan apa yang terjadi padamu dan gadis itu. Jadi tolong jangan memikirkannya lagi.”
Seung Yoo menggumam, hanya karena seorang gadis. Ia lalu beranjak pergi.

Jong ada di istana. Ia takjub melihat tembok istana yang tinggi2 dan sangat luas. Saat melihat Seung Yoo, ia pun berlari2 menemui Seung Yoo.
“Kenapa baru datang sekarang?” tanya Jong.
“Kau tampak keren dengan busana itu.” Jawab Seung Yoo.
“Aku berhasil sampai ke final. Kupikir ada nama Jung Jong selain aku. Aku akan memperlihatkan sesuatu yang dahsyat saat berhasil menjadi Pangeran Pendamping.” Ucap Jong pede.

Mereka pun berjalan bersama. Tiba2, penjaga datang dan bertanya siapa diantara mereka yang bernama Kim Seung Yoo.

Raja pun menemui keluarga kerajaan dan tanya ada masalah apa. Pangeran Onnyeong berkata kalau hasil perhitungan kecocokan tanggal lahir Seung Yoo dan Putri Kyung Hee sudah keluar. Raja tanya apa ada masalah? Pangeran Onnyeong berkata, meskipun Pangeran Pendamping sudah ditetapkan dan proses pemilihan ini hanyalah formalitas, kita tidak bisa memilih seseorang yang akan membawa kehancurkan dalam keluarga kerajaan.
Pangeran Anpyung marah, apa maksudmu adalah Kim Seung Yoo! Jaga ucapanmu!

Diluar, Petugas Park gemetaran membawa baki berisi hasil perhitungan.

Mereka lalu membukakan pintu untuk Petugas Park. Petugas Park masuk dan menyerahkan baki itu ke Kasim, yang selanjutnya diserahkan ke Raja. Raja terkejut membaca hasilnya. Petugas Park menjelaskan, saya minta maaf harus melaporkan ini, tapi tanggal lahir Kim Seung Yoo dan Tuan Putri seperti api yang akan membakar pohon.

Raja tidak percaya. Petugas Park kembali menjelaskan kalau api akan membakar pohon besar dan pohon kecil yang ada di sekitarnya. Raja tanya, maksudmu Yang Mulia Putri adalah pohon besar dan Kim Seung Yoo adalah api? Petugas Park membenarkan. Raja tanya lagi, lalu pohon kecil? Petugas Park berkata kalau pohon kecil adalah Putra Mahkota.

Pihak Kim Jong Seo marah. Pangeran Onnyeong meminta pernikahan antara Seung Yoo dan Putri dibatalkan. Raja menyuruh Shin Sook Joo menjelaskan. Shin Sook Joo membenarkan perkataan Petugas Park! Ia bahkan berkata sudah menyuruh petugas lain untuk memeriksa kecocokan tanggal lahir Putri dan Seung Yoo, dan hasilnya sama seperti milik Petugas Park.
Raja terpukul. Pihak Pangeran Sooyang mendesak Raja mencari calon lain.

Pangeran Sooyang tanya, Yang Mulia, apa yang akan anda lakukan terhadap Kim Seung Yoo?
Raja berkata, apakah memilih atau membuang Kim Seung Yoo, akan ditentukan dalam proses pemilihan. Suruh para kandidat menghadapku.


Saat kasim hendak melaksanakan perintah Raja, pelayan membisikkan sesuatu pada kasim, yang membuat kasim terkejut. Kasim lalu memberitahu Raja kalau Kim Seung Yoo dibawa ke kantor Inspektur Jenderal. Raja dan Kim Jong Seo kaget. Sementara pihak Pangeran Sooyang tampak tenang.


Saat digiring ke kantor Inspektur Jenderal, Seung Yoo bertemu dengan Myung Wool. Myung Wol tersenyum sinis pada Seung Yoo. Seung Yoo meronta2 meminta dilepaskan. Ia pun akhirnya dibawa ke hadapan petugas.

“Kenapa anda menyeretku ke sini?” tanya Kim Seung Yoo.
“Apa benar kau yang bernama Profesor Kim?” tanya Petugas.
“Ya.” Jawab Seung Yoo.
“Apa benar kau membawa Tuan Putri ke gibang dan merayu Tuan Putri? Ada bukti dan saksi mata ” tanya Petugas.

Seung Yoo kaget mendengarnya. 


Raja Munjong kaget mendengar tuduhan yang dialamatkan pada Kim Seung Yoo. Menteri Onnyeong pun berteriak, meminta izin Raja untuk membawa Seung Yoo ke pengadilan. Raja pun berteriak agar Seung Yoo dibawa ke hadapannya karena ia yang akan memeriksanya sendiri.


Para gadis bangsawan selesai belajar. Mereka tampak terburu2. Se Jeon heran dan tanya mereka mau pergi kemana. Seorang gadis bangsawan berkata kalau ada seseorang yang diseret untuk diinterogasi. Se Jeong tanya siapa? Gadis bangsawan itu bilang kalau mereka akan pergi untuk mencari tahu. Se Jeong tampak tertarik, sementara Se Ryung diam saja.


Kim Jong Seo menunggu di lapangan. Pangeran Sooyang beserta rombongannya datang dan menghampiri Kim Jong Seo. Pangeran Sooyang berkata, bukankah sudah saya peringatkan. Jika anda menolakku, maka anak anda akan kehilangan nyawanya. Kim Jong Seo marah, setelah terbukti anakku tidak bersalah, akan kubuat kau membayar semua ini!


Para gadis bangsawan datang untuk melihat. Se Jeong menarik Se Ryung untuk melihatnya. Ada dua dayang istana di dekat mereka. Seorang diantaranya berkata, dia memancing Tuan Putri keluar dan melakukan sesuatu padanya. Para gadis bangsawan terkejut mendengarnya. Seorang dari mereka berseru, bukankah itu Profesor Kim!










Se Ryung kaget. Ia melihat Seung Yoo diseret oleh petugas. Seung Yoo jalan melewati mereka dan menoleh. Ia melihat Se Ryung. Keduanya pun saling berpandangan dengan syok. Se Ryung menundukkan kepalanya dan lari. Dan Seung Yoo terus diseret petugas. Seung Yoo berhenti sebentar. Ia ingin melihat Se Ryung, namun Se Ryung sudah tak ada di sana.



Seung Yoo dibawa menghadap Raja. Di sana sudah menunggu ayahnya dan pihak Pangeran Sooyang, serta menteri dan pejabat lainnya. Seung Yoo melihat ayahnya sekilas, lalu menunduk. Ia pun didudukkan di hadapan Raja. Seung Yoo memberi hormat pada Raja. Dan Se Ryung lari dengan cepat ke suatu tempat.




Raja tanya, ceritakan padaku. Apa benar kau memancing Tuan Putri keluar istana dan melakukan sesuatu yang tidak pantas?
Seung Yoo membantahnya.
Pangeran Anpyung berkata, kau masih berani membantahnya?
Seung Yoo : Itu bukan Putri.
Pangeran Onnyeong : Kalau itu bukan Putri, apa berarti wanita lain? Cepat katakan siapa dia? 




Seung Yoo bingung. Ia ingat kata2 Eun Geum kalau nyawa Se Ryung dalam bahaya jika orang2 tahu hal yang sebenarnya. Kemudian, ia teringat Se Ryung yang berdiri diantara para bangsawan tadi. Semua orang mendesak Seung Yoo untuk mengaku. Seung Yoo pun berkata kalau dia tidak melakukan hal yang memalukan.



Putri Kyung Hee sudah berkaca. Terdengar suara Se Ryung diluar. Se Ryung memaksa masuk ke kediaman Putri, namun Eun Geum melarangnya. Se Ryung menerobos masuk ke kediaman Putri. Putri menatap tajam Se Ryung dan berkata, bukankah sudah kubilang jangan datang ke istana! Se Ryung menjawab, Yang Mulia.. Orang itu... Guru..



Pangeran Onnyeong : Jadi kau memancing Tuan Putri keluar, tapi tidak ada yang terjadi diantara kalian? Dasar bajingan! Kau telah menghina Tuan Putri!


Seung Yoo pun berkata pada Raja, Yang Mulia. Bagaimana mungkin saya berani berbohong. Tolong percaya pada saya dan Tuan Putri. Tidak pernah terjadi sesuatu diantara saya dan Tuan Putri.
Raja tanya, apa itu benar?
Seung Yoo berkata, saya berani bersumpah dengan nyawa saya.


Se Ryung : Guru dituduh secara tidak adil. Dia mendapat penghinaan karena saya. Seseorang harus mengungkapkan fakta kalau dia tidak bersalah. Yang Mulia, tolong biarkan saya pergi ke tempat dimana dia diinterogasi.


Putri menatap tajam Se Ryung, sekalipun kau ke sana, apa yang bisa kau lakukan? Apa kau mau mengakui kebenaran bahwa kau yang menyamar menjadi Tuan Putri?
Se Ryung : Jika itu bisa menyelamatkannya, akan saya lakukan.
Putri : Jika dia selamat atau tidak, aku yang akan melakukannya!


Putri Kyung Hee jalan pergi. Eun Geum lari2 mengejarnya, Yang Mulia! Anda mau kemana? Apa yang mau anda lakukan?

Raja : Jadi kau benar2 tidak bersalah?


Kwon Ram memberi isyarat pada anak buahnya, si petugas yang tadi menginterogasi Seung Yoo! Petugas itu pun memberikan surat pada Raja. Ia berkata kalau surat itu ditulis Seung Yoo untuk Tuan Putri. Seung Yoo kaget dan menghela napas. Kasim memberikan surat itu pada Raja. Raja pun mulai membacanya.

Yang Mulia Putri, saya juga bahagia kemarin. Apa yang terjadi di hutan, akan menjadi kenangan indah bagi kita berdua. Saya mohon terima ini sebagai tanda janji kita.


Raja marah, siapa yang menulis surat ini! Apa itu kau!

Seung Yoo diam saja. Raja tanya lagi, kenapa kau tidak menjawab! Apa kau yang menulisnya!



Seung Yoo : Iya, tapi Yang Mulia...
Raja : Tutup mulutmu! 
Pangeran Onnyeong : Yang Mulia! Sebagai Guru Jong Hak, dia bertemu Tuan Putri di luar istana diam2 dan melakukan hal yang tidak pantas. Mohon hukum mati Kim Seung Yoo!

Baik Kim Jong Seo maupun Seung Yoo bingung harus berbuat apa.

Raja : Aku... akan...



"Dia tidak bersalah!" terdengar suara seorang wanita. Semua terkejut dan menoleh. Tampak Putri Kyung Hee berjalan masuk dan memberi hormat pada Raja.



Sementara itu Se Ryung menunggu dengan gelisah.



"Kenapa kau di sini?" tanya Raja.
"Ada yang ingin saya katakan tentang Profesor Kim." jawab Putri.
"Ini bukan tempat yang bisa kau datangi!" bentak Raja.
"Saya bertemu Profesor Kim diluar istana secara kebetulan. Dengan kata lain, saya meninggalkan istana atas kehendak saya sendiri. Aku tidak tergoda pada Profesor Kim." jawab Putri.
"Kau menentang ayahmu demi bersama orang ini?" tanya Raja tidak percaya.
"Saya terkurung sepanjang hari di istana. Saya penasaran dengan dunia luar dan ingin melihatnya. Profesor Kim yang saya temui diluar secara kebetulan tidak melakukan apapun pada saya, namun ia justru menyelamatkan saya dari situasi berbahaya. Ayah, saya tidak melakukan apapun yang bisa memalukan ayah dan keluarga kerajaan. Tapi jika saya harus dihukum karena sikap kekanak2an saya yang ingin melihat dunia luar, saya akan menerimanya. Tapi saya..."



Kata2 Putri Kyung Hee terputus. Ia menatap tajam Pangeran Sooyang dan berkata, tidak bisa menerima tuduhan palsu! Seung Yoo bingung harus melakukan apa. Pangeran Sooyang tersenyum licik pada Putri. Pangeran Onnyeong semakin memperkeruh keadaan dengan berkata bagaimana mereka tahu Putri mengatakan yang sebenarnya.

"Jadi kau mencurigaiku? Kalau begitu kenapa kau tidak menangkapku dan menginterogasiku?" tanya Putri.
"Putri, pergilah dulu." suruh Raja.
"Ayah." ucap Putri.
"Mau sampai kapan kau mempermalukan ayahmu? Ini bukan tempat yang bisa kau masuki sesuka hatimu!" jawab Raja.
Putri pun akhirnya beranjak pergi. Seung Yoo menatap Putri dengan perasaan bersalah.


Raja : Kim Seung Yoo akan dieliminasi dari daftar calon Pangeran Pendamping. Masalah ini tidak boleh diungkit2 lagi.
Kim Jong Seo dan Seung Yoo lemas mendengarnya.

Lalu petugas datang membawa petisi yang meminta Seung Yoo dihukum mati. Kim Jong Seo menatap geram Pangeran Sooyang. Pangeran Sooyang tersenyum licik pada Kim Jong Seo. Shin Soo Joo berkata kalau mempermalukan keluarga kerajaan adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, untuk itu Kim Seung Yoo harus dihukum mati. Kwon Ram tersenyum puas dengan perkataan Sook Joo. Sementara Raja, Kim Jong Seo dan Seung Yoo kaget.

Raja : Besok pagi... Aku akan memikirkan masalah ini lagi.



Seung Yoo dibawa keluar. Diluar, ia bertemu Putri. Putri tampak kesal. Seung Yoo membungkuk, memberi hormat pada Putri. Putri pun kembali ke kediamannya.



Eun Geum menutup pintu kediaman Putri. Namun tiba2 Se Ryung datang menarik Eun Geum. Ia minta Eun Geum jangan bersuara dan menarik Eun Geum keluar.



Se Ryung : Bagaimana hasilnya? Apa yang terjadi?
Eun Geum : Saya pikir sulit baginya meloloskan diri.
Se Ryung : Jadi dia tidak mengatakan yang sebenarnya kalau yang dia temui bukanlah Tuan Putri?
Eun Geum : Sampai akhir dia tidak akan mengakuinya. Profesor Kim datang mencari anda pagi tadi. Saya mengatakannya padanya kalau anda bisa kehilangan nyawa anda jika orang2 tahu kebenarannya. Mungkin dia tidak mengatakannya karena ini.



Eun Geum beranjak pergi, namun Se Ryung menarik tangan Eun Geum. Se Ryung meminta Eun Geum membantunya.


Seung Yoo dijebloskan ke penjara! Ia pasrah dengan nasibnya.



Kasim memberitahu Raja kalau ada banyak petisi yang harus dibaca Raja. Raja marah dan menolak membacanya. Lalu, kasim memberitahu kalau Kim Jong Seo ingin bertemu. Raja menolak bertemu dengan Kim Jong Seo. 




Kim Jong Seo pun pergi dengan wajah muram.



Pangeran Sooyang dan antek2nya bersuka cita atas kemenangan mereka. Kwon Ram berkata, aku tidak pernah menyangka Shin Sook Joo akan berkata seperti itu. Sekarang Kim Seung Yoo tidak punya pilihan lain selain menerima hukumannya. Satu2nya kesalahannya adalah dilahirkan dalam keluarga yang salah dan bertemu orang tua yang salah.

Pangeran Sooyang : Jika dia mau menjadi sekutuku, aku akan membuatnya menjadi bermanfaat.
Kwon Ram : Tapi sebagai gantinya anda mendapatkan anak Shin Sook Joo. Bukankah dia lebih baik daripada Kim Seung Yoo?
Shin Sook Joo : Anda terlalu memuji.


Se Ryung ada di luar penjara. Eun Geum keluar dari penjara dan menemui Se Ryung. Eun Geum bilang kalau ia mengenal sipir penjara dan Se Ryung bisa masuk ke dalam sebentar. Se Ryung menggenggam tangan Eun Geum dan mengucapkan terima kasih. Ia pun beranjak pergi. Eun Geum menatap kepergian Se Ryung dengan wajah prihatin.



Se Ryung jalan masuk. Penjaga memberitahu dimana sel Seung Yoo. Se Ryung akhirnya tiba di sel Seung Yoo. Ia menatap Seung Yoo yang duduk di lantai penjara. Seung Yoo terkejut melihat Se Ryung. Ia pun segera berdiri dan menghampiri Se Ryung.


  
"Apa kau terluka?" tanya Se Ryung.
Seung Yoo diam saja.
"Saat fajar menyingsing, katakanlah bahwa yang kau temui adalah aku, bukan Tuan Putri. Hanya dengan itu kau bisa tetap hidup." ucap Se Ryung.
"Bagaimana bisa kau di sini? Mau sampai kapan kau membuatku cemas?" jawab Seung Yoo.
"Tolonglah katakan yang sebenarnya." pinta Se Ryung.
"Apa kau bersedia mati menggantikanku?" tanya Seung Yoo.
"Aku akan baik2 saja. Sebenarnya, aku ingin mengatakan. Aku adalah...."



Kata2 Se Ryung terputus saat mendengar suara penjaga, Yang Mulia. Se Ryung kaget dan menoleh. Yang datang adalah Pangeran Sooyang! Se Ryung ketakutan. Seung Yoo bingung. Pangeran Sooyang menatap Se Ryung dengan murka.


BERSAMBUNG

0 Comments:

Post a Comment